{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 82.
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ ﴿٨٢﴾
wa innī lagaffārul liman tāba wa āmana wa ‘amila ṣāliḥan ṡummahtadā
QS. Thaha [20] : 82
Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.
Sesungguhnya Aku benar-benar Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dari dosa dan kekafirannya, lalu beriman kepada-Ku dan mengerjakan amal-amal shalih, kemudian ia tertunjukkan kepada kebenaran dan istiqamah di atasnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh.
Artinya, setiap orang yang bertobat kepada-Ku, Aku menerima tobatnya dari semua dosa yang dilakukannya. Sehingga Dia menerima tobat sebagian kaum Bani Israil yang menyembah anak lembu karena mereka benar-benar bertobat kepada-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…orang yang bertobat.
Yaitu kembali taat kepada Allah sesudah kafir atau musyrik atau melakukan maksiat atau munafik.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan beriman.
Yakni hatinya beriman.
…dan beramal saleh.
Yaitu membenarkan imannya dengan amal perbuatan saleh yang dilakukan oleh semua anggota tubuhnya.
…kemudian tetap di jalan yang benar.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah kemudian tidak ragu lagi dalam keimanannya.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
kemudian tetap di jalan yang benar.
Maksudnya, tetap berada pada tuntunan sunnah dan jamaah.
Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Mujahid, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
kemudian tetap di jalan yang benar.
Yakni tetap pada agama Islam hingga mati.
Sufyan ‘As-Sauri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
kemudian tetap di jalan yang benar.
Yaitu meyakini bahwa perbuatannya itu ada balasan pahalanya.
Lafaz summa dalam ayat ini menunjukkan pengertian tartib (berurutan), seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Kemudian dia termasuk (pula) orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar. (90:17)
Walaupun demikian, kesempatan bertaubat masih ditawarkan, meskipun seseorang telah berbuat maksiat. Oleh karena itu, Allah berfirman, وَإِنِّي لَغَفَّارٌ “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun,” maksudnya, yang banyak ampunan dan rahmatNya لِمَنْ تَابَ “bagi orang yang bertaubat,” dari kekufuran, bid’ah, dan tindakan fasik, وَآمَنَ “dan beriman,” kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasulNya dan Hari Akhir وَعَمِلَ صَالِحًا “dan beramal shalih,” dari amalan-amalan hati, jasmani dan ucapan-ucapan lisan, ثُمَّ اهْتَدَى “kemudian tetap di jalan yang benar,” maksudnya dia menempuh jalan yang lurus, mengikuti Rasulullah yang mulia dan mengikuti ajaran agama yang lurus. Orang ini, Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya dan memaafkan dosa-dosa dan kenakalannya yang silam. Pasalnya, dia telah memenuhi syarat terpenting untuk meraih ampunan dan rahmatNya. Bahkan semua sebab-sebabnya terfokuskan pada perkara-perkara ini.
Sesungguhnya taubat menutup kesalahan sebelumnya. Iman dan Islam menghancurkan dosa-dosa silam. Dan amalan shalih yang merupakan rangkaian kebaikan (dapat) melenyapkan kesalahan-kesalahan. Menempuh jalan-jalan hidayah dengan berbagai macamnya, berupa belajar ilmu agama, merenungi ayat atau hadits hingga maknanya jelas baginya adalah dapat memberikan hidayah. Seruan kepada agama yang benar, penolakan bid’ah, kekufuran atau kesesatan dan melaksanakan jihad, hijrah dan lain-lain, yang termasuk bagian terperinci dari hidayah. Semua itu akan meng-hapuskan dosa-dosa dan membuahkan tujuan yang ingin dicapai.
Dan sungguh, aku maha pengampun bagi siapa saja yang bertobat dari kekafiran yang dilakukannya, dan beriman kepada-ku serta selalu berbuat kebajikan sesuai tuntunan-ku dan rasul-ku, kemudian tetap konsisten dalam petunjuk dan teguh melaksanakannya. ’83. Allah menegur nabi musa karena tergesa-gesa meninggalkan kaumnya. Mendapat janji Allah yang sangat menggembirakan itu, nabi musa bergegas menuju tempat yang ditetapkan sehingga Allah menegurnya, ‘dan mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, wahai musa’ bukanlah akan lebih baik bila engkau datang bersama mereka”.
Thaha Ayat 82 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 82, Makna Thaha Ayat 82, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 82, Thaha Ayat 82 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 82
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)