{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 31.
وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ ﴿٣١﴾
wa ja’alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja’alnā fīhā fijājan subulal la’allahum yahtadụn
QS. Al-Anbiya [21] : 31
Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia (tidak) guncang bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.
Kami telah menciptakan gunung-gunung di bumi untuk mengokohkannya hingga tidak bergoncang. Dan Kami jadikan jalan-jalan yang luas di permukaannya, dengan harapan manusia dapat tertunjukkan kepada penghidupan mereka, dan mentauhidkan Pencipta mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung.
Yaitu gunung-gunung yang dipancangkan di bumi agar bumi stabil dan tetap, supaya tidak guncang bersama manusia. Yakni agar bumi tidak bergoyang dan terjadi gempa yang akan membuat manusia hidup tidak tenang di permukaannya. Bumi itu tenggelam di dalam air kecuali hanya seperempatnya saja yang menonjol di atas permukaan air untuk mendapat udara dan sinar matahari, agar penduduknya dapat melihat langit dan segala sesuatu yang ada padanya berupa tanda-tanda yang memukaukan dan hikmah-hikmah serta dalil-dalil yang menunjukkan akan kekuasaanNya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
…supaya bumi itu (tidak) guncang bersama mereka.
Maksudnya, agar bumi tidak mengguncangkan mereka.
…dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas.
Yakni celah-celah di gunung-gunung itu yang dapat mereka jadikan sebagai jalan-jalan dari suatu daerah ke daerah yang lain dan dari suatu kawasan ke kawasan yang lain. Seperti halnya yang kita saksikan, bahwa gunung itu menjadi pembatas alam antara satu negeri dengan negeri yang lain. Maka Allah menjadikan padanya celah-celah dan lereng-lereng agar manusia dapat menempuhnya dari suatu negeri ke negeri lainnya dengan melaluinya. Karena itulah disebutkan oleh firman selanjutnya:
…agar mereka mendapat petunjuk.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara.
Yakni di atas bumi, langit bagaikan kubah (atap)nya. Seperti halnya yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (Adz Dzaariyaat:47)
Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
dan langit serta pembinaannya. (Asy-Syams: 5)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasinya, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun? (Qaaf:6)
Al-bina artinya pilar kubah, seperti pengertian yang terdapat di dalam sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang mengatakan:
Islam dibangun di atas lima pilar.
Maksudnya, lima buah pilar penyangga. Hal ini tiada lain menurut kebiasaan orang-orang Arab disebutkan untuk bangunan kemah.
Mahfuzan, artinya yang terpelihara, yakni tinggi dan terjaga agar tidak dapat dicapai.
Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ditinggikan.
Di antara bukti kekuasaanNya dan kesempurnaan keesaan dan rahmatNya, yaitu bahwa tatkala bumi tidak dapat diam kecuali dengan keberadaan gunung-gunung, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ memancangkannya, dan menempatkannya sebagai pasak padanya, agar bumi tidak bergoncang menggoncangkan para manusia. Maksudnya tidak bergerak-gerak, hingga manusia tidak bisa menenangkan diri padanya, tidak dapat membajak (tanah)nya dan tidak bisa menghuninya. Selanjutnya, Allah جَلَّ جَلالُهُ memancangkannya dengan gunung-gunung. Dengan itu, terwujudlah berbagai maslahat dan kemanfaatan yang dapat dinikmati.
Ketika keberadaan gunung-gunung yang saling menyambung dengan bagian lainnya, dalam bentuk barisan yang begitu banyak sekali, bila tetap dalam bentuknya, gunung-gunung yang tinggi, puncak-puncaknya menjulang, tentulah menyebabkan kelumpuhan hubungan antara banyak wilayah. Di antara (cerminan) hikmah Allah جَلَّ جَلالُهُ dan rahmatNya, Allah جَلَّ جَلالُهُ menjadikan antara gunung-gunung tersebut فِجَاجًا سُبُلًا “jalan-jalan yang luas,” yaitu jalan-jalan yang mudah dilalui tanpa ada kesulitan dalam menempuhnya.
لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ “Agar mereka mendapat petunjuk,” menuju negeri-negeri yang diinginkan. Semoga mereka mendapatkan petunjuk dengan itu tentang keesaan al-Mannan (Allah جَلَّ جَلالُهُ Dzat Yang Maha Memberi).
Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi. Dan kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas ini. 32. Allah mengarahkan manusia agar memperhatikan benda-benda langit yang diciptakan-Nya dengan teratur. Dan kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, tanpa tiang, tetapi tidak jatuh bergugur-an atau bertabrakan satu sama lainnya, namun mereka, orang-orang yang pikiran dan sanubarinya tertutup, tetap berpaling dari tanda-tanda kebesaran Allah itu berupa matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain sehingga mereka tetap tidak beriman kepada Allah.
Al-Anbiya Ayat 31 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 31, Makna Al-Anbiya Ayat 31, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 31, Al-Anbiya Ayat 31 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 31
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)