{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 39.
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿٣٩﴾
wa anżir-hum yaumal-ḥasrati iż quḍiyal-amr, wa hum fī gaflatiw wa hum lā yu`minụn
QS. Maryam [19] : 39
Dan berilah mereka peringatan (Muhammad) tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.
Berilah peringatan, wahai Rasul, kepada manusia tentang hari penyesalan, ketika segala perkara diputuskan, dan kematian didatangkan seakan-akan kambing gibas berwarna sangat putih, lalu disembelih. Dan diputuskan perkara di antara makhluk, lalu orang-orang yang beriman masuk ke dalam surga dan orang-orang yang kafir masuk ke dalam neraka. Mereka pada saat sekarang ini di dunia dalam kelalaian terhadap apa yang diperingatkan terhadap mereka, dan mereka tidak melakukan amal shalih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.
Artinya berilah peringatan kepada makhluk akan hari penyesalan.
…yaitu ketika segala perkara telah diputuskan.
Yakni ahli surga dan ahli neraka telah dipisahkan, dan masing-masing dimasukkan ke dalam tempat tinggalnya untuk selama-lamanya.
Dan mereka dalam keadaan lalai.
Yaitu dalam kehidupan dunia mereka lalai terhadap apa yang diperingatkan kepada mereka, yakni hal yang bakal menimpa mereka kelak di hari penyesalan dan kekecewaan.
…dan mereka tidak (pula) beriman.
Maksudnya tidak percaya kepada hari penyesalan itu.
Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ubaid, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Sa’id yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Apabila ahli surga dimasukkan ke dalam surga dan ahli neraka dimasukkan ke dalam neraka, maka didatangkanlah maut yang rupanya seakan-akan seperti domba yang berbulu putih, lalu dihentikan di antara surga dan neraka. Maka dikatakan, “Hai ahli surga, apakah kalian mengenal ini?” Maka mereka mengarahkan pandangannya ke arah domba itu dan menelitinya, lalu mereka berkata, “Ya, ini adalah maut.” Kemudian dikatakan, “Hai ahli neraka, apakah kalian mengenal ini?” Maka mereka mengarahkan pandangannya ke arah maut dan menelitinya, kemudian mereka berkata, “Ya, inilah maut.” Lalu diperintahkan agar domba itu disembelih, maka disembelihlah domba itu, lalu dikatakan, “Hai ahli surga, kekallah kalian dan tidak ada mati lagi. Hai ahli neraka, kekallah kalian dan tidak ada mati lagi.” Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membacakan firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.
Seraya berisyarat dengan tangannya, kemudian bersabda: “Ahli dunia berada dalam kelalaian (tentang itu) saat hidup di dunia.”
Di dalam kitab Sahihain disebutkan hadis yang sama melalui Ibnu Umar. Ibnu Juraij telah meriwayatkan hadis ini, bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan, lalu disebutkan hadis yang semisal, hanya hadis ini diucapkan oleh Ibnu Abbas. Dan Ibnu Juraij telah meriwayatkan pula dari ayahnya, ia pernah mendengar Ubaid ibnu Umair mengatakan dalam kitab Qisas-nya bahwa maut di datangkan seakan-akan berupa hewan, lalu disembelih, sedangkan orang-orang memandangnya.
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, bahwa telah menceritakan kepada kami Abuz Zar ra, dari Abdullah ibnu Mas’ud dalam kisah yang diketengahkannya, bahwa tiada suatu orang pun melainkan melihat rumah-rumah yang ada di surga dan rumah-rumah yang ada di neraka, hal ini terjadi pada hari penyesalan. Ahli neraka melihat rumah yang ada di dalam surga, lalu dikatakan kepada mereka, “Sekiranya kalian beramal kebaikan.” Maka mereka merasa menyesali perbuatannya. Dan ahli surga melihat rumah yang ada di dalam neraka, lalu dikatakan kepada mereka, “Seandainya saja Allah tidak memberikan karunia-Nya kepada kalian (tentulah kalian masuk neraka).”
As-Saddi telah meriwayatkan dari Ziyad, dari Zurr ibnu Hubaisy, dari Ibnu Mas’ud sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus.
Apabila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka didatangkanlah maut dalam bentuk domba yang berbulu putih dengan berbelang hitam, lalu dihentikan di antara surga dan neraka. Kemudian terdengarlah suara seruan yang mengatakan, “Hai ahli surga, inilah maut yang mematikan manusia di dunia.” Maka tiada seorang pun dari kalangan ahli surga —baik surga yang tertinggi maupun surga yang terendah— melainkan memandang ke arah maut yang diserupakan dengan domba itu. Kemudian suara itu menyeru lagi dan mengatakan, “Hai ahli neraka, inilah maut yang telah mematikan manusia di dunia.” Maka tidak ada seorang pun dari kalangan penghuni neraka—baik yang ada di bagian atas maupun yang ada di dasarnya— melainkan memandang ke arahnya. Kemudian maut disembelih di tempat yang terletak di antara surga dan neraka. Lalu terdengar suara menyeru, “Hai ahli surga, inilah masa kekekalan untuk selama-lamanya. Hai ahli neraka, inilah masa kekekalan untuk selama-lamanya.” Maka ahli surga meluap-luap kegembiraannya. Seandainya ada orang yang mati karena kegembiraan, tentulah mereka mati karena kegembiraan yang sangat. Lain halnya dengan ahli neraka, mereka sangat menyesal luar biasa. Seandainya ada orang yang dapat mati karena menyesal, tentulah mereka semua mati karena menyesal. Yang demikian itu adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. (Maryam:39) Yaitu bilamana maut disembelih.
