{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 75.
قُلْ مَنْ كَانَ فِي الضَّلَالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَـٰنُ مَدًّا ۚ حَتَّىٰ إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ وَإِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضْعَفُ جُنْدًا ﴿٧٥﴾
qul mang kāna fiḍ-ḍalālati falyamdud lahur-raḥmānu maddā, ḥatt& iżā ra`au mā yụ’adụna immal-‘ażāba wa immas-sā’ah, fa saya’lamụna man huwa syarrum makānaw wa aḍ’afu jundā
QS. Maryam [19] : 75
Katakanlah (Muhammad), “Barangsiapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang (waktu) baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab maupun Kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya.”
Katakanlah, wahai Rasul, kepada mereka: Barangsiapa yang sesat dari kebenaran, tidak mengikuti jalan petunjuk, maka Allah menangguhkannya dan mengulurnya dalam kesesatannya. Hingga apabila ia telah melihat dengan yakin apa yang diancamkan Allah kepadanya, baik azab yang disegerakan di di dunia maupun terjadinya kiamat, maka ia akan mengetahui saat itu, siapakah yang lebih buruk tempatnya dan lebih lemah kekuatan dan pasukannya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepadaNabi-Nya صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Katakanlah!
Hai Muhammad, kepada orang-orang yang mempersekutukan Tuhannya lagi mengakui bahwa dirinya benar, sedangkan kamu dalam jalan yang batil:
Barang siapa yang berada di dalam kesesatan.
Dari kami dan kalian.
maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya.
Yakni semoga Tuhan Yang Maha Pemurah menangguhkan azab terhadapnya hingga ia menghadap kepada-Nya dan ajalnya habis, lalu tempat kembalinya:
Baik siksaan.
yang akan menimpanya.
…maupun kiamat.
yang datang kepadanya secara tiba-tiba.
…maka mereka akan mengetahui (saat itu) siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemahpenolong-penolongnya.
Untuk membuktikan alasan mereka yang mengakui dirinya mempunyai kedudukan yang lebih baik dan tempat pertemuan yang lebih mewah.
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya.
Yaitu hendaknyalah Allah membiarkan dia berada dalam kesesatannya.
Demikianlah menurut takwil yang telah ditetapkan oleh Abu Ja’far ibnu Jarir rahimahullah.
Kalimat ini merupakan mubahalah terhadap orang-orang musyrik yang mengakui bahwa dirinya berada dalam jalan petunjuk. Semakna dengan mubahalah yang ditujukan terhadap orang-orang Yahudi seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Katakanlah, “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kalian mendakwakan bahwa sesungguhnya kalian sajalah kekasih Allah, bukan manusia-manusia yang lain. Maka harapkanlah kematian kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar.” (Al Jumuah:6)
Maksudnya, harapkanlah kematian semoga menimpa kami atau kalian, jika kalian mengaku bahwa diri kalian berada dalam jalan yang benar. Sesungguhnya doa ini tidak akan menimpakan mudarat terhadap diri kalian. Akan tetapi, mereka tidak mau mengatakannya.
Pembahasan mengenainya telah disebutkan dengan panjang lebar di dalam tafsir surat Al-Baqarah.
Sama juga dengan mubahalah yang ditujukan kepada orang-orang Nasrani yang disebutkan di dalam surat Ali Imran, saat mereka bertekad untuk tetap pada kekafirannya dan kesesatan serta pengakuannya yang berlebih-lebihan terhadap Isa putra Maryam. Mereka mengatakannya sebagai anak Allah, padahal Allah telah menyebutkan bukti dan hujah-Nya yang mengatakan akan kehambaan Isa, dan bahwa dia adalah makhluk Adami. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman mengenainya:
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kalian), maka katakanlah (kepadanya), “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kalian, istri-istri kami dan istri-istri kalian, diri-diri kami dan diri-diri kalian: kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (Ali Imran:61)
Ternyata mereka pun menolak, tidak mau mengucapkannya.
Tafsir Ayat:
Setelah menyebutkan dalil mereka yang batil, yang mengisyaratkan betapa dahsyat kekufuran dan kesesatan mereka dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang yang berada dalam kesesatan dengan menyukai kesesatan itu bagi dirinya dan mengerahkan usaha untuk mewujudkannya, maka sesungguhnya Allah akan memperpanjang tempo baginya dan membuatnya kian cinta pada kesesatan. Ini sebagai azab bagi mereka karena lebih memilih kesesatan daripada petunjuk. Allah berfirman,
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memaling-kan hati mereka.” (QS. Ash-Shaff: 5).
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka sebagaimana mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Qur`an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan-nya yang sangat.” (QS. Al-An’am: 110).
حَتَّى إِذَا رَأَوْا “Sehingga apabila mereka telah melihat,” yaitu orang-orang yang mengatakan,
أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
“Manakah di antara kedua golongan (kafir dan Mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya),”
مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ “apa yang diancamkan kepada mereka, baik berupa azab,” dengan bentuk pembunuhan atau yang lainnya وَإِمَّا السَّاعَةَ “ataupun Hari Kiamat,” yang merupakan pintu gerbang pembalasan amal, فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضْعَفُ جُنْدًا “maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya,” maksudnya pada saat itu, akan terlihat jelas bagi mereka batilnya pengakuan mereka. Itu hanya pengakuan-pengakuan yang akan sirna. Dan mereka menjadi yakin bahwa diri mereka adalah orang-orang yang telah berbuat kejahatan dan lebih lemah penolong-penolongnya. Tetapi, kesadaran ini sudah tidak memberikan manfaat sama sekali buat mereka, karena mereka tidak mungkin lagi kembali ke dunia untuk melakukan perbuatan yang berbeda dengan perbuatan pertama mereka.
Menanggapi cemoohan mereka, katakanlah wahai nabi Muhammad, ‘barang siapa berada dalam kesesatan dan keingkaran yang membuatnya sombong dan enggan beriman, maka biarlah tuhan yang maha pengasih memperpanjang baginya umur dan kesempatan untuk menikmati kehidupan duniawi. Mereka dibiarkan sehingga terlena dalam keingkarannya. Kelak apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab yang mereka dapatkan dari musuh yang lebih perkasa maupun kedahsyatan kiamat yang menjadi awal pembalasan atas keingkaran mereka, maka saat itu mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya akibat siksa Allah dan lebih lemah bala tentaranya yang selama ini mereka andalkan untuk membela kepentingannya. ’76. Dan berbanding terbalik dengan kondisi orang kafir, bagi orang yang beriman dan meyakini keagungan-Nya, Allah akan terus menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk sehingga mereka semakin taat dan tekun berbuat baik. Dan amal kebajikan yang kekal itu tentu lebih baik pahalanya di sisi tuhanmu dan lebih baik pula kesudahannya bagi mereka yang mengerjakannya.
Maryam Ayat 75 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 75, Makna Maryam Ayat 75, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 75, Maryam Ayat 75 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 75
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)