{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 6.
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَىٰ ﴿٦﴾
lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa mā bainahumā wa mā taḥtaṡ-ṡarā
QS. Thaha [20] : 6
Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.
Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah, baik ciptaan, kekuasaan maupun pengaturan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan semua yang di bawah tanah.
Muhammad ibnu Ka’b mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah semua yang ada di bawah bumi lapis ketujuh.
Al-Auza’i mengatakan, sesungguhnya Yahya ibnu Abu Kasir pernah menceritakan kepadanya bahwa Ka’b pernah ditanya, “Apakah yang ada di bawah bumi ini?” Ka’b menjawab, “Air.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah air?” Ka’b menjawab.”Tanah.” Ditanyakan lagi.”Apakah yang ada di bawah tanah?” Ka’b menjawab, “Air.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah air?” Ka’b menjawab, “Tanah.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah tanah?” Ka’b menjawab, “Air.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah air?” Ka’b menjawab, “Tanah.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah tanah?” Ka’b menjawab, “Air.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah air?” Ka’b menjawab, “Tanah.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah tanah?” Ka’b menjawab, “Batu besar.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah batu besar?” Ka’b menjawab, “Malaikat”. Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah Malaikat?” Ka’b menjawab, “Ikan yang menggantungkan buntutnya ke ‘ Arasy.” Ditanyakan lagi, “Apakah yang ada di bawah ikan itu?” Ka’b menjawab, “Udara dan kegelapan,” lalu terputuslah pengetahuannya sampai di sini.
Al-Hafiz Abu Ya’la mengatakan di dalam kitab Musnad-nya, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Musa Al-Harawi, dari Al-Abbas ibnul Fadl. Abu Ya’la bertanya, “Apakah dia adalah Ibnul Fadl Al-Ansari?” Abu Musa Al-Harawi menjawab, “Ya.” Dia meriwayatkan dari Al-Qasim yang mengatakan bahwa ia pernah bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam perang Tabuk. Ketika kaum muslim yang terlibat dalam perang tabuk itu pulang di hari yang panas sekali, dan kaum muslim berjalan secara berpencar. Perawi saat itu berada di bagian paling depan dari pasukan kaum muslim. Tiba-tiba ada seorang lelaki berpapasan dengan kami, lalu lelaki itu bertanya, “Siapakah di antara kalian yang bernama Muhammad?” Teman-temanku meneruskan perjalanannya, sedangkan aku berhenti meladeni lelaki itu. Tiba-tiba Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ muncul di tengah pasukan kaum muslim dengan mengendarai unta merah seraya menutupi kepalanya dari sengatan panas matahari yang terik. Lalu saya berkata kepada lelaki itu, “Hai kamu yang bertanya, inilah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah tiba menuju ke arahmu!” Lelaki itu bertanya, “Siapakah dia di antara mereka?” Aku menjawab, “orang yang mengendarai unta merah.” Lelaki itu mendekatinya dan memegang tali kendali untanya. Maka unta yang dikendarai oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berhenti, dan lelaki itu bertanya, “Engkaukah yang bernama Muhammad?” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Ya.” Lelaki itu berkata, “Sesungguhnya aku hendak bertanya kepadamu tentang beberapa perkara yang tiada seorang pun dari kalangan penduduk bumi mengetahuinya kecuali hanya seorang atau dua orang saja.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Tanyakanlah apa yang kamu kehendaki!” Lelaki itu berkata, “Hai Muhammad, apakah seorang nabi tidur?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Kedua matanya tidur, tetapi hatinya tidak tidur.” Si lelaki berkata, “Engkau benar.” Kemudian lelaki itu bertanya, “Hai Muhammad, mengapa anak itu mirip ayahnya dan (adakalanya) mirip ibunya?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Air mani lelaki putih lagi kental, sedangkan air mani wanita kuning lagi encer. Maka mana saja di antara kedua air mani itu yang mengalahkan lainnya, anak tersebut akan lebih mirip kepadanya. Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Lalu ia bertanya, “Apa sajakah yang diciptakan dari air mani lelaki dan air mani perempuan dalam tubuh anaknya?” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Air mani laki-laki membentuk tulang dan urat-urat serta otot-otot, sedangkan air mani wanita membentuk daging, darah, dan rambut. Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Kemudian lelaki itu bertanya, “Hai Muhammad, apakah yang ada di bawah tanah ini?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Makhluk.” Lelaki itu bertanya, Di bawah mereka itu ada apa?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Bumi.” Lelaki itu bertanya, “Apakah yang ada di bawah bumi itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Air.” Ia bertanya, “Lalu apakah yang ada di bawah air itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Kegelapan.” Ia bertanya, “Lalu apakah yang ada di bawah kegelapan itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Udara.” Ia bertanya, “Apakah yang ada di bawah udara itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Bumi.” Ia bertanya, “Lalu apakah yang ada di bawah bumi itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menangis dan bersabda, “Hanya sampai di situlah pengetahuan makhluk bila dibandingkan dengan pengetahuan Pencipta. Hai orang yang bertanya, tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.” Lelaki itu berkata, “Engkau benar, saya bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Hai manusia, tahukah kalian siapakah orang ini?” Mereka menjawab,” Hanya Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih mengetahui.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,”Orang ini adalah Jibril a.s.
Hadis berpredikat garib sekali, dan konteksnya sangat aneh, ia hanya diriwayatkan oleh Al-Qasim ibnu Abdur Rahman. Yahya ibnu Mu’in mengatakan tentangnya, bahwa ia adalah orang yang tidak pantas menjadi rawi hadis. Abu Hatim Ar-Razi menilainya daif, sedangkan menurut Ibnu Addi, Al-Qasim ibnu Abdur Rahman adalah perawi yang tidak dikenal.
Menurut kami hadis ini bercampur aduk, sesuatu dimasukkan ke dalam sesuatu yang lain, dan suatu hadis dimasukkan ke dalam hadis lainnya menjadi satu. Dapat dikatakan bahwa perawinya sengaja melakukan pencampuradukan itu atau memasukkan ke dalamnya sesuatu yang lain. Hanya Allah-lah yang lebih mengetahui kebenarannya.
Tafsir Ayat:
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا “KepunyaanNyalah semua yang ada langit, semua yang di bumi, dan semua yang di antara keduanya,” berupa malaikat, manusia, jin, binatang, benda-benda mati, tanaman وَمَا تَحْتَ الثَّرَى “dan apa yang berada di bawah tanah,” di bawah bumi, semuanya milik Allah جَلَّ جَلالُهُ, sebagai hamba yang diatur tunduk di bawah keputusan dan aturanNya. Tidak ada secuil pun hak kepemilikan bagi mereka. Mereka tidak mempunyai daya untuk menciptakan kebaikan, bahaya, kematian, kehidupan, dan kebangkitan bagi diri mereka sendiri.
Allah adalah pencipta semua yang ada, karena itu milik-Nya lah apa saja yang ada di langit seperti matahari, bulan, dan planet, serta apa saja yang ada di bumi seperti tumbuhan, hewan, dan manusia, apa saja yang ada di antara keduanya seperti awan, dan apa saja yang ada di bawah tanah, seperti bahan tambang dan sumber mineral. 7. Dia mengetahui apa saja yang terjadi di alam semesta. Dan jika engkau mengeraskan ucapanmu saat menyampaikan sesuatu, sungguh dia mengetahui apa yang engkau ucapkan. Dia juga mengetahui apa saja yang rahasia atau yang sengaja kausembunyikan dalam hatimu, dan apa saja yang lebih tersembunyi, yang tidak kausadari dan tidak kauketahui lagi setelah lama mengendap di dasar hatimu.
Thaha Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 6, Makna Thaha Ayat 6, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 6, Thaha Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 6
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)