{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 69.
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا ۖ إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ ۖ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَىٰ ﴿٦٩﴾
wa alqi mā fī yamīnika talqaf mā ṣana’ụ, innamā ṣana’ụ kaidu sāḥir, wa lā yufliḥus-sāḥiru ḥaiṡu atā
QS. Thaha [20] : 69
Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya pesihir (belaka). Dan tidak akan menang pesihir itu, dari mana pun ia datang.”
Lemparkanlah tongkatmu yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka. Apa yang mereka perbuat di hadapanmu hanyalah makar penyihir dan bayangan sihir. Penyihir itu tidak akan menang dengan sihirnya, di mana saja ia berada.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Musa Asy-Syaibani, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Ibnu Mu’az (menurut dugaanku dia adalah As-Saig), dari Al-Hasan, dari Jundub ibnu Abdullah Al-Bajali yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Apabila kalian menangkapnya —yakni penyihir—, maka bunuhlah dia oleh kalian. Kemudian Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca firman-Nya: Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang. (Thaahaa:69) Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda menjelaskannya, “Orang tukang sihir itu tidaklah beriman, di mana pun ia berada.”
Asal dari hadis ini telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi secara mauquf dan marfu’.
Setelah tukang sihir itu menyaksikan hal tersebut dengan mata kepala mereka sendiri, sedangkan mereka adalah orang-orang yang mempunyai pengalaman yang mendalam dalam ilmu sihir dan berbagai macam aliran serta jenis-jenisnya, maka mereka mengetahui dengan yakin bahwa apa yang didatangkan oleh Musa ini bukan termasuk ke dalam ilmu sihir dan tipu muslihat pandangan mata, dan bahwa hal tersebut adalah nyata dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Tiada seorang pun yang mampu melakukan demikian kecuali mendapat izin dari Tuhan yang bila menghendaki sesuatu, Dia hanya mengatakan, “Jadilah kamu,” lalu terjadilah ia. Maka pada saat itu juga para ahli sihir menyungkur bersujud kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan mereka mengatakan, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, Tuhannya Musa dan Harun.”
Ibnu Abbas dan Abid ibnu Umair mengatakan bahwa para ahli sihir itu pada pagi harinya masih berstatus sebagai tukang sihir, kemudian di petang harinya mereka menjadi para syuhada yang benar-benar berbakti.
Muhammad ibnu Ka’b mengatakan, mereka berjumlah delapan puluh ribu orang.
Al-Qasim ibnu Abu Buzzah mengatakan bahwa jumlah mereka ada tujuh puluh ribu orang.
Menurut As-Saddi, jumlah mereka terdiri atas tiga puluh ribu lebih beberapa ribu orang.
As-Sauri telah meriwayatkan dari Abdul Aziz ibnu Rafi’, dari Abu Tamamah, bahwa para ahli sihir Fir’aun berjumlah sembilan belas ribu orang.
Menurut Muhammad ibnu Ishaq jumlah mereka ada lima belas ribu orang.
Ka’b Al-Ahbar mengatakan bahwa jumlah mereka ada dua belas ribu orang.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ali ibnu Hamzah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain ibnu Waqid, dari ayahnya, dari Yazid An-Nahwi, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa para ahli sihir Fir’aun terdiri atas tujuh puluh orang, pada pagi harinya mereka masih menjadi tukang sihir, kemudian pada petang harinya mereka menjadi syuhada (karena dihukum mati oleh Fir’aun).
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Musayyab ibnu Wadih di Mekah, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak yang mengatakan, “Al-Auza’i pernah menceritakan bahwa setelah para ahli sihir menyungkur bersujud, maka ditampakkanlah surga kepada mereka sehingga mereka dapat menyaksikannya dengan mata kepala mereka sendiri.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah diriwayatkan dari Sa’id ibnu Salam, bahwa telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abdullah ibnu Salman, dari Salim Al-Aftas, dari Sa’id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya: Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud. (Thaahaa:70) Bahwa mereka melihat kedudukan mereka (di surga) dalam sujud mereka. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan Al-Qasim ibnu Abu Buzzah.
Tafsir Ayat:
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ “Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu,” yaitu tongkatmu تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى “niscaya ia akan menelan sesuatu yang mereka buat. Sesungguhnya sesuatu yang mereka buat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang,” maksudnya tipu daya dan makar mereka tidak membuahkan hasil bagi diri mereka, lagi tidak sukses. Ia sekedar tipu daya dari para tukang sihir yang mengelabui (pandangan) khalayak dan mengaburkan (potret) kebatilan serta mengopinikan bahwa mereka berada di atas kebenaran.
Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, yaitu tongkat yang biasa engkau pakai untuk menggembala kambing, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat, yakni ular-ular yang berasal dari sihir mereka. Ketahuilah, apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya penyihir belaka, dan tidak akan menang penyihir itu, dari mana pun ia datang. ’70. Setelah melihat ular-ular hasil sihir mereka ditelan oleh ular yang berasal dari tongkat nabi musa, lalu para penyihir itu ditiarapkan oleh rasa takut pada Allah dan kagum pada kehebatan mukjizat nabi musa. Mereka segera merunduk bersujud kepada tuhan yang maha esa seraya berkata, ‘kami telah percaya dan beriman kepada tuhan harun dan musa. ‘.
Thaha Ayat 69 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 69, Makna Thaha Ayat 69, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 69, Thaha Ayat 69 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 69
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)