{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 18.
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ ۚ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ ﴿١٨﴾
bal naqżifu bil-ḥaqqi ‘alal-bāṭili fa yadmaguhụ fa iżā huwa zāhiq, wa lakumul-wailu mimmā taṣifụn
QS. Al-Anbiya [21] : 18
Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya).
Bahkan Kami melontarkan kebenaran dan menjelaskannya untuk menghancurkan kebatilan, maka tiba-tiba kebatilan itu lenyap. Dan kalian, wahai orang-orang musyrik, mendapatkan azab di akhirat, karena kalian menyifati Rabb kalian dengan selian sifat-Nya yang patut bagi-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil.
Maksudnya, Kami menjelaskan perkara hak untuk mengalahkan perkara yang batil. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
…lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.
Yakni surut dan lenyap.
kecelakaanlah bagi kalian.
hai orang-orang yang mengatakan bahwa Allah beranak.
…disebabkan kalian menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).
Yaitu dikarenakan perkataan dan kedustaan kalian itu. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan sifat para malaikat, bahwa mereka adalah hamba-hamba-Nya dan kebiasaan mereka adalah melakukan ketaatan kepadaNya sepanjang siang dan malam hari, tiada henti-hentinya.
Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitahukan bahwa Dia menjamin pengokohan al-haq dan penggagalan kebatilan. Bila kebatilan itu telah disampaikan dan menjadi bahan perdebatan, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ akan menurunkan kebenaran, ilmu, dan penjelasan yang akan mematahkannya. Hingga lenyap dan menjadi jelas kebatilannya bagi setiap orang.
فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ “Maka dengan serta-merta yang batil itu lenyap,” lenyap lagi sirna. Hal ini berlaku umum pada semua permasalahan agama. Tidaklah pengemban kebatilan melancarkan syubhat aqliyah (yang berdasarkan logika) atau naqliyah (dalil dari al-Qur`an atau hadits) untuk meneguhkan kebatilan atau menepis kebenaran melainkan pasti dalam dalil-dalil Allah جَلَّ جَلالُهُ terdapat kandungan logika dan dalil kuat yang akan menyirnakan ungkapan yang batil tersebut dan membungkamnya. Tiba-tiba sisi kebatilannya menjadi terang bagi siapa saja. Proses ini melalui pengkajian seluruh permasalahan satu-persatu. Anda akan menjumpainya demikian.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, “Kalian, wahai orang-orang yang memberikan sifat untuk Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagiNya, seperti mempunyai anak dan istri, tandingan-tandingan dan sekutu-sekutu, maka kalian mendapatkan bagian dan nasib celaka, penyesalan, dan kerugian. Tidak ada satu pun manfaat dari apa yang kalian ucapkan. Tidak akan menghasilkan sesuatu yang kalian angan-angankan, kerjakan, dan usahakan untuk mencapainya, melainkan kebalikan dari sesuatu yang kalian inginkan. Yakni, kegagalan dan terhalang dari tujuan.
Sebenarnya kami, dengan mengutus nabi dan rasul, serta menurunkan wahyu, Al-Qur’an, hendak melemparkan dan melenyapkan ajaran yang batil dengan menampilkan ajaran yang hak, kebenaran di tengah-tengah manusia; lalu yang hak itu menghancurkannya, ajaran yang batil. Jika manusia beriman kepada Allah, nabi dan rasul, serta memegang teguh ajaran Allah dan mengamalkannya secara murni dan konsekuen, maka seketika itu ajaran yang batil itu akan lenyap. Dan celaka kamu, wahai orang-orang kafir, karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya, terutama dengan menuduh Allah memiliki istri dan anak. 19. Dan milik-Nya, diciptakan dan tunduk kepada-Nya, semua makhluk Allah yang berada di langit seperti para malaikat, dan makhluk Allah yang berada di bumi. Dan para malaikat yang berada di sisi-Nya, tidak menyombongkan diri dengan menolak beribadah kepada-Nya dan para malaikat itu tidak pula merasa letih dalam beribadah kepada Allah.
Al-Anbiya Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 18, Makna Al-Anbiya Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 18, Al-Anbiya Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 18
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)