{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 35.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٣٥﴾
kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja’ụn
QS. Al-Anbiya [21] : 35
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.
Tiap-tiap jiwa sudah pasti akan merasakan mati, meskipun ia diberi umur panjang di dunia. Keberadaannya dalam kehidupan ini hanyalah ujian dengan taklif, baik dengan perintah maupun larangan, dan keadaan yang berubah-ubah, baik kebaikan maupun keburukan, kemudian tempat kembalinya sete;ah itu ialah kepada Allah semata untuk dihisab dan diberi basalan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Telah diriwayatkan dari Imam Syafii, bahwa beliau mengemukakan dua bait syair berikut yang semakna dengan ayat ini, yaitu:
Banyak kalangan lelaki yang mengharapkan aku mati cepat, dan memang mati itu merupakan suatu akhir yang saya tidak menyendiri di dalamnya.
Maka katakanlah kepada orang yang menginginkan hal yang berbeda dengan pendahulunya, bersiap-siaplah untuk menghadapi masa hidupnya yang baru, kematian akan tetap menjadi suatu kepastian baginya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Artinya, Kami benar-benar akan menguji kalian —adakalanya dengan musibah dan adakalanya dengan nikmat— agar Kami dapat melihat siapakah yang bersyukur dan siapakah yang ingkar, siapakah yang bersabar serta siapakah yang berputus asa (di antara kalian).
Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Kami akan menguji kalian. (Al Anbiyaa:35) Yakni memberikan cobaan kepada kalian. dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). (Al Anbiyaa:35) Yaitu dengan kesengsaraan dan kemakmuran, dengan sehat dan sakit, dengan kaya dan miskin, dengan halal dan haram, dengan taat dan durhaka, serta dengan petunjuk dan kesesatan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.
Maka Kami akan memberikan balasan kepada kalian sesuai dengan amal perbuatan kalian.
Oleh karenanya, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” Pengertian ini mencakup segenap nyawa para makhluk. Dan bahwa ajal ibarat gelas yang harus ditenggak oleh setiap makhluk, kendatipun masa hidup seorang hamba lama dan dikarunia umur panjang. Akan tetapi, Allah جَلَّ جَلالُهُ menciptakan para hambaNya di dunia, untuk diperintah dan dikekang dengan larangan. Serta untuk menguji mereka dengan takdir yang baik ataupun buruk, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan kemuliaan dan kehinaan, dengan kehidupan dan kematian, sebagai bentuk ujian dari Allah جَلَّ جَلالُهُ,
لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
“Supaya Kami menguji mereka siapakah yang paling baik amalannya.” (Al-Kahfi: 7),
siapa orang yang akhirnya terjebak dalam lubang-lubang fitnah, dan siapa yang berhasil selamat. Selanjutnya, وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ “hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” Kemudian Kami akan membalas mereka sesuai dengan amalan-amalan mereka. Apabila baik, maka balasannya baik pula. Jika amalannya buruk, niscaya balasannya buruk pula. Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak berbuat aniaya terhadap para hambaNya.
Ayat ini menunjukkan kebatilan perkataan orang yang menyatakan kelanggengan hidup Khidhir, bahwasanya beliau abadi di dunia ini. Ini merupakan pernyataan yang tidak ada buktinya, bertentangan dengan dalil-dalil agama.
Karena hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya. 36. Allah menerangkan sikap dan kelakuan orang-orang kafir terhadap rasulullah. Dan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau, Muhammad, kapan dan di mana saja mereka bertemu, mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. Mereka mengatakan kepada se-samanya, ‘apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu, yang dihormati dan disembah oleh leluhur kita” mereka tidak menyadari bahwa sebenar-Nya merekalah yang selayaknya menerima ejekan, karena menyembah berhala yang tidak kuasa berbuat apa pun. Sejatinya mereka orang yang ing-kar mengingat Allah yang maha pengasih. Mereka menolak ajakan rasulullah untuk beriman kepada Allah yang menciptakan mereka dan memberi hidup dan kehidupan ini.
Al-Anbiya Ayat 35 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 35, Makna Al-Anbiya Ayat 35, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 35, Al-Anbiya Ayat 35 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 35
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112