{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 36.
وَإِذَا رَآكَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَـٰذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ وَهُمْ بِذِكْرِ الرَّحْمَـٰنِ هُمْ كَافِرُونَ ﴿٣٦﴾
wa iżā ra`ākallażīna kafarū iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī yażkuru ālihatakum, wa hum biżikrir-raḥmāni hum kāfirụn
QS. Al-Anbiya [21] : 36
Dan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau (Muhammad), mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. (Mereka mengatakan), “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?” Padahal mereka orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pengasih.
Ketika orang-orang kafir melihatmu, waha Rasul, mereka menunjukmu untuk mengejekmu, dengan mengatakan satu sama lain: Inikah orang yang mencaci maki sembahan-sembahan kalian? Mereka mengingkari Allah Yang Maha Pemurah dan nikmat-nikmat-Nya, serta mengingkari Al Qur’an dam petunjuk yang diturunkan-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya:
Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu.
Yakni orang-orang kafir Quraisy, seperti Abu Jahal dan lain-lainnya.
…mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok.
Maksudnya, mereka menjadikan dirimu bahan olok-olok mereka, dan mendiskreditkan kamu seraya berkata:
Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan kalian?
Mereka bermaksud bahwa apakah ini orang yang mencaci maki tuhan-tuhan kalian dan yang membodoh-bodohkan orang-orang terkemuka kalian?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…padahal mereka adalah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.
Yakni mereka kafir kepada Allah, selain itu mereka memperolok-olok Rasul-Nya. Seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan), “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai rasul? Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah)nya.” Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya. (Al-Al-Furqan: 41-42)
Ini lantaran dahsyatnya kekufuran mereka. Kaum musyrikin jika menyaksikan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, niscaya mereka mengolok-olok beliau dengan berkata, أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu,” maksudnya apakah orang hina ini –menurut pandangan mereka– yang mencela tuhan-tuhan kalian, memaki dan menghinanya. Maknanya, janganlah kalian pedulikan dia, dan jangan mengerubutinya. Kejadian ini merupakan bentuk pengolokan dan penghinaan terhadap beliau dengan aspek yang menjadi kesempurnaan beliau.
Beliau adalah insan yang paling sempurna dan paling utama. Di antara keutamaan dan ketinggian akhlak beliau, yaitu mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah, mencela segala yang disembah selain Allah جَلَّ جَلالُهُ dan mendiskreditkannya, serta menyebutkan posisi Allah جَلَّ جَلالُهُ dan (ketinggian) kedudukanNya. Akan tetapi, justru obyek olokan dan hinaan (yang pantas) adalah (kepada) orang-orang kafir yang telah menghimpun setiap perilaku tercela. Sekiranya tidak ada pada mereka kecuali kekufuran mereka kepada Rabb dan pengingkaran terhadap para utusanNya, maka dengan hal itu cukup sudah membuat mereka menjadi makhluk-makhluk yang paling nista dan paling hina. Kendatipun demikian, penyebutan mereka tentang ar-Rahman (yang merupakan kondisi terbaik mereka) adalah keadaan kafir mereka kepada Allah. Pasalnya tidaklah mereka menyebutkan nama ini dan tidak mengimaniNya melainkan dalam keadaan menyekutukanNya dengan makhluk lain. Maka ucapan dzikir mereka merupakan bentuk kekufuran dan kesyirikan. Lalu bagaimana halnya dengan tindakan-tindakan lainnya?
Oleh karenanya, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَهُمْ بِذِكْرِ الرَّحْمَنِ هُمْ كَافِرُونَ “Padahal mereka adalah orang-orang yang ingkar mengingat Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang Maha Pemurah.” Dalam penyebutan nama Allah جَلَّ جَلالُهُ ar-Rahman mengandung petunjuk betapa buruknya perilaku mereka. Bagaimana bisa mereka bersikap kepada ar-Rahman –Dzat yang mencurahkan segala kenikmatan dan menyingkirkan segala malapetaka yang mana tidak ada kenikmatan pada hamba-hamba melainkan pasti berasal dariNya, dan tidak dapat menghalau kejelekan selainNya– dengan sikap kekufuran dan kesyirikan.
Allah menerangkan sikap dan kelakuan orang-orang kafir terhadap rasulullah. Dan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau, Muhammad, kapan dan di mana saja mereka bertemu, mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. Mereka mengatakan kepada se-samanya, ‘apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu, yang dihormati dan disembah oleh leluhur kita” mereka tidak menyadari bahwa sebenar-Nya merekalah yang selayaknya menerima ejekan, karena menyembah berhala yang tidak kuasa berbuat apa pun. Sejatinya mereka orang yang ing-kar mengingat Allah yang maha pengasih. Mereka menolak ajakan rasulullah untuk beriman kepada Allah yang menciptakan mereka dan memberi hidup dan kehidupan ini. 37. Allah menerangkan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang bertabiat tergesa-gesa dan terburu-buru. Allah memperingatkan kaum kafir agar mereka jangan meminta disegerakan azab yang diancamkan kepada mereka sebelum Allah memperlihatkan tanda-tanda dari azab-Nya itu. “kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-ku. Kami memberikan kesempatan kepada kamu untuk mempertimbangkan dengan matang ajakan rasulullah untuk beriman kepada Allah dan meyakini akhirat. Maka janganlah kamu meminta aku menyegerakannya di dunia, sebab ini menunjukkan ketidakpercayaan kamu terhadap adanya azab di akhirat, ” demikian Allah mengingatkan.
Al-Anbiya Ayat 36 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 36, Makna Al-Anbiya Ayat 36, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 36, Al-Anbiya Ayat 36 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 36
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)