{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 74.
إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ ﴿٧٤﴾
innahụ may ya`ti rabbahụ mujriman fa inna lahụ jahannam, lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā
QS. Thaha [20] : 74
Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sungguh, baginya adalah neraka Jahanam. Dia tidak mati (terus merasakan azab) di dalamnya dan tidak (pula) hidup (tidak dapat bertobat).
Sesungguhnya barangsiapa yang datang kepada Rabb-nya dalam keadaan kafir kepada-Nya, maka ia mendapat Neraka Jahanam yang dengannya ia akan disiksa. Ia tidak akan mati didalamnya sehingga bisa istirahat, dan tidak pula hidup dengan kehidupan yang bisa ia nikmati.
Makna lahiriah konteks ayat-ayat ini merupakan kelanjutan dari nasihat para ahli sihir kepada Fir’aun. Mereka memperingatkan Fir’aun akan balasan Allah dan azab-Nya yang kekal lagi abadi, dan mereka memikat Fir’aun dengan janji pahala-Nya yang juga kekal dan abadi. Untuk itu mereka berkata:
Sesungguhnya barang siapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa.
Maksudnya, dia menghadap kepada Allah kelak di hari kiamat dalam keadaan berlumuran dengan dosa.
maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan oleh firman-Nya:
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Faathir’:36)
orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Al-A’la: 11-13)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mereka berseru, “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia menjawab, “Kalian akan tetap tinggal (di neraka ini).” (Az Zukhruf:77)
Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Yazid, dari Abu Nadrah, dari Abu Sa’id Al-Khudri yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Adapun ahli neraka yang merupakan penghuni tetapnya, maka sesungguhnya mereka tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Tetapi orang-orang yang dikenai oleh api neraka disebabkan dosa-dosa mereka, maka neraka mematikan mereka dengan sebenar-benarnya, hingga manakala mereka telah menjadi arang, maka diberikanlah izin untuk beroleh syafaat, dan mereka dientaskan dari neraka secara bergolong-golong, lalu mereka dilemparkan ke dalam sungai-sungai surga, dan dikatakan kepada mereka, “Hai penghuni surga, bertolaklah kalian untuk menyambut mereka, “Maka mereka tumbuh (muncul dari sungai-sungai surga itu) bagaikan tumbuhnya bebijian di tanah bekas berlalunya banjir. Seorang lelaki dari kalangan orang-orang yang hadir berkata bahwa seakan-akan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (mengungkapkan perumpamaan tersebut) berada di daerah pedalaman.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab sahihnya melalui Syu’bah dan Bisyr ibnul Mufaddal, keduanya dari Abu Salamah Sa’id ibnu Yazid dengan sanad yang sama.
Ibnu Abu Hatim telah menyebutkan suatu riwayat dari Abul Waris ibnu Abdus Samad ibnu Abdul Waris, bahwa telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hibban, ia telah mendengar Sulaiman At-Taimi menceritakan hadis berikut dari Abu Nadrah, dari Abu Sa’id, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkhotbah. Dalam khotbahnya sampai pada firman-Nya:
Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Adapun ahli neraka yang merupakan penduduk tetapnya, maka mereka tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup. Adapun orang-orang yang bukan penghuni tetapnya, maka neraka membakar mereka, kemudian berdirilah orang-orang yang memberi syafaat, maka mereka memberikan pertolongan syafaatnya. Lalu dijadikanlah mereka bergolong-golong (dientaskan dari neraka) dan dilemparkan ke dalam sebuah sungai yang disebut Sungai Kehidupan, maka mereka tumbuh (muncul) darinya sebagaimana munculnya rerumputan di tempat (bekas) mengalirnya banjir.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitahukan bahwa orang yang mendatangiNya dan menghadapNya dalam keadaan berdosa, –sifat kejahatan menjadi cirinya dari setiap aspek, dan itu bisa menyebabkan kekufuran dan tetap menjalankannya sampai dia mati–, maka dia mendapatkan Neraka Jahanam yang pedih siksanya, yang besar rantai-rantainya, yang dasarnya sangat dalam, yang hawa panasnya sangat menyakitkan, yang berisi hukuman yang sanggup melumerkan hati dan jantung.
Di antara bukti kedahsyatannya, orang yang tersiksa di dalamnya tidak mati juga tidak hidup. Ia tidak mati hingga dapat terbebas (dari deraan siksa) dan tidak juga menikmati hidup yang enak. Kehidupannya hanya sarat dengan siksaan yang mengenai hati, jiwa dan raganya, yang tidak dapat diukur kadarnya dan tidak pernah mengendor sekejap saja. Ia berteriak minta tolong, tapi tidak ditolong. Dia memohon, akan tetapi tidak disambut permintaannya. Memang benar (ada pertolongan) bila dia meminta pertolongan. Dia ditolong dengan cairan semisal nanah yang membakar wajah-wajah mereka. Dan jika dia memohon, niscaya dijawab (pula dengan perkataan), “Celakalah kamu di dalamnya, janganlah kamu mengajakKu bicara.”
Sesungguhnya barang siapa meninggal dunia dan datang kepada tuhannya dalam keadaan berdosa dan tidak bertobat, maka sungguh, baginya adalah neraka jahanam. Dia tidak mati di dalamnya sehingga akan terus merasakan azab, dan tidak pula hidup dengan nyaman. ‘ demikianlah kondisi orang yang durhaka dan kafir. 75-76. Tetapi, sebaliknya, barang siapa meninggal dunia dan datang kepada-Nya dalam keadaan beriman dan telah mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi dan mulia. Mereka akan mendapatkan surga-surga ‘adn yang mengalir di bawahnya, yaitu di antara pepohonannya, sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan dan menjauhkan diri dari kekafiran dan kemungkaran.
Thaha Ayat 74 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 74, Makna Thaha Ayat 74, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 74, Thaha Ayat 74 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 74
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)