{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 59.
قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّينَةِ وَأَنْ يُحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى ﴿٥٩﴾
qāla mau’idukum yaumuz-zīnati wa ay yuḥsyaran-nāsu ḍuḥā
QS. Thaha [20] : 59
Dia (Musa) berkata, “(Perjanjian) waktu (untuk pertemuan kami dengan kamu itu) ialah pada hari raya dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada pagi hari (duha).”
Musa berkata: Waktu yang ditentukan bagi kalian untuk pertemuan adalah hari raya, ketika manusia berhias, dan mereka akan berkumpul dari segala penjuru pada waktu Dhuha.
Nabi Musa a.s. berkata:
dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik.
Yakni semua manusia dikumpulkan di waktu duha agar segala sesuatunya tampak jelas dan gamblang. Demikian pula halnya semua perkara para nabi, berciri khas jelas dan gamblang, tiada yang tersembunyi dan tiada pula propaganda palsu. Karena itulah Nabi Musa a.s. berkata kepada mereka bahwa hendaknya waktu pertandingan itu diadakan di waktu siang hari, tepatnya waktu matahari sepenggalahan naik, bukan malam hari.
Ibnu Abbas mengatakan, hari raya itu adalah hari Asyura.
As-Saddi, Qatadah, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa hari itu adalah hari raya mereka.
Menurut Sa’id ibnu Jubair, hari itu adalah hari pasaran mereka.
Semua pendapat yang dikemukakan pada hakikatnya tidak bertentangan.
Menurut pendapat kami, pada hari yang sama Allah membinasakan Fir’aun beserta bala tentaranya, seperti yang telah disebutkan di dalam hadis sahih.
Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Fir’aun berkata, “Hai Musa, buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu agar kami dapat membuat persiapan terlebih dahulu.” Musa menjawab,”Saya tidak diperintahkan untuk itu, melainkan diperintahkan untuk menantangmu secara langsung. Jika kamu tidak mau keluar, maka sayalah yang akan masuk kepadamu.” Maka Allah menurunkan wahyu kepada Musa yang isinya mengatakan, “Buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kamu dan dia, dan katakanlah kepadanya bahwa silakan dia menentukannya sendiri.” Kemudian Fir’aun berkata, “Berilah tempo empat puluh hari,” maka Musa menyetujuinya.
Mujahid dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: di suatu tempat yang pertengahan (letaknya). (Thaahaa:58) Yang dimaksud dengan suwa ialah tempat yang pertengahan.
As-Saddi mengatakan tempat yang sebanding untuk tujuan itu.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: di suatu tempat yang pertengahan letak(nya). (Thaahaa:58) Yakni tempat yang datar —tiada penghalangnya— sehingga semua orang dapat menyaksikannya, tiada sebagian dari mereka terhalang penglihatannya oleh sebagian yang lain atau oleh penghalang lainnya.
Musa berkata, مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّينَةِ “Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya,” hari perayaan mereka yang mereka sedang kosong tanpa pekerjaan dan menghentikan kesibukan-kesibukan mereka padanya وَأَنْ يُحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى “dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik,” maksudnya mereka semua dihimpun jadi satu di waktu dhuha. Musa memilih hari raya dan waktu pagi hari, karena banyaknya kerumunan orang dan penglihatan terhadap segala sesuatu sesuai dengan aslinya, yang tidak terpenuhi pada waktu lainnya.”
Nabi musa tidak gentar menghadapi tantangan fir’aun. Dia berkata, ‘kesepakatan yang menyangkut waktu untuk pertemuan kami dengan para penyihirmu itu ialah pada hari raya, di tempat kamu dan rakyatmu biasa berkumpul, dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada pagi hari supaya mereka dapat menyaksikan sejak awal. ’60. Kesepakatan untuk mengadu mukjizat musa dengan sihir para penyihir fir’aun terjalin. Maka fir’aun meninggalkan tempat pertemuan itu, lalu dengan segera dia mengatur tipu dayanya untuk mengalahkan nabi musa. Setelah waktu yang disepakati tiba, kemudian dia datang kembali bersama para penyihir dan orang-orang yang akan menyaksikan peristiwa tersebut.
Thaha Ayat 59 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 59, Makna Thaha Ayat 59, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 59, Thaha Ayat 59 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 59
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)