{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 37.
خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ ﴿٣٧﴾
khuliqal-insānu min ‘ajal, sa`urīkum āyātī fa lā tasta’jilụn
QS. Al-Anbiya [21] : 37
Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.
Manusia diciptakan dalam keadaan tergesa-gesa. Ia tergesa-gesa kepada sesuatu dan minta disegerakan terjadinya. Kaum Quraisy minta azab disegerakan dan mereka menganggap terlambat kedatangannya. Maka Allah memperingatkan mereka bahwa Dia akan memperlihatkan kepada mereka azab yang mereka minta supaya disegerakan. Karena itu, janganlah mereka minta kepada Allah supaya azab disegerakan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.
Sama halnya dengan apa yang disebutkan dalam ayat lainnya, yaitu:
Dan adalah manusia itu bersifat tergesa-gesa. (Al Israa’:11)
Yaitu dalam segala urusannya.
Mujahid mengatakan bahwa Allah menciptakan Adam setelah Dia menciptakan segala sesuatu, yaitu di penghujung siang hari Dia menciptakan semua makhluk lainnya. Setelah roh menghidupkan kedua matanya, lisannya, dan kepalanya, tetapi roh masih belum sampai ke anggota bagian bawahnya, Adam berkata, “Ya Tuhanku, segerakanlah penciptaanku sebelum matahari tenggelam.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Alqamah ibnu Waqqas Al-Laisi, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari yang sama Adam dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu juga Adam diturunkan dari surga (ke bumi), dan pada hari itu pula kiamat akan terjadi. Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat yang tidak sekali-kali seseorang hamba yang beriman menjumpainya dalam keadaan salat —Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengatakan demikian seraya menggenggamkan jari jemarinya mengisyaratkan bahwa waktu itu cuma sebentar—lalu ia meminta suatu kebaikan kepada Allah, melainkan Allah memberinya apa yang dimintanya itu. Abu Salamah mengatakan, Abdullah ibnu Salam pernah berkata bahwa ia telah mengetahui waktu ijabah itu, yaitu di penghujung siang hari Jumat. Pada waktu itulah Allah menciptakan Adam.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kalian tanda-tanda (azab)-Ku. Maka janganlah kalian minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera,
Hikmah dalam penyebutan bahwa manusia itu berwatak tergesa-gesa ialah bahwa setelah Allah menyebutkan tentang orang-orang yang memperolok-olok Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka timbullah dalam hati kita adanya suatu hipotesis yang mengatakan bahwa dengan perbuatannya itu seakan-akan mereka meminta segera didatangkan azab menimpa mereka. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan dalam firman-Nya:
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.
Karena sesungguhnya Allah telah memberikan masa tangguh kepada orang yang berbuat aniaya, hingga manakala Allah mengazab-Nya, maka ia tidak dapat selamat dari azab-Nya. Allah memberikan masa tangguh, kemudian bila telah tiba saatnya, maka didatangkan-Nyalah azab itu dengan segera tanpa terlambat barang sedikit waktu pun. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Kelak akan Aku perlihatkan kepada kalian tanda-tanda-Ku
Yakni pembalasan-Ku, hukum-Ku, dan kekuasaan-Ku terhadap orang-orang yang durhaka terhadap-Ku.
Maka janganlah kalian minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.
خُلِقَ الإنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa,” maksudnya tercipta dengan sifat bawaan tergesa-gesa, ingin menyegerakan segala sesuatu dan ingin cepat untuk mengetahui hasilnya. Kaum Mukminin menginginkan percepatan hukuman Allah جَلَّ جَلالُهُ bagi orang-orang kafir dan menilainya lamban. Sementara itu, orang-orang kafir berpaling dan mempunyai kehendak agar dipercepat siksaan (bagi mereka) dalam rangka untuk mendustakan dan penentangan, seraya berkata,
مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Bilakah (terjadinya) janji (Hari Kebangkitan) ini jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (Al-Anbiya`: 38).
(Ketahuilah) Allah جَلَّ جَلالُهُ sedang menunda, bukan melupakan, ingin bersikap lembut, dan sudah menetapkan waktu tertentu bagi mereka.
إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ
“Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (Yunus: 49).
Karena itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, سَأُرِيكُمْ آيَاتِي “Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (azab)Ku,” yaitu mengenai balas dendamKu terhadap orang-orang yang mengingkari Aku dan durhaka kepadaKu. فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ “Maka janganlah kamu meminta kepadaKu mendatangkan segera,” hal tersebut.
Allah menerangkan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang bertabiat tergesa-gesa dan terburu-buru. Allah memperingatkan kaum kafir agar mereka jangan meminta disegerakan azab yang diancamkan kepada mereka sebelum Allah memperlihatkan tanda-tanda dari azab-Nya itu. “kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-ku. Kami memberikan kesempatan kepada kamu untuk mempertimbangkan dengan matang ajakan rasulullah untuk beriman kepada Allah dan meyakini akhirat. Maka janganlah kamu meminta aku menyegerakannya di dunia, sebab ini menunjukkan ketidakpercayaan kamu terhadap adanya azab di akhirat, ” demikian Allah mengingatkan. 38. Karena orang-orang kafir itu tidak meyakini akhirat, maka dalam ayat ini terlihat betapa nekatnya mereka berkata kepada rasulullah dengan sikap menantang. Dan mereka berkata, wahai Muhammad, kapankah janji itu, azab neraka yang kamu sebut-sebut itu akan datang menimpa kami, jika kamu orang yang benar mengaku utusan Allah dan sanggup mendatangkan azab”.
Al-Anbiya Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 37, Makna Al-Anbiya Ayat 37, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 37, Al-Anbiya Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 37
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)