{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 21.
قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا ﴿٢١﴾
qāla każālik, qāla rabbuki huwa ‘alayya hayyin, wa linaj’alahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā
QS. Maryam [19] : 21
Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”
Malaikat berkata kepadanya: Perkaranya memang sebagaimana yang kamu katakan bahwa kamu tidak pernah disentuh seorang laki-laki pun dan bukan pula kamu seorang pezina. Tetapi Rabb-mu berfirman: Perkara itu mudah bagi-Ku; dan agar anak ini menjadi suatu tanda bagi manusia yang menunjukkan kekuasaan Allah, dan sebagai rahmat dari Kami kepadanya, ibunya dan manusia. Keberadaan Isa dalam keadaan seperti ini adalah suatu ketentuan yang sudah diputuskan sebelumnya, lagi tertulis dalam al-Lauh al-Mahfuzh, maka sudah pasti harus terlaksana.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Jibril berkata, “Demikianlah, Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu mudah bagi-Ku’.” (Maryam:21)
Maka Malaikat itu berkata kepadanya dalam menjawab pertanyaannya, bahwa sesungguhnya Allah telah berfirman, “Sesungguhnya Dia akan menciptakan darimu seorang anak laki-laki, sekalipun kamu tidak punya suami dan kamu tidak pernah melakukan perbuatan lacur.” Karena sesungguhnya Dia Maha Kuasa terhadap semua apa yang dikehendakiNya.
Dalam firman selanjutnya disebutkan:
…dan agar Kami menjadikannya suatu tanda.
Yaitu petunjuk dan tanda bagi manusia tentang kekuasaan Pencipta mereka yang meragamkan proses penciptaan makhluk-Nya. Dia menciptakan bapak mereka (Adam) tanpa melalui ayah dan ibu, dan Dia menciptakan istrinya (Hawa) melalui laki-laki tanpa wanita. Dan Dia menciptakan keturunannya melalui laki-laki dan wanita, kecuali Isa, karena sesungguhnya Dia menciptakan Isa melalui wanita saja, tanpa laki-laki. Dengan demikian, lengkaplah keempat proses penciptaan ini yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan-Nya dan kebesaran pengaruhNya, tidak ada Tuhan dan tidak ada Rabb selain Dia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan sebagai rahmat dari Kami.
Artinya, Kami jadikan anak itu —sebagai rahmat dari Kami— seorang nabi yang menyeru manusia untuk menyembah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan mengesankanNya. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lainnya, yaitu:
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kalahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh.” (Ali Imran:45-46)
Yakni dia menyeru manusia untuk menyembah Tuhannya sejak dalam usia buaian dan dalam usia dewasanya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Marwan, telah menceritakan kepada kami Al-Ala ibnul Haris Al-Kufi, dari Mujahid yang mengatakan bahwa Maryam a.s. berkata, “Apabila aku sendirian, Isa yang masih ada dalam kandunganku berbicara dan bercerita kepadaku. Apabila aku bersama dengan orang lain, maka ia bertasbih dan bertakbir di dalam perutku.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.
Kalimat ini dapat ditakwilkan merupakan perkataan Jibril kepada Maryam yang menceritakan kepadanya bahwa penciptaan anak itu merupakan suatu hal yang telah ditakdirkan di dalam ilmu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan telah menjadi kehendak-Nya. Dapat ditakwilkan pula bahwa kalimat ini merupakan cerita dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Dan makna yang dimaksud adalah ungkapan kiasan yang mengandung makna bahwa Jibril melakukan tiupan ke dalam rahim Maryam. Seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami. (At Tahriim:12)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam rahimnya roh dari Kami. (Al Anbiyaa:91)
Muhammad ibrru Ishaq telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.
Yakni sesungguhnya Allah telah menetapkan perkara itu dan bahwa perkara itu harus terjadi. Pendapat ini dipilih pula oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya, tiada seorang pun yang meriwayatkannya kecuali hanya dia. Hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.
Tafsir Ayat:
قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ “Jibril berkata, ‘Demikianlah.’ Rabbmu berfirman, ‘Hal itu adalah mudah bagiKu, dan agar Kami menjadikannya sebagai suatu tanda bagi manusia’.” Ini menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah جَلَّ جَلالُهُ dan menandakan bahwa semua faktor penyebab itu tidak memberikan efek dengan sendirinya, akan tetapi yang memberikan pengaruh adalah takdir Allah. Maka, Allah memperlihatkan kepada para hambaNya pen-dobrakan kejadian-kejadian yang biasa pada sebagian hukum sebab-akibat yang biasa (terjadi), supaya mereka tidak hanya terpaku pada faktor penyebab saja, tanpa peduli dengan Dzat yang menakdirkan dan menyebabkannya. وَرَحْمَةً مِنَّا “Dan sebagai rahmat dari Kami,” [maksudnya] Kami hendak menjadikan anak Maryam itu sebagai rahmat dari Kami buat dirinya, ibunya, dan sekalian manusia.
Adapun wujud rahmat Allah kepada diri anak Maryam, yaitu Allah mengistimewakannya dengan pemberian wahyu kepadanya, menganugerahkan kepadanya kenikmatan yang dianugerahkan kepada para ulul azmi. Sedangkan rahmat buat ibunya, lantaran teraihnya kebanggaan, pujian yang baik dan manfaat-manfaat yang besar baginya. Dan wujud rahmatnya bagi umat manusia, maka sesungguhnya nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada umat manusia adalah pengutusan seorang rasul di tengah-tengah mereka, seorang rasul yang akan membacakan ayat-ayat Allah, yang menyucikan mereka, mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan hikmah. Lalu mereka pun beriman kepada rasul itu, menaatinya sehingga akan terwujud bagi mereka kebahagiaan dunia dan akhirat.
وَكَانَ “Dan hal itu,” eksistensi Isa ’alaihissalam dalam kondisi seperti ini, أَمْرًا مَقْضِيًّا “adalah suatu perkara yang sudah diputuskan,” ketentuan yang sudah ditentukan di masa lalu. Maka ketentuan dan keputusan ini pasti terlaksana. Lalu Jibril ’alaihissalam meniupkan pada kerah baju di lehernya.
Menjawab keheranan maryam, dia, yaitu jibril, berkata, ‘demikianlah. Benarlah semua yang kaukatakan. Namun, tuhanmu berfirman, ‘hal itu, yakni kelahiran anak tanpa hubungan suami istri, adalah hal mudah bagi-ku. Ini adalah anugerah bagimu dan sekaligus agar kami dapat menjadikannya sebagai suatu tanda yang nyata tentang kebesaran dan kekuasaan-ku bagi manusia, dan sebagai rahmat dari kami untuk orang yang mau menjadikan peristiwa ini sebagai petunjuk. Apa saja yang terjadi, dan demikian juga hal ini, yaitu kelahiran anak tanpa melalui hubungan seksual, adalah suatu urusan yang sudah diputuskan. Karena itu, terimalah ketentuan ini dengan ikhlas. ’22. Ayat berikut menguraikan kondisi psikologis maryam ketika hamil. Proses kehamilannya dimulai ketika jibril meniupkan roh ke tubuh maryam, maka sesudah itu dia mengandung. Mengetahui dirinya hamil, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh dari tempatnya menetap selama ini.
Maryam Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 21, Makna Maryam Ayat 21, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 21, Maryam Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 21
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)