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim di dalam kitab tafsirnya. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:
…Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.
Al-Hasrah merupakan salah satu dari nama hari kiamat yang dibesarkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.
Bahwa yang dimaksud dengan ‘hari penyesalan’ ialah hari kiamat. Lalu Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam membaca firman-Nya:
supaya jangan ada orang yang mengatakan, “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah. (Az Zumar:56)
Tafsir Ayat:
Kata اَلْإِنْذَارُ bermakna pemberitahuan tentang hal-hal yang menakutkan dengan nada mengancam dan menyampaikan tentang sifat-sifatnya. Dan obyek yang paling pantas menjadi bahan peringatan dan ancaman bagi para hamba adalah Hari Penyesalan (Kiamat), saat semua perkara diputuskan dan orang-orang terdahulu sampai generasi terakhir dikumpulkan pada satu tempat. Mereka akan ditanya mengenai amal perbuatan mereka. Maka barangsiapa beriman kepada Allah dan mengikuti para RasulNya, niscaya akan menikmati kebahagiaan, tanpa pernah mengalami penderitaan setelah itu. Sedangkan orang yang tidak beriman serta tidak mengikuti para RasulNya, niscaya akan merasakan hidup celaka tanpa akan pernah mengenyam kebahagiaan setelahnya. Dia merugi atas diri dan keluarganya. Pada saat itu, dia bersedih dan menyesal dengan penyesalan yang membuat kalbu terputus (dari pengharapan) dan menjadikan hati hancur tak karuan. Adakah kesedihan yang lebih besar daripada kesedihan lantaran luput dari mendapatkan ridha dan surga Allah, lalu menerima kepastian murka Allah serta dimasukkan ke neraka, dalam keadaan yang tidak memiliki kemungkinan kembali (ke dunia lagi) untuk memulai amalan baru dan tidak ada cara lain untuk merubah keadaan dirinya dengan kembali ke dunia? Inilah keadaan yang menyong-song mereka. Sementara di dunia, mereka lalai dari persoalan besar ini. Masalah ini tidak pernah terbetik dalam hati-hati mereka. Kalaupun terngiang-ngiang, maka dalam suasana yang lalai. Kelalaian menyelimuti mereka dengan merata dan keterlenaan telah menguasai diri mereka. Mereka tidak beriman kepada Allah dan tidak mengikuti para rasul. (Kenikmatan) dunia telah memerdayai mereka. Godaan-godaan syahwat yang akan sirna lagi fana telah menjadi faktor penghalang antara mereka dan keimanan. Dunia beserta isinya, dari permulaan sampai penghujungnya, akan pergi meninggalkan pemiliknya, dan para penghuninya pun berpisah dengannya. Kemudian Allah mengambil alih dunia dan semua isinya, mengembalikan mereka semua kepadaNya. Selanjutnya, Allah memberikan balasan bagi mereka sesuai dengan amal perbuatan, baik berupa kerugian maupun keuntungan mereka di dunia. Barangsiapa melakukan perbuatan baik, hendaklah dia memuji Allah. Sedangkan, orang yang menjumpai amalan selain itu (amalan buruk), janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri saja.
Balasan bagi orang-orang yang ingkar pada hari kebangkitan sangat mengerikan. Karena itu Allah memerintahkan nabi-Nya untuk memperingatkan mereka, ‘wahai nabi Muhammad, dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan atas kelalaian mereka. Penyesalan tersebut tidak berarti ketika itu karena segala perkara telah diputus dan ditetapkan balasannya. Peringatan itu perlu disampaikan, sedang mereka di dunia dalam kelalaian tentang adanya hari pembalasan, dan karenanya mereka tetap tidak beriman pada ajakan bertauhid dan mematuhi perintah Allah. 40. Allah adalah pencipta segala yang ada, maka semuanya adalah milik-Nya. Sesungguhnya kamilah yang mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya. Tidak satu pun makhluk yang berhak memilikinya. Semua ciptaan itu pun akan mati dan kemudian hanya kepada kami mereka dikembalikan untuk menghadapi hisab.
Maryam Ayat 39 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 39, Makna Maryam Ayat 39, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 39, Maryam Ayat 39 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 39
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)