{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 10.
إِذْ رَأَىٰ نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى ﴿١٠﴾
iż ra`ā nāran fa qāla li`ahlihimkuṡū innī ānastu nāral la’allī ātīkum min-hā biqabasin au ajidu ‘alan-nāri hudā
QS. Thaha [20] : 10
Ketika dia (Musa) melihat api, lalu dia berkata kepada keluarganya, “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.”
Ketika ia melihat api yang menyala pada malam hari, maka ia berkata kepada keluarganya: Tunggulah! Sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa darinya seberkas api untuk menghangatkan tubuh kalian dan menyalakan api lainnya, atau aku mendapati di sana petunjuk yang bisa menuntun kita di atas jalan yang kita lalui.
Ketika Musa dalam keadaan kedinginan, tiba-tiba ia melihat cahaya api yang bersumber dari arah Bukit Tur, yang ada di sebelah kanannya. Maka Musa berkata kepada keluarganya seraya menyenangkan hati mereka:
Sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit darinya kepada kalian. (Thaahaa:10)
Yakni sebuah obor api. Di dalam ayat lain disebutkan melalui firman-Nya dengan ungkapan lain, yaitu:
atau (membawa) suluh api. (Al Qashash:29)
Yaitu obor api.
agar kalian dapat menghangatkan badan. (Al Qashash:29)
Hal ini menunjukkan bahwa saat itu cuaca sangat dingin. Sedangkan yang disebutkan dalam ayat ini yaitu oleh firman-Nya, “Biqabasin, ” yang artinya obor api, hal ini menunjukkan bahwa suasana malam itu sangat gelap.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.
Yakni seseorang yang menunjukkan jalan kepadaku. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Musa a.s. saat itu sesat jalan.
Hal ini seperti apa yang diriwayatkan oleh As-Sauri, dari Abu Sa’d Al-A’war, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.
Yaitu seseorang yang memberikan petunjuk jalan kepadaku.
Mereka saat itu berada di musim dingin dan sesat jalan. Ketika Musa melihat api, ia berkata, “Jika aku tidak menjumpai seseorang yang menunjukkan kepadaku jalan yang sebenarnya, aku akan mendatangkan kepadamu api yang dapat dipakai untuk berdiang kalian.”
Sebelumnya beliau pernah tersesat dalam perjalanannya, kemudian didera oleh hawa dingin, tanpa memiliki sesuatu pun yang dapat menghangatkan tubuhnya dalam perjalanan. Maka beliau berkata kepada istrinya, إِنِّي آنَسْتُ “Sesungguhnya aku melihat,” aku menyaksikan نَارًا “api.” Peristiwa ini terjadi di bagian kanan gunung Thur. لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ “Mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit darinya kepadamu,” untuk menghangatkan diri dengannya أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى “atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu,” maksudnya orang yang menunjukkan jalan kepada kita. Yang beliau cari adalah cahaya yang bersifat inderawi dan petunjuk biasa. Akan tetapi, beliau menjumpai cahaya maknawi, cahaya wahyu yang akan membuat jiwa-jiwa dan hati bersinar karenanya, serta hidayah yang sejati. Yaitu petunjuk menuju shirath al-Mustaqim yang mengantarkan ke Surga Na’im. Terjadilah peristiwa yang tidak pernah beliau perhitungkan dan tak pernah terbetik di benak beliau.
Ketika dalam perjalanan menuju mesir, dia melihat api yang menyala terang, lalu dia berkata kepada keluarganya yang menyertainya dalam perjalanan itu, ‘tinggAllah kamu di sini sampai aku kembali. Sesungguhnya aku melihat api. Mudah-Mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu agar kita dapat menghangatkan badan pada malam yang dingin ini, atau aku akan mendapat petunjuk dari seseorang yang ada di sekitar tempat api itu. ’11. Usai berpesan kepada keluarganya, maka musa berjalan mendekati api itu. Ketika dia mendatanginya, tiba-tiba dia dipanggil oleh suara yang berasal dari arah api itu, ‘wahai musa!’.
Thaha Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 10, Makna Thaha Ayat 10, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 10, Thaha Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 10
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)