{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 16.
فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَىٰ ﴿١٦﴾
fa lā yaṣuddannaka ‘an-hā mal lā yu`minu bihā wattaba’a hawāhu fa tardā
QS. Thaha [20] : 16
Maka janganlah engkau dipalingkan dari (Kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, yang menyebabkan engkau binasa.”
Karena itu, janganlah kamu, wahai Musa, dipalingkan dari beriman kepadanya dan mempersiapkan diri untuknya oleh orang-orang yang tidak mengimani terjadinya kiamat dan tidak beramal untuknya, serta mengikuti hawa nafsunya lalu mendustakannya, sehingga kamu binasa.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
sesungguhnya kalian hanya diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan. (Ath Thuur:16)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan darinya oleh orang yang tidak beriman kepadanya., hingga akhir ayat.
Makna yang dimaksud ialah bahwa khitab dalam ayat ini ditujukan kepada setiap individu orang-orang mukallaf, sekalipun lahiriahnya khitab ditujukan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Dengan kata lain, janganlah kalian mengikuti jalan orang-orang yang tidak percaya dengan adanya hari kiamat, mereka hanya mengejar kesenangan dan kenikmatan duniawi lagi durhaka kepada Tuhannya serta mengikuti hawa nafsunya. Maka barang siapa yang mengikuti jejak mereka, sesungguhnya dia telah merugi dan kecewa.
…yang menyebabkan kamu binasa.
Yakni kamu akan binasa dan hancur bila mengikuti jejak mereka, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman dalam ayat lain:
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. (Al-Lail: 11)
Tafsir Ayat:
Maksudnya, jangan sampai orang itu berhasil menghalang-halangi dan menyibukkan dirimu dari keimanan kepada Hari Kiamat, pembalasan, dan beramal untuk persiapan menyong-songnya, yaitu orang kafir yang mengingkarinya, tidak meyakini bakal terjadi, dan berusaha agar tetap ragu dan menciptakan keragu-raguan (bagi orang lain), menyanggahnya atas dasar kebatilan, melontarkan syubhat-syubhat (kerancuan berpikir) yang bisa dia lakukan dalam keadaan memperturuti bisikan hawa nafsunya dalam usahanya itu. Niatannya bukan untuk sampai kepada titik kebenaran. Akan tetapi, sasarannya ialah mengikuti hawa nafsu.
Maka jangan sekali-kali engkau mencondongkan pendengaranmu kepada orang yang kondisinya semacam ini, atau menerima sebagian dari perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatannya yang mencegah (manusia) dari keimanan kepada Hari Kiamat dan persiapan diri untuk menyongsongnya. Allah memperingatkan dari orang model ini, karena termasuk perkara yang sangat mengkhawatirkan yang (bisa) terjadi pada seorang Mukmin adalah (tergoda) melalui bisikan dan tipuannya, juga (lantaran) jiwa tercipta dengan pembawaan karakter suka meniru-niru dan mengikuti orang-orang yang berasal dari kalangannya sendiri.
Dalam keterangan ini, terdapat catatan penting dan isyarat untuk memperingatkan dari segala pihak yang menyeru kepada kebatilan, menghalang-halangi dari keimanan yang wajib atau dari kesempurnaan iman, atau melemparkan syubhat ke dalam hati, serta (mengandung peringatan dari) melihat buku-buku yang memuat muatan seperti itu.
Di sini, Allah menyebutkan keimanan kepadaNya, ibadah kepadaNya dan beriman kepada Hari Akhir. Sebab, tiga hal ini merupakan prinsip-prinsip keimanan dan rukun agama. Jika sudah sempurna, maka agama menjadi sempurna. Kekurangan atau hilangnya keimanan itu disebabkan oleh kurangnya atau hilangnya sebagian darinya. Ayat ini senada dengan Firman Allah yang berhubungan dengan pemberitahuan tentang tolok ukur kebahagiaan dan kecelakaan golongan-golongan yang menerima kitab,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئون وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُون
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, Shabi`in dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, Hari Kemudian, dan beramal shalih, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.” (QS. Al-Ma`idah: 69).
FirmanNya, فَتَرْدَى “Yang menyebabkan kamu binasa,” maksudnya hancur dan celaka, jika kamu menapaki jalan orang-orang yang menghalang-halangi manusia darinya.
Maka setelah engkau mengetahui keniscayaan kiamat, janganlah sekali-kali engkau dipalingkan dari-Nya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, sehingga engkau menjadi lengah dan tidak siap menghadapinya. Ketahuilah, jika engkau dipalingkan, hal itulah yang menyebabkan engkau binasa. ’17. Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan memberi mukjizat kepada nabi musa. Dan apakah yang ada di tangan kananmu, wahai musa’.
Thaha Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 16, Makna Thaha Ayat 16, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 16, Thaha Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 16
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)