{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 128.
أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِأُولِي النُّهَىٰ ﴿١٢٨﴾
a fa lam yahdi lahum kam ahlaknā qablahum minal-qurụni yamsyụna fī masākinihim, inna fī żālika la`āyātil li`ulin-nuhā
QS. Thaha [20] : 128
Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (orang-orang musyrik) berapa banyak (generasi) sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal mereka melewati (bekas-bekas) tempat tinggal mereka (umat-umat itu)? Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal.
Apakah belum menjadi petunjuk bagi kaummu, wahai Rasul, untuk menempuh jalan yang lurus, banyaknya umat-umat yang mendustakan sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal mereka berjalan di bekas-bekas pemukiman umat-umat itu dan melihat bekas-bekas kebinasaan mereka? Sesungguhnya pada banyaknya umat-umat itu dan bekas-bekas azab yang menimpa mereka, benar-benar terdapat pelajaran-pelajaran bagi orang-orang yang memiliki akal dan pemahaman.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka tidakkah menjadi petunjuk
bagi mereka yang mendustakan apa yang disampaikan olehmu, hai Muhammad, bahwa sudah berapa banyak Kami binasakan umat-umat yang mendustakan rasul-rasul sebelum mereka. Umat-umat terdahulu itu dibinasakan dan tidak ada lagi bekas-bekasnya, seperti yang kalian saksikan sendiri di tempat-tempat bekas mereka yang sekarang kalian lewati dalam keadaan kosong.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.
Ulin nuha artinya orang yang berakal sehat dan berhati lurus, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. (Al Hajj:46)
Di dalam surat As-Sajdah disebutkan oleh firman-Nya:
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat (bekas) kediaman mereka itu. (As Sajdah:26), hingga akhir ayat.
Tafsir Ayat:
Maksudnya, أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ “Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka,” yaitu orang-orang yang mendustakan lagi berpaling, lalu mengarahkan mereka untuk melintasi jalan petunjuk dan menjauhi jalan kesesatan dan kerusakan, yaitu azab yang telah Allah timpakan kepada orang-orang yang mendustakan sebelum mereka dari generasi-generasi terdahulu dan bangsa-bangsa yang silih berganti yang mereka itu mengetahui sejarah-sejarah mereka dan menjadikannya bahan perbincangan mereka di malam hari, serta dapat menyaksikan (dengan mata kepala mereka) bekas-bekas tempat tinggal kaum yang mendustakan itu, semisal kaum Nabi Hud, Shalih, Luth, dan lain-lain. Mereka itu ketika mendustakan para rasul Kami dan berbelok dari kitab-kitab Kami, niscaya Kami menjatuhkan siksa yang pedih pada mereka. Apakah yang membuat orang-orang itu merasa aman dari turunnya siksa yang mengenai kaum-kaum itu?
أَكُفَّارُكُمْ خَيْرٌ مِنْ أُولَئِكُمْ أَمْ لَكُمْ بَرَاءَةٌ فِي الزُّبُرِ * أَمْ يَقُولُونَ نَحْنُ جَمِيعٌ مُنْتَصِرٌ
“Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari-pada mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab yang dahulu. Atau apakah mereka menga-takan, ‘Kami adalah satu golongan yang bersatu yang pasti menang’.” (QS. Al-Qamar: 43-44).
Fakta ini sama sekali tidak ada pada mereka. Orang-orang kafir itu tidak lebih baik daripada mereka (yang sudah dibinasakan) hingga siksaan (bisa) disingkirkan dari mereka dengan sebab kebaikan yang mereka punya. Bahkan mereka itu lebih buruk dari kaum-kaum itu. Karena mereka mengingkari utusan Allah yang termulia dan kitab yang terbaik. Mereka pun tidak mempunyai (surat) bebas yang tertulis dan janji (selamat) dari Allah. Dan mereka bukanlah sebagaimana yang mereka ungkapkan, bahwa kesatuan mereka berguna bagi mereka dan sanggup menolak azab dari mereka. Bahkan mereka itu lebih hina dan nista dari itu. Pemusnahan generasi-generasi manusia tempo dulu disebabkan dosa-dosa mereka adalah termasuk salah satu penyebab datangnya hidayah, lantaran ia termasuk tanda-tanda kebesaran Allah yang menandakan kebenaran risalah para rasul yang membawanya kepada mereka dan kebatilan ajaran yang ada pada kaum kuffar. Akan tetapi, tidak setiap orang dapat meraih manfaat dengan tanda-tanda kebesaran Allah itu. Orang yang berhasil merengkuh manfaat dengannya, hanyalah orang-orang berakal, yaitu orang-orang yang mempunyai akal-akal yang sehat lagi fitrah-fitrah yang masih lurus. Sementara al-Albab adalah akal-akal yang mengekang pemiliknya dari hal-hal yang tidak sepantasnya diperbuat.
128. Pada ayat-ayat berikut Allah menerangkan peringatan-Nya kepada orang kafir dan enggan mengikuti petunjuk-Nya. Sungguh, semua ancaman itu pasti terjadi, maka tidakkah apa yang terjadi pada kaum kafir terdahulu menjadi petunjuk bagi mereka yang musyrik itu; berapa banyaknya kami membinasakan umat-umat sebelum mereka. Sungguh mengherankan bila mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu, padahal mereka telah berjalan di lokasi tersebut dan melihat bekas-bekas tempat tinggal umat-umat yang dibinasakan itu’ 129. Apa yang terjadi pada manusia merupakan akibat perbuatan mereka. Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah diputuskan pada masa terdahulu, yaitu sebelum zaman rasulullah, atau tidak ada ajal dan batas akhir yang telah ditentukan oleh Allah, pasti azab yang serupa juga menimpa mereka yang kafir itu.
Thaha Ayat 128 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 128, Makna Thaha Ayat 128, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 128, Thaha Ayat 128 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 128
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)