{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 15.
وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا ﴿١٥﴾
wa salāmun ‘alaihi yauma wulida wa yauma yamụtu wa yauma yub’aṡu ḥayyā
QS. Maryam [19] : 15
Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.
Kesejahteraan dan rasa aman dari Allah atas Yahya pada hari ia dilahirkan, pada hari ia meninggal, dan pada hari ia dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan hidup.
Setelah menyebutkan semua sifatnya yang terpuji, maka Allah membalasnya dengan balasan yang disebutkan oleh firman berikutnya:
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
Yakni dia dalam keadaan aman pada tiga keadaan tersebut.
Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa hal yang paling mengerikan bagi seseorang ialah di tiga keadaan, yaitu: saat dia dilahirkan, karena dia melihat dirinya keluar dari tempat pertamanya. Saat dia mati, maka ia melihat kaum yang belum pernah disaksikannya. Dan saat dia di bangkitkan hidup kembali, maka ia melihat dirinya berada di padang mahsyar yang luas. Allah memuliakan Yahya ibnu Zakaria a.s. dengan memberinya kesejahteraan dalam tiga hal itu, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir, dari Ahmad ibnu Mansur Al-Mawarzi, dari Sadaqah ibnul Fadl, dari Sufyan ibnu Uyaynah.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
Ibnul Musayyab pernah mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Tiada seorang pun yang menjumpai Allah kelak di hari kiamat melainkan membawa dosa, kecuali Yahya ibnu Zakaria.
Qatadah mengatakan bahwa zakaria belum pernah berbuat dosa dan tidak pernah mempunyai berahi terhadap wanita. Hadis ini berpredikat mursal.
Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Yahya ibnu Sa’id, dari Sa’id ibnul Musayyab, bahwa telah menceritakan kepadanya Ibnul As, yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Setiap anak Adam datang pada hari kiamat nanti dalam keadaan mempunyai dosa selain Yahya ibnu Zakaria.
Ibnu Ishaq berpredikat mudallis, hadis ini telah diriwayatkannya secara mu’an’an olehnya, hanya Allah yang mengetahui kebenarannya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Mahran, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Tidak ada seorang pun dari anak Adam melainkan pernah berbuat dosa atau berniat melakukan suatu dosa, selain Yahya ibnu Zakaria. Dan tidaklah layak bagi seseorang mengatakan bahwa diriku lebih baik daripada Yunus ibnu Mata.
Hadis ini pun daif pula karena Ali ibnu Zaid ibnu Jad’an terkenal mempunyai banyak hadis mungkar, hanya Allah yang mengetahui kebenarannya.
Sa’id ibnu Abu Arubah telah meriwayatkan dari Qatadah, bahwa Al-Hasan pernah mengatakan, “Sesungguhnya Yahya dan Isa bersua, lalu Isa berkata kepadanya, ‘Mohonkanlah ampunan bagiku, karena engkau lebih baik daripada aku.’ Yahya berkata kepada Isa,’ Engkaulah yang lebih baik daripada aku.’ Isa berkata kepadanya, ‘Engkaulah yang lebih baik daripada aku, karena aku mengucapkan selamat kepada diriku sendiri, sedangkan kamu yang mengucapkan kepadamu adalah Allah’.” Maka dikatakanlah bahwa Allah memuliakan keduanya.
Oleh sebab itu, dia dianugerahi keselamatan dari Allah, dalam segala kondisi, sejak permulaan sampai penghujung hayatnya. Karenanya, Allah berfirman, وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا “Kesejahteraan atas dirinyalah pada hari dia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.” Hal tersebut menuntut selamatnya Yahya dari (godaan) setan, kejahatan dan hukuman (siksaan) dalam tiga kondisi ini (kelahiran, kematian dan waktu kebangkitan kembali) pada rentang waktu di antara ketiga peristiwa tersebut. Dia selamat dari neraka dan siksa, dan dia termasuk penghuni surga. Maka, semoga curahan shalawat dan salam Allah senantiasa tercurahkan kepada Yahya, kedua orang tuanya dan semua rasul. Dan semoga Allah berkenan menjadikan kita sekalian termasuk pengikut-pengikut mereka. Sesungguhnya Allah itu Maha Dermawan lagi Mahamulia.
Karena sifat terpujinya itu, yahya didoakan agar keselamatan dan kesejahteraan selalu diperuntukkan bagi dirinya serta terhindar dari keburukan dan kekurangan pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali di padang mahsyar setelah hari kebangkitan kelak. 16. Beralih dari kisah nabi yahya, Allah lalu berbicara tentang kisah maryam. Wahai nabi Muhammad, ‘ingatkan dan ceritakanlah kisah maryam binti imran yang terdapat di dalam kitab Al-Qur’an. Kisahkan kepada mereka ketika dia bersungguh-sungguh ingin mengasingkan diri dari keluarganya, bahkan dari semua manusia, untuk memperoleh ketenangan dalam beribadah, menuju ke suatu tempat yang terletak di sebelah timur baitulmakdis. ‘.
Maryam Ayat 15 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 15, Makna Maryam Ayat 15, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 15, Maryam Ayat 15 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 15
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)