{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 16.
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ﴿١٦﴾
ważkur fil-kitābi maryam, iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyā
QS. Maryam [19] : 16
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur’an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis),
Ceritakanlah, wahai Rasul, dalam al-Qur’n ini, kisah Maryam, ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya, lalu mengambil suatu tempat baginya di sebelah timur mereka.
Setelah Allah menceritakan kisah Zakaria a.s., bahwa Allah telah menciptakan bagi Zakaria a.s. —di saat ia telah berusia lanjut dan istrinya mandul— seorang putra yang suci, bersih lagi diberkati. Lalu dalam firman selanjutnya Allah menceritakan kisah Maryam dan penciptaan putranya (yaitu Isa a.s.) tanpa melalui proses seorang ayah. Kedua kisah tersebut mempunyai kemiripan dan kesamaan. Hal yang sama telah disebutkan pula di dalam surat Ali Imran, juga surat Al-Anbiya secara beriringan, mengingat kedua kisah mempunyai keanehan yang sama. Hal tersebut dimaksudkan untuk membuktikan kepada hamba-hamba-Nya akan kekuasaan Allah, kebesaran dan keagungan-Nya, dan bahwa Allah Maha Kuasa untuk menciptakan segala yang dikehendaki-Nya. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an.
Maryam adalah putri Imran, keturunan Daud a.s. Maryam berasal dari keluarga yang bersih lagi baik dikalangan Bani Israil. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menceritakan kisah saat ibunya melahirkan dia di dalam surat Ali Imran. Ibunya bernazar bahwa jika kelak anaknya lahir dengan selamat, maka anak itu akan dijadikan sebagai pelayan Baitul Maqdis, di masa itu mereka biasa melakukan amal taqarrub dengan cara demikian. Di sebutkan oleh firman-Nya
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik. (Ali Imran:37)
Maryam dibesarkan di kalangan Bani Israil dalam lingkungan yang baik, sehingga jadilah Maryam seorang wanita ahli ibadah terkenal yang mencurahkan segenap hidupnya untuk ibadah dan tidak kawin. Maryam berada di dalam jaminan suami saudara perempuannya (yaitu Zakaria), Nabi Bani Israil saat itu dan pemimpin mereka yang menjadi tempat bertanya mereka dalam urusan agamanya.
Zakaria menyaksikan pada diri Maryam hal-hal yang bertentangan dengan hukum alam sebagai karamah (kemuliaan) yang agung untuk Maryam dari Allah, seperti yang dikisahkan oleh firman-Nya:
Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria bertanya, “Hai Maryam, dari manakah kamu memperoleh (makanan) ini?”Maryam menjawab, “Makanan itu dari sisi Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali Imran:37)
Disebutkan bahwa Zakaria menjumpai di sisi Maryam buah-buahan musim dingin di musim panas, dan buah-buahan musim panas di musim dingin, seperti yang telah dijelaskan di dalam surat Ali Imran.
Ketika Allah berkehendak menciptakan hamba-Nya dari Maryam yang kelak akan menjadi rasul-Nya, yaitu Isa a.s., salah seorang rasul Ulul ‘Azmi dari kelima rasul yang besar.
…ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur
Yakni Maryam memisahkan diri dari mereka, menjauhi mereka, dan pergi ke arah timur Baitul Maqdis. As-Saddi mengatakan bahwa demikian itu karena haid yang dialaminya. Menurut pendapat lain, bukan karena itu, melainkan karena hal lainnya.
Abu Kadinah telah meriwayatkan dari Qabus ibnu Zabyan, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sesungguhnya orang-orang Ahli Kitab telah diwajibkan melakukan salat menghadap ke Baitul Maqdis dan menziarahinya. Tiadalah yang memalingkan mereka dari Baitul Maqdis melainkan firman Tuhanmu yang mengatakan:
…ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Maryam keluar dari Baitul Maqdis ke suatu tempat di sebelah timur, akhirnya mereka (orang-orang Ahli Kitab) menghadap ke arah terbitnya matahari dalam salat mereka. Demikianlah menurut yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir.
Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Syahin, telah menceritakan kepada kami Khalid ibnu Abdullah, dari Daud, dari Amir, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Sesungguhnya saya benar-benar orang yang paling mengetahui di antara makhluk Allah tentang mengapa orang-orang Nasrani menjadikan arah timur sebagai kiblat mereka,” yaitu karena ada firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.
Mereka menjadikan tempat kelahiran Isa sebagai kiblat mereka.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
suatu tempat di sebelah timur.
Yaitu tempat yang luas lagi jauh (dari Masjidil Aqsa). Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa Maryam pergi dengan membawa timbanya untuk mengambil air minumnya.
Nauf Al-Bakkali mengatakan bahwa Maryam membuat suatu rumah untuk tempat ibadahnya. Hanya Allah yang mengetahui kebenarannya.
Tafsir Ayat:
Setelah Allah menceritakan kisah Zakaria dan Yahya, yang merupakan salah satu tanda kebesaran Allah yang mengagumkan, maka Allah beralih darinya menuju fakta yang lebih mengagumkan, secara berurutan dari peristiwa yang tingkat keanehan-nya relatif lebih rendah kepada yang lebih tinggi. Allah berfirman, وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ “Dan ceritakanlah di dalam al-Qur`an,” yang mulia مَرْيَمَ “(kisah) Maryam,”. Ini termasuk keutamaannya yang paling agung, yaitu namanya disebut-sebut di dalam al-Qur`an yang agung, yang dibaca oleh seluruh kaum Muslimin, di belahan bumi bagian Timur dan Barat. Ia singgung dengan sebutan terbaik dan sanjungan yang paling istimewa, sebagai balasan dari tindakannya yang luhur serta usahanya yang sempurna. Maksudnya, sebutlah kisah Maryam dalam al-Qur`an dalam kondisinya yang baik saat إِذِ انْتَبَذَتْ “dia menjauhkan diri,” maksudnya menjauhkan diri dari keluarganya مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا “ke suatu tempat di sebelah timur,” ke sebelah timur dari (daerah) kaumnya.
Beralih dari kisah nabi yahya, Allah lalu berbicara tentang kisah maryam. Wahai nabi Muhammad, ‘ingatkan dan ceritakanlah kisah maryam binti imran yang terdapat di dalam kitab Al-Qur’an. Kisahkan kepada mereka ketika dia bersungguh-sungguh ingin mengasingkan diri dari keluarganya, bahkan dari semua manusia, untuk memperoleh ketenangan dalam beribadah, menuju ke suatu tempat yang terletak di sebelah timur baitulmakdis. ’17. Sampai di tempat yang diinginkan, lalu dia memasang tabir yang memisahkan dan melindunginya dari mereka. Lalu kami mengutus roh kami, yaitu jibril, kepadanya untuk menyampaikan pesan kami. Begitu jibril sampai, maka dia menjelma atau menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna, anggun, berwibawa, dan simpatik.
Maryam Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 16, Makna Maryam Ayat 16, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 16, Maryam Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 16
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)