{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 111.
۞ وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ ۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا ﴿١١١﴾
wa ‘anatil-wujụhu lil-ḥayyil-qayyụm, wa qad khāba man ḥamala ẓulmā
QS. Thaha [20] : 111
Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman.
Wajah-wajah makhluk tunduk dan menghinakan diri kepada Penciptanya yang memiliki semua makna-makna kehidupan yang sempurna, sebagaimana yang patut bagi keagungan-Nya, yang tidak akan pernah mati, yang senantiasa mengatur urusan segala sesuatu, yang tidak membutuhkan kepada selain-Nya. Sungguh merugilah orang yang telah mempersekutukan salah satu makhluk Allah dengan-Nya pada hari kiamat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya.
Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan bahwa semua wajah saat itu tunduk, merasa hina dan berserah diri kepada Tuhannya Yang Mahahidup dan Yang tidak mati lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya dan tidak tidur, sedangkan Dia terus mengurus segala sesuatu, mengaturnya, dan memeliharanya. Dia adalah Zat Yang Maha Sempurna, segala sesuatu berhajat kepada-Nya karena tidak dapat bertahan kecuali dengan pertolongan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.
Yakni mereka akan merugi pada hari kiamat, karena sesungguhnya pada hari itu Allah akan menunaikan setiap hak kepada pemiliknya masing-masing, sehingga kambing yang tidak bertanduk membalas kambing yang bertanduk (yang dahulu ketika di dunia pernah menanduknya).
Di dalam sebuah hadis disebutkan:
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman,”Demi Keagungan dan Kemuliaan-Ku, pada hari (kiamat) ini Aku tidak akan melewatkan (pembalasan) suatu perbuatan zalim pun dari pelakunya.”
Di dalam hadis sahih disebutkan:
Janganlah kalian berbuat zalim, karena sesungguhnya perbuatan zalim itu merupakan kegelapan kelak di hari kiamat. Kekecewaan yang sesungguhnya ialah bagi orang yang menghadap kepada Allah, sedangkan ia dalam keadaan musyrik kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman, “Sesungguhnya perbuatan syirik itu benar-benar perbuatan zalim (dosa) yang besar.”
Di tempat Mahsyar, umat manusia tergolongkan menjadi dua kelompok; orang-orang yang telah berbuat aniaya disebabkan kekufuran dan kejelekan mereka. Orang-orang ini tidak menjumpai kecuali sesal, terhalangi dari rahmat dan siksa yang pedih di Jahanam, serta kemurkaan Allah, Dzat Yang Maha memiliki Hari Kiamat. Kelompok kedua: Orang-orang yang beriman dengan keimanan yang diperintahkan dan mengamalkan amalan shalih, yang wajib maupun yang sunnah. فَلا يَخَافُ ظُلْمًا “Maka dia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya),” yaitu penam-bahan pada kesalahan-kesalahannya وَلا هَضْمًا “dan tidak (pula) akan pengurangan haknya,” pengurangan dari kebaikan-kebaikannya. Bahkan dosa-dosanya terampuni dan kekurangan-kekurangannya dibersihkan dan kebaikan-kebaikannya dilipatgandakan.
وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
“Dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar.” (QS. An-Nisa`: 40).
111. Orang yang beriman mengakui keagungan Allah tersebut dan tunduklah semua muka dengan rendah diri kepada tuhan yang hidup kekal lagi berdiri sendiri dalam mengurus makhluk-Nya. Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman dengan mengingkari petunjuk Allah dan tuntunan rasul-Nya. 112. Dan siapa saja mengerjakan amal-amal yang saleh dengan niat tulus dan ia dalam keadaan beriman, maka dia tidak akan merasa khawatir akan perlakuan yang tidak adil terhadapnya dan tidak pula dia akan merasa takut terhadap pengurangan haknya sesuai apa yang telah ditetapkan dan dilakukannya.
Thaha Ayat 111 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 111, Makna Thaha Ayat 111, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 111, Thaha Ayat 111 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 111
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)