{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 62.
فَتَنَازَعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَىٰ ﴿٦٢﴾
fa tanāza’ū amrahum bainahum wa asarrun-najwā
QS. Thaha [20] : 62
Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).
Maka para penyihir itu berbantah-bantahan satu sama lain tentang urusan mereka, dan mereka bercakap-cakap secara rahasia.
Menurut suatu pendapat, mereka bersengketa di antara sesama mereka, sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa ucapan yang dikemukakan oleh Musa ini bukanlah ucapan seorang penyihir, melainkan ucapan seorang nabi. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa Musa adalah seorang tukang sihir, dan sebagian lainnya lagi mengatakan yang lainnya. Hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).
Yaitu mereka berbisik-bisik di antara sesama mereka.
Mereka berkata, “Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir.”
Menurut dialek sebagian orang Arab dibaca inna ha’zani (yakni inna tidak ber-mal atau malgiyah), sedangkan menurut qiraat yang terkenal dibaca inna hazaini. Ulama Nahu sehubungan dengan kebolehan membaca ayat ini dengan bacaan pertama telah mengemukakan analisisnya yang cukup panjang, tetapi pembahasannya bukan di kitab ini.
Makna ayat, para ahli sihir Fir’aun mengatakan di antara sesama mereka, “Tahukah kalian bahwa lelaki ini dan saudaranya (yakni Musa dan Harun) adalah dua orang tukang sihir yang ahli dalam bidang ilmu sihir. Keduanya bertujuan mengalahkan kalian dan kaum kalian pada hari ini, lalu keduanya dapat merebut hati manusia, dan kalangan awam nanti banyak yang akan mengikuti keduanya. Lalu keduanya memerangi Fir’aun dan balatentaranya. Setelah keduanya beroleh kemenangan atas Fir’aun, maka keduanya akan mengusir kalian dari tanah air kalian ini.”
Perkataan yang benar pasti memiliki pengaruh pada hati. Tak ayal lagi, timbullah keributan dan pertentangan di tengah tukang-tukang sihir, manakala mereka mendengarkan perkataan Musa dan terjadilah kegaduhan. Boleh jadi, muara pertentangan (pada mereka) adalah rancunya jati diri Musa, apakah ia berada di atas (rel) kebenaran atau tidak? Akan tetapi, sampai di sini, polemik mereka belum menemui titik terang. Agar Allah menentukan perkara yang mesti dilaksanakan, yaitu agar binasalah orang yang binasa dengan keterangan yang nyata dan agar hiduplah orang yang hidup dengan keterangan yang nyata. Saat itulah, mereka saling berbisik-bisik di antara mereka dan bahwa mereka telah menyepakati sebuah pernyataan agar mereka selamat dalam ucapan dan tindakan mereka serta agar orang-orang memegangi doktrin Fir’aun dan orang-orangnya.
Peringatan nabi musa membuat sebagian penyihir ketakutan, sementara sebagian yang lain tetap tidak acuh. Maka mereka pun berbantah- bantahan tentang urusan mereka. Masing-masing mengemukakan pendapatnya terkait peringatan nabi musa dan cara menghadapinya, dan mereka merahasiakan percakapan mereka agar fir’aun dan para pembesarnya tidak mendengarnya. 63. Sebagian dari mereka berkata, ‘wahai penduduk mesir, sesungguhnya dua orang ini, yaitu nabi musa dan harun, adalah penyihir yang hendak mengusirmu dari mesir, dari negerimu dan tanah kelahiranmu, dengan menampilkan sihir mereka berdua, dan mereka juga hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama dan kamu yakini, yaitu kepercayaan yang kamu anut dan kedudukan yang kamu nikmati.
Thaha Ayat 62 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 62, Makna Thaha Ayat 62, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 62, Thaha Ayat 62 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 62
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)