{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 45.
قُلْ إِنَّمَا أُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِ ۚ وَلَا يَسْمَعُ الصُّمُّ الدُّعَاءَ إِذَا مَا يُنْذَرُونَ ﴿٤٥﴾
qul innamā unżirukum bil-waḥyi wa lā yasma’uṣ-ṣummud-du’ā`a iżā mā yunżarụn
QS. Al-Anbiya [21] : 45
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu.” Tetapi orang tuli tidak mendengar seruan apabila mereka diberi peringatan.
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang yang kamu diutus kepada mereka: Aku tidaklah memberi peringatan kepada kalian melainkan dengan wahyu dari Allah, yaitu Al Qur’an. Tetapi orang-orang kafir tidak mendengarkan apa yang disampaikan kepada mereka dengan penuh perhatian, ketika mereka diberi peringatan, lalu mereka tidak memetik manfaatnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah (hai Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu.”
Yaitu sesungguhnya aku hanya menyampaikan dari Allah apa yang aku peringatkan kepada kalian, yaitu pembalasan dan azab-Nya, melalui wahyu yang diturunkan-Nya kepadaku. Akan tetapi, peringatan ini tiada gunanya lagi bagi orang-orang yang pandangan hatinya dibutakan oleh Allah dan pendengaran serta hatinya telah dikunci mati oleh-Nya. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman selanjutnya:
dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan.
Maksudnya, قُلْ “Katakanlah,” wahai Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada seluruh manusia إِنَّمَا أُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِ “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu,” maksudnya saya hanyalah seorang rasul, tidak membawa sesuatu dari diriku sendiri. Saya tidak mempunyai perbendaharaan kekayaan Allah, tidak mengetahui alam ghaib, dan tidak pula mengatakan bahwa diriku seorang malaikat. Saya hanyalah bertugas memberikan peringatan kepada kalian dengan wahyu yang Allah جَلَّ جَلالُهُ wahyukan kepadaku. Kalau kalian menyambut hal tersebut, maka sungguh kalian telah menyambut (panggilan) Allah, dan Dia akan memberikan balasan bagi kalian atas respons tersebut. Apabila kalian berpaling dan melakukan penentangan, maka saya tidak mempunyai kewenangan sedikit pun dalam mengatur alam semesta ini. Segala urusan adalah milik Allah, dan ketetapan takdir hanya milik Allah جَلَّ جَلالُهُ semuanya.
وَلَا يَسْمَعُ الصُّمُّ الدُّعَاءَ “Dan tidaklah orang-orang yang tuli mendengar seruan,” maksudnya orang tuli tidak mampu lagi mendengarkan suara. Sebab, pendengarannya telah rusak dan tidak berfungsi lagi. Syarat dapat mendengarkan suara, adalah mesti ada media yang dapat menerimanya. Begitu pula wahyu, merupakan faktor kehidupan bagi hati dan ruh serta piranti untuk memahami maksud dari Allah. Tetapi, bila hati menolak mendengarkan hidayah, maka hati tersebut saat berinteraksi dengan hidayah dan cahaya iman, layaknya orang tuli terhadap suara-suara yang ada. Orang-orang musyrik, mereka itu tuli terhadap hidayah. Oleh karena itu, janganlah dipandang dengan keheranan bila mereka tidak dapat meraih hidayah. Terlebih lagi, dalam kondisi seperti ini, di mana siksaan belum mendatangi mereka, dan rasa sakitnya siksaan belum mengenai mereka.
Katakanlah, wahai Muhammad, kepada orang-orang kafir dan musyrik tentang tugas pokok dan fungsi seorang utusan Allah, ‘se-sungguhnya aku hanya memberimu peringatan kepada seluruh umat manusia sesuai dengan wahyu yang disampaikan Allah kepadaku. ‘ tetapi orang tuli pikiran, perasaan dan ruhaninya, tidak mendengar seruan yang disampaikan seorang utusan Allah, apabila mereka diberi peringatan de-ngan cara yang masuk akal, lembut, dan santun sekalipun. 46. Orang-orang kafir ketika hidup di dunia bersikap sombong, keras kepala, dan menantang azab Allah, tetapi di akhirat ketika mereka sadar, mereka menyesali perbuatannya. Dan jika mereka ditimpa sedikit saja azab tuhanmu, di dalam neraka, pastilah mereka berkata, dengan sangat menyesal, ‘celakalah kami, berada dalam azab yang pedih! sesungguhnya kami termasuk orang yang selalu menzalimi diri sendiri dengan tidak beriman, sombong, keras kepala, dan menantang azab Allah. ‘.
Al-Anbiya Ayat 45 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 45, Makna Al-Anbiya Ayat 45, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 45, Al-Anbiya Ayat 45 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 45
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)