{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 70.
فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَىٰ ﴿٧٠﴾
fa ulqiyas-saḥaratu sujjadang qālū āmannā birabbi hārụna wa mụsā
QS. Thaha [20] : 70
Lalu para pesihir itu merunduk bersujud, seraya berkata, “Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa.”
Musa pun melempar tongkatnya, lalu tongkat itu menelan apa yang mereka buat, maka tampaklah kebenaran dan hujjah tegak atas mereka. Para penyihir itu pun menyungkurkan diri mereka ke tanah untuk bersujud, seraya berkata: Kami beriman kepada Rabb Harun dan Musa. Seandainya ini sihir juga, niscaya kami pasti tidak akan terkalahkan.
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
Lalu, Musa melemparkan tongkatnya, maka ia menelan segala sesuatu (ular jelmaan) yang mereka buat dan memangsanya. Sementara itu, orang-orang memperhatikan kejadian tersebut. Para tukang sihir pun sadar dengan yakin bahwa itu bukanlah sihir, akan tetapi dari Allah. Maka mereka pun bersegera untuk beriman. فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا “Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur,” dengan bersujud,
فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ ساجدين * قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ
“Seraya berkata, ‘Kami telah beriman kepada Rabb semesta alam, yaitu Rabb Musa dan Harun’,” (QS. Al-A’raf: 121-122),
kebenaran pun terkuak, nampak dan mencuat. Sedangkan praktik sihir, tipu daya, dan makar (mereka) tertolak pada tempat perkumpulan yang ramai itu. Jadilah momentum itu sebagai bukti nyata dan rahmat bagi kaum Mukminin serta menjadi hujjah atas orang-orang yang menentang.
Setelah melihat ular-ular hasil sihir mereka ditelan oleh ular yang berasal dari tongkat nabi musa, lalu para penyihir itu ditiarapkan oleh rasa takut pada Allah dan kagum pada kehebatan mukjizat nabi musa. Mereka segera merunduk bersujud kepada tuhan yang maha esa seraya berkata, ‘kami telah percaya dan beriman kepada tuhan harun dan musa. ’71. Fir’aun murka melihat kekalahan dan keimanan para penyihirnya. Dia berkata, ‘wahai para penyihir, apakah kamu telah beriman kepadanya, yaitu kepada nabi musa, sebelum aku memberi izin kepadamu’ sesungguhnya dia itu pemimpinmu. Dia tidak lebih dari sekadar penyihir pandai yang mengajarkan sihir kepadamu. Dengan beriman, kamu telah melakukan makar dan melanggar janji setiamu kepadaku, maka sungguh, aku akan memotong tangan kanan dan kaki kiri kamu secara bersilang, dan sungguh akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma. Akan aku gantung tubuh-tubuhmu dan aku ikat kaki dan tanganmu di sana agar orang-orang tahu hukuman bagi orang yang melanggar perintahku. Dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita, di antara aku dan tuhan nabi musa, yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya. ‘.
Thaha Ayat 70 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 70, Makna Thaha Ayat 70, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 70, Thaha Ayat 70 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 70
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)