{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 74.
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا ﴿٧٤﴾
wa kam ahlaknā qablahum ming qarnin hum aḥsanu aṡāṡaw wa ri`yā
QS. Maryam [19] : 74
Dan berapa banyak umat (yang ingkar) yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan (lebih sedap) dipandang mata.
Betapa banyak Kami telah membinasakan umat-umat sebelum orang-orang kafir kaummu, wahai Rasul, padahal mereka itu lebih bagus perkakasnya dan lebih indah di pandang mata daripada mereka (orang-orang kafir kaummu).
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka.
Yakni sudah berapa banyak generasi dan umat yang mendustakan telah Kami binasakan disebabkan kekafiran mereka.
…sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata.
Maksudnya mereka memiliki harta yang lebih baik, perabotannya mewah, dan penampilan serta gaya hidup mereka lebih baik.
Al-A’masy telah meriwayatkan dari Abu Zabyan, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya). (Maryam:73) Maqaman artinya tempat tinggal, an-nadiy artinya tempat pertemuan, al-asas artinya perabotan dan barang-barang, sedangkan ar-ri-ya artinya penampilan.
Al-Aufi telah mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa al-maqam artinya rumah, an-nadiy artinya tempat pertemuan, kesenangan, dan kemewahan hidup yang dimiliki oleh mereka. Pengertian ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentang kaum Fir’aun saat Allah membinasakan mereka melalui firman-Nya:
Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah. (Ad Dukhaan:25-26)
Maqam adalah tempat tinggal dan kemewahan, an-nadiy artinya tempat pertemuan mereka. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan kepada Rasul-Nya kisah kaum Lut:
dan (kalian) mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan kalian? (Al-‘Ankabut: 29)
Orang-orang Arab menamakan tempat pertemuan mereka dengan sebutan nadi (klub).
Qatadah mengatakan bahwa ketika orang-orang musyrik melihat sahabat-sahabat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ hidupnya miskin dan penampilan mereka sangat sederhana, maka orang-orang musyrik menjawab Al-Qur’an yang mereka dengar dengan ucapan mereka: Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah pertemuan (nya)? (Maryam:73)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Ad-Dahhak. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa asas artinya harta benda, ada yang mengartikan pakaian, ada pula yang mengartikannya perabotan, sedangkan ar-ri-ya diartikan penampilan, seperti yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas dan Mujahid serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, yang dimaksud dengan ar-ri-ya ialah rupa. Hal yang sama telah dikatakan oleh Malik, bahwa makna yang dimaksud ialah lebih banyak hartanya dan lebih indah rupanya. Tetapi pada garis besarnya semua makna sehubungan dengan takwil ayat ini berdekatan dan semuanya benar.
Ini sebuah petunjuk yang berada pada tingkatan paling rusak, termasuk dalam kategori membolak-balikkan fakta-fakta. Jika bukan demikian (sasarannya), maka sesungguhnya gelimang harta dan anak yang banyak serta penampilan elok, kerap kali justru menjadi penyebab kebinasaan pemiliknya, kesengsaraan, serta kejahatannya. Sebab itu, Allah berfirman, وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا “Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya,” yaitu perabotan-perabotan, berupa bejana-bejana, ranjang-ranjang, rumah-rumah tempat tinggal dan ornamen-ornamen penghias, وَرِئْيًا “dan lebih sedap dipandang mata,” maksudnya lebih bagus penampilan dan rupa fisiknya berupa kehidupan yang enak, kenikmatan-kenikmatan yang membahagiakan dan penampilan yang elok.
Jika orang-orang yang sudah dibinasakan ini kondisinya lebih baik daripada orang-orang kafir (Quraisy) ini, sementara semua itu tidak bisa menolak kedatangan azab kepada mereka, lalu bagaimana mungkin orang-orang kafir Makkah selamat dari azab padahal mereka lebih miskin dan lebih hina daripada mereka?!
أَكُفَّارُكُمْ خَيْرٌ مِنْ أُولَئِكُمْ أَمْ لَكُمْ بَرَاءَةٌ فِي الزُّبُرِ
“Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari-pada mereka itu, atau apakah kalian telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam Kitab-kitab yang dahulu.” (QS. Al-Qamar: 43).
Dari sini dapat diketahui, bahwa menjadikan “kemakmuran duniawi seseorang sebagai indikator kebaikannya di akhirat” merupakan argumen yang sangat buruk. Dan itu termasuk metode orang-orang kafir.
Anggapan orang kafir bahwa mereka lebih baik dan disayang tuhan adalah keliru. Kemuliaan dan kemakmuran mereka tidak membuktikan rida Allah. Dan berapa banyak umat yang hidup sejahtera, tetapi karena ingkar maka mereka termasuk kaum yang telah kami binasakan seperti orang-orang sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus dan indah perkakas rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata penampilan dan keadaannya. 75. Menanggapi cemoohan mereka, katakanlah wahai nabi Muhammad, ‘barang siapa berada dalam kesesatan dan keingkaran yang membuatnya sombong dan enggan beriman, maka biarlah tuhan yang maha pengasih memperpanjang baginya umur dan kesempatan untuk menikmati kehidupan duniawi. Mereka dibiarkan sehingga terlena dalam keingkarannya. Kelak apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab yang mereka dapatkan dari musuh yang lebih perkasa maupun kedahsyatan kiamat yang menjadi awal pembalasan atas keingkaran mereka, maka saat itu mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya akibat siksa Allah dan lebih lemah bala tentaranya yang selama ini mereka andalkan untuk membela kepentingannya. ‘.
Maryam Ayat 74 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 74, Makna Maryam Ayat 74, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 74, Maryam Ayat 74 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 74
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98