{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 15.
إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ ﴿١٥﴾
innas-sā’ata ātiyatun akādu ukhfīhā litujzā kullu nafsim bimā tas’ā
QS. Thaha [20] : 15
Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.
Sesungguhnya Hari Kiamat saat manusia dibangkitkan itu akan datang, sudah pasti terjadinya. Hampir saja Aku merahasiakan waktu kedatangannya dari diri-Ku sendiri, maka bagaimana mungkin ada seorang makhluk pun yang mengetahuinya? Agar tiap-tiap jiwa diberi balasan atas perbuatannya di dunia, baik kebaikan maupun keburukan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang.
Yakni pasti akan datang dan pasti terjadi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Aku merahasiakan (waktu)nya.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maknanya, bahwa Ibnu Abbas membacanya dengan bacaan berikut: “Aku hampir saja merahasiakan waktunya terhadap diri-Ku sendiri.” Makna yang dimaksud ialah bahwa waktu hari kiamat itu dirahasiakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى terhadap semua makhluk. Dikatakan demikian karena tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى selamanya.
Sa’id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa bacaannya adalah: Min nafsihi (terhadap diri-Nya sendiri). Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Abu Saleh, dan Yahya ibnu Rafi’.
Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Aku merahasiakan (waktunya)
Artinya, Aku tidak akan memperlihatkan tentang waktunya kepada seorang pun selain diri-Ku sendiri.
Menurut As-Saddi, tiada seorang pun dari kalangan penduduk langit dan bumi, melainkan Allah merahasiakan terhadapnya tentang waktu hari kiamat.
Ayat ini menurut bacaan Ibnu Mas’ud disebutkan seperti berikut: “Aku hampir menyembunyikan waktunya terhadap diri-Ku sendiri.” Dengan kata lain, Aku merahasiakan waktu hari kiamat terhadap semua makhluk, sehingga andaikan Aku dapat menyembunyikannya terhadap diri-Ku sendiri, tentulah Aku akan melakukannya.
Menurut pendapat yang lain bersumber dari Qatadah, disebutkan bahwa firman-Nya: Aku merahasiakan (waktu)nya. (Thaahaa:15) Menurut suatu qiraat (bacaan) disebutkan, “Aku menyembunyikan waktunya dengan sengaja.” Demi usiaku, sesungguhnya Allah menyembunyikan waktunya terhadap para malaikat yang terdekat, para nabi, dan para rasulNya.
Menurut kami, ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.” (An Naml:65)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba. (Al A’raf:187)
Yakni amatlah berat pengetahuan mengenainya bagi makhluk yang ada di langit dan di bumi.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah, telah menceritakan kepada kami Minjab, telah menceritakan kepada kami Abu Namilah, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Sahl Al-Asadi, dari warga yang mengatakan bahwa Sa’id ibnu Jubair telah membacakan kepadanya ayat berikut: Aku merahasiakan (waktu)nya. (Thaahaa:15) dengan bacaan akhfiha yang artinya menampakkannya yakni hampir-hampir Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menampakkan pengetahuan mengenai waktu hari kiamat. Kemudian ia mengatakan bahwa tidakkah engkau pernah mendengar perkataan seorang penyair yang mengatakan dalam salah satu bait syairnya:
Telah berlalu masa dua bulan, kemudian ditambah lagi satu bulan penuh tinggal di Arbakin dan tanam-tanaman mulai menguning.
As-Saddi mengatakan bahwa al-gamir ialah tanaman basah yang tumbuh di pematang yang kering, yakni tanamannya sudah mulai masak. Arbakin nama sebuah tempat. Ad-damik satu bulan penuh. Syair ini dikatakan oleh Ka’b ibnu Zuhair.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…agar tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.
Yakni Aku pasti mengadakan hari kiamat agar Aku melakukan pembalasan kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya.
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Az-Zalzalah: 7-8)
Tafsir Ayat:
إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ “Sesungguhnya Hari Kiamat itu akan datang,” maksudnya pasti terjadi أَكَادُ أُخْفِيهَا “(hampir saja) Aku merahasiakan (waktu)nya,” yaitu dari diriKu Sendiri, sebagaimana termaktub pada salah satu versi qira`ah. Seperti Firman Allah,
يَسْأَلَكَ الناس عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ الله
“Manusia bertanya kepadamu tentang Hari Berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah’.” (QS. Al-Ahzab: 63).
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
وَعِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ
“Dan di sisiNya-lah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (QS. Az- Zukhruf: 85).
Pengetahuan mengenai waktu terjadinya sudah Allah sembunyikan dari para makhluk semuanya. Malaikat yang dekat dengan Allah dan nabi yang diutus pun tidak mengetahuinya. Hikmah dihadirkannya Hari Kiamat لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى “supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan amal yang dia usahakan,” yang baik ataupun yang buruk. Hari Kiamat adalah pintu menuju akhirat,
لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى
“Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap amal yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).” (QS. An-Najm: 31).
Allah lalu menyusuli dengan prinsip berikutnya, yaitu keniscayaan kiamat. “sungguh, hari kiamat itu akan datang tanpa ada keraguan sedikit pun tentangnya, namun aku merahasiakan waktu kedatangannya. Karena itu, siapkanlah dirimu untuk menghadapinya. Hari kiamat itu merupakan suatu keniscayaan agar setiap orang yang mukalaf dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan dalam kehidupannya di dunia ini. ‘ 16. Maka setelah engkau mengetahui keniscayaan kiamat, janganlah sekali-kali engkau dipalingkan dari-Nya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, sehingga engkau menjadi lengah dan tidak siap menghadapinya. Ketahuilah, jika engkau dipalingkan, hal itulah yang menyebabkan engkau binasa. ‘.
Thaha Ayat 15 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 15, Makna Thaha Ayat 15, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 15, Thaha Ayat 15 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 15
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)