{19} Maryam / مريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنبياء / Al-Anbiya {21} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Thaha طه (Ta Ha) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 20 Tafsir ayat Ke 133.
وَقَالُوا لَوْلَا يَأْتِينَا بِآيَةٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ أَوَلَمْ تَأْتِهِمْ بَيِّنَةُ مَا فِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ ﴿١٣٣﴾
wa qālụ lau lā ya`tīnā bi`āyatim mir rabbih, a wa lam ta`tihim bayyinatu mā fiṣ-ṣuḥufil-ụlā
QS. Thaha [20] : 133
Dan mereka berkata, “Mengapa dia tidak membawa tanda (bukti) kepada kami dari Tuhannya?” Bukankah telah datang kepada mereka bukti (yang nyata) sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?
Orang-orang yang mendustakanmu, wahai Rasul, berkata: Mengapa kamu tidak membawa kepada kami suatu tanda dari Rabb-mu yang menunjukkan kebenaranmu? Ataukah belum datang kepada mereka Al Qur’an ini yang membenarkan kebenaran yang disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang perkataan orang-orang kafir melalui firman-Nya:
Mengapa tidak.
Yakni mengapa Muhammad tidak mendatangkan kepada kita suatu tanda dari Tuhannya yang membenarkan bahwa ia adalah seorang utusan Allah? Maka Allah menjawab perkataan mereka melalui firman-Nya:
Apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?
Yaitu Al-Qur’anul Karim yang disebutkan di dalamnya kisah-kisah umat terdahulu. Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad seorang ummi (tidak pandai menulis) dan belum pernah belajar dari kaum Ahli Kitab. Di antaranya disebutkan kisah-kisah orang terdahulu yang sesuai dengan apa yang termaktub di dalam kitab-kitab terdahulu yang masih asli dan benar. Karena sesungguhnya Al-Qur’an merupakan batu ujian bagi kitab-kitab terdahulu, Al-Qur’an membenarkan apa yang benar darinya, menjelaskan apa yang keliru dan yang dibuat-buat darinya (kitab-kitab terdahulu). Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan orang-orang kafir Mekah berkata, ‘Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata.” Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an), sedangkan dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al-Qur’an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (Al-‘Ankabut: 50-51)
Di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Tiada seorang nabi pun melainkan dibekali dengan mukjizat yang dikagumi oleh orang-orang yang hidup semasa dengannya. Dan sesungguhnya mukjizat yang diberikan kepadaku hanyalah berupa wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadaku. Maka aku berharap semoga aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya di antara mereka (para nabi lainnya) kelak di hari kiamat.
Sesungguhnya yang disebutkan dalam ayat ini hanyalah mukjizat yang paling besar yang diberikan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, yaitu Al-Qur’an. Karena sesungguhnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ diberi pula mukjizat-mukjizat lainnya yang tak terhitung banyaknya, seperti yang telah disebutkan di dalam hadis-hadisnya.
Tafsir Ayat:
Maksudnya, orang-orang yang mendustakan Rasulullah mengatakan, “Mengapa dia tidak membawa bukti kepada Kami dari Rabbnya?” Yang mereka maksudkan adalah tanda-tanda kebesaran yang sesuai dengan keinginan mereka. Semisal ucapan mereka, aaa
وَقَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الأرْضِ يَنْبُوعًا * أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الأنْهَارَ خِلالَهَا تَفْجِيرًا * أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ قَبِيلا
“Dan mereka berkata, ‘Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami. Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya. Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan, atau kamu datangkan Allah dan malaikat berhadapan muka dengan kami’.” (QS. Al-Isra`: 90-92).
Ini (cerminan) sikap kepala batu dan penentangan serta kezhaliman dari mereka. Mereka dan Rasulullah itu (sama) dari kalangan manusia, hamba Allah. Tidak sepantasnya mereka melontarkan usulan menurut hawa nafsu mereka. Karena Dzat yang menurunkan dan memilih sekehendaknya sesuai dengan tuntutan hikmah hanyalah Allah semata. Lantaran ucapan mereka لَوْلا يَأْتِينَا بِآيَةٍ مِنْ رَبِّهِ “Mengapa dia tidak membawa bukti kepada Kami dari Rabbnya?” memiliki konsekuensi makna bahwa Rasulullah belum membawakan kepada mereka tanda kebesaran Allah yang menunjukkan kejujuran beliau atau bukti nyata yang menandakan kepada kebenaran beliau, maka ungkapan ini hanya dusta dan mengada-ada saja. Sesungguhnya beliau sudah memperlihatkan mukjizat yang fantastis dan tanda-tanda kebesaran Allah yang melumpuhkan, yang sebagiannya saja sudah cukup mewakili substansinya.
Oleh karena itu, Allah berfirman, أَوَلَمْ تَأْتِهِمْ “Dan apakah belum datang kepada mereka,” jika mereka mau jujur dalam perkataan mereka, bahwa mereka menginginkan kebenaran disertai dalilnya بَيِّنَةُ مَا فِي الصُّحُفِ الأولَى “bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?” Yaitu al-Qur`an yang agung, yang membenarkan berita-berita yang termuat pada lembaran-lembaran kitab terdahulu, berupa Taurat, Injil dan kitab-kitab Allah sebelumnya, dan yang selaras dengannya, yang memberitahukan berita-berita yang disampaikan oleh kitab-kitab itu. (Bahkan) pembenaran al-Qur`an pun termaktub di dalamnya, memberi kabar gembira dengan kedatangan Rasulullah (Muhammad). Ini persis seperti Firman Allah,
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنزلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَى لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah me-nurunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur`an) yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (al-Qur`an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ankabut: 51).
Ayat-ayat ini hanya bermanfaat bagi kaum Mukminin. Dengan itu, iman dan keyakinan mereka terdongkrak naik. Sementara itu, kaum yang berpaling darinya lagi menggerakkan perlawanan kepadanya, maka mereka tidak mengimaninya dan tidak bisa meraup faidah dengannya,
إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ * وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ
“Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Rabbmu, tidaklah akan beriman. Meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih.” (QS. Yunus: 96-97).
133. Ayat-ayat berikut berisi uraikan tentang tuntutan orang kafir dan peringatan yang Allah sampaikan kepada mereka melalui rasulullah. Orang kafir mengeluhkan hukuman yang mereka terima dan mereka berkata, ‘mengapa dia, Muhammad, tidak membawa tanda bukti kepada kami dari tuhannya agar kami percaya dan menaati ajaran-Nya” sungguh aneh perkataan mereka karena mereka telah diberi peringatan. Bukankan telah datang kepada mereka bukti nyata tentang azab yang Allah timpakan kepada umat-umat terdahulu yang ingkar, sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu, yakni taurat dan injil”134. Demikianlah sikap orang kafir. Dan kalau mereka kami binasakan dengan suatu siksaan sebelumnya, yakni sebelum kami turunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad, tentulah mereka di akhirat nanti berkata, ‘ya tuhan kami, mengapa di dunia dulu tidak engkau utus seorang rasul kepada kami untuk mengingatkan kami sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina akibat siksa ini dan rendah karena kedurhakaan kami”.
Thaha Ayat 133 Arab-Latin, Terjemah Arti Thaha Ayat 133, Makna Thaha Ayat 133, Terjemahan Tafsir Thaha Ayat 133, Thaha Ayat 133 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Thaha Ayat 133
Tafsir Surat Thaha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)