{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 41.
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا ﴿٤١﴾
ważkur fil-kitābi ibrāhīm, innahụ kāna ṣiddīqan nabiyyā
QS. Maryam [19] : 41
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi.
Sebutkanlah, wahai Rasul kepada kaum-mu, kisah Ibrahim dalam al-Qur’an ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat jujur, dan salah seorang Nabi yang paling tinggi kedudukannya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bahwa ceritakanlah kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab dan bacakanlah kisah ini kepada kaummu yang menyembah berhala. Dan ceritakanlah kepada mereka sebagian dari kisah Ibrahim, kekasih Tuhan Yang Maha Pemurah, yang merupakan bapak moyang bangsa Arab, dan mereka menduga bahwa diri mereka berada dalam agamanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi, ia hidup bersama ayahnya dan melarang ayahnya menyembah berhala.
Kitab teragung, paling utama lagi tinggi adalah kitab yang nyata dan peringatan yang bijaksana ini (al-Qur`an), jika disebutkan kabar-kabar di dalamnya, maka kabar itu adalah kabar yang paling jujur, paling haq dan yang paling mendatangkan manfaat. Jika diketengahkan di dalamnya perintah dan larangan, maka perintah dan larangan itu merupakan perintah dan larangan yang paling agung, dan paling adil serta seimbang. Jika dikemukakan balasan, janji, dan ancaman, maka itu semua merupakan berita yang paling benar dan haq, paling terang dalam menjelaskan kebijaksanaan, keadilan, dan keutamaan. Apabila disebut-sebut nama-nama para Nabi dan Rasul di dalamnya, maka nama-nama yang disebutkan itu merupakan utusan Allah yang lebih sempurna dan lebih utama daripada yang lain. Oleh karena itu, al-Qur`an kerap memulai dan mengulang-ulangi sejarah para nabi yang mana Allah mengutamakan mereka di atas para nabi yang lain, mengangkat derajat dan menaikkan citra mereka, dengan sebab amal perbuatan yang telah mereka lakukan berupa ibadah kepada Allah, rasa cinta dan bertaubat kepadaNya, menunaikan hak-hak Allah dan hak para hamba, mendakwahi umat manusia agar menuju Allah, bersabar dalam menjalankannya dan (menempatkan mereka pada) kedudukan yang mewah dan derajat yang tinggi. Maka, Allah menceritakan dalam surat ini beberapa nabi; memerintahkan RasulNya, Muhammad untuk menyebut-nyebut mereka, karena dengan mengangkat berita tentang mereka berarti menampakkan pujian kepada Allah dan juga kepada para nabi tersebut, (juga) bermakna menjelaskan karunia dan curahan kebaikanNya buat mereka. Dalam cerita itu, terkandung motivasi untuk beriman kepada mereka, mencintai mereka serta menjadikan mereka sebagai panutan.
Allah berfirman,
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam al-Kitab (al-Qur`an) ini. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi.” (Dalam ayat ini) Allah memadukan dua sifat bagi Ibrahim yaitu shiddiqiyah (kejujuran yang banyak) dan nubuwwah (kenabian). Shiddiq maknanya orang yang banyak kejujurannya. Beliau jujur dalam ucapan-ucapan, tindak-tanduk serta semua dinamika kehidupannya, mempercayai segala yang diperintahkan oleh Allah untuk dipercayai. Sifat semacam ini menuntut keberadaan ilmu yang agung yang mengakar di hati, yang membekaskan pengaruh padanya, lagi mengharuskan keyakinan dan amal shalih. Dan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah nabi terbaik setelah Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Beliau merupakan bapak moyang ketiga dari tiga komunitas yang mulia, lantaran Allah memberikan anugerah kenabian dan kitab kepada anak keturunannya. Beliaulah yang mendakwahi umat manusia agar kembali kepada Allah, bersabar atas siksaan pedih yang beliau alami, menyeru keluarga dekat serta kerabat yang jauh dan tekun dalam mengajak ayahnya (ke jalan yang benar) dengan mengerahkan segala kemampuannya.
Selesai dari penuturan kisah nabi isa, Allah beralih menceritakan kisah nabi ibrahim yang mengajak kaumnya bertauhid. Wahai nabi Muhammad, dan ceritakanlah kepada umatmu kisah ibrahim di dalam kitab Al-Qur’an yang kami wahyukan kepadamu bahwa sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, di mana sikap, ucapan, dan perbuatannya selalu dalam kebenaran. Dia pun seorang nabi yang diutus untuk menuntun kaumnya ke jalan Allah. 42. Dakwah tauhid nabi ibrahim diawali dengan mempertanyakan akidah ayahnya. Ingatlah ketika dia dengan lembut dan santun berkata kepada ayahnya, ‘wahai ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, seperti berhala dan patung itu, yang juga tidak dapat melihat apa pun di sekitarnya, dan tidak pula dapat menolongmu dari segala mudarat atau mendatangkan manfaat sedikit pun kepadamu”.
Maryam Ayat 41 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 41, Makna Maryam Ayat 41, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 41, Maryam Ayat 41 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 41
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)