{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 34.
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ ﴿٣٤﴾
wa mā ja’alnā libasyarim ming qablikal-khuld, a fā im mitta fa humul-khālidụn
QS. Al-Anbiya [21] : 34
Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?
Kami tidak pernah menjadikan seorang pun sebelummu, wahai Rasul, mendapatkan hidup kekal di bumi. Apabila kamu mati, maka apakah mereka akan berharap kekal sesudahmu? Ini tidak mungkin terjadi. Ayat ini berisikan dalil bahwa Khidhir itu sudah mati, karena dia adalah manusia biasa.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad).
Yaitu di dunia ini, bahkan:
Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar Rahmaan:26-27)’
Sebagian ulama menyimpulkan dalil dari ayat ini, bahwa Khidir a.s. telah wafat dan tidak hidup sampai sekarang, karena dia adalah seorang manusia, baik ia sebagai seorang wali, atau seorang nabi atau seorang rasul, sebab Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad). (Al Anbiyaa:34)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
Yakni mereka berharap dapat hidup sesudah kamu. Tidak akan terjadi hal seperti ini, melainkan semuanya pasti mati.
Ketika para musuh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengatakan seperti yang diceritakan oleh Allah,
نَتَرَبَّصُ بِهِ رَيْبَ الْمَنُونِ
“Kami menunggu-nunggu kecelakaan menimpanya.” (Ath-Thur: 30),
maka Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, “Ini merupakan jalan hidup yang dilewati (setiap orang) dan jalan setapak yang meletihkan. Kami belum pernah menetapkan keabadian bagi seorang manusia pun di dunia, wahai Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Jika engkau meninggal, maka itulah kondisi orang-orang sepertimu, dari kalangan para rasul, nabi, wali, [dan lainnya]. أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ “Maka jikalau engkau mati, apakah mereka itu kekal,” maksudnya apakah bila engkau meninggal, mereka akan kekal abadi sepeninggalmu? Kalau memang demikian adanya, maka hendaknya keabadian menghalangi mereka (dari kematian). Namun, realitanya tidak demikian adanya. Bahkan setiap makhluk yang berada di atasnya (bumi) akan hancur.
Ayat ini menegaskan bahwa nabi Muhammad sebagai manusia sama dengan manusia lainnya, tidak akan kekal hidup di dunia. Dan kami tidak menjadikan hidup abadi sebagai suatu sunatullah bagi seorang manusia sebelum engkau Muhammad, siapa, dan bagaimana pun dia. Maka jika engkau wafat, apakah mereka, yang hidup sezaman dengan engkau atau yang hidup di zaman modern, akan kekal’35. Karena hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya.
Al-Anbiya Ayat 34 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 34, Makna Al-Anbiya Ayat 34, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 34, Al-Anbiya Ayat 34 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 34
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)