{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 48.
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِلْمُتَّقِينَ ﴿٤٨﴾
wa laqad ātainā mụsā wa hārụnal-furqāna wa ḍiyā`aw wa żikral lil-muttaqīn
QS. Al-Anbiya [21] : 48
Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqan (Kitab Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun hujah dan pertolongan menghadapi musuh keduanya, dan sebuah kitab (yaitu Taurat) yang dengannya Kami membedakan antara kebenaran dan kebatilan, dan cahaya yang menuntun orang-orang yang bertakwa.
Dalam pembahasan yang terdahulu telah kami peringatkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sering membarengkan sebutan Musa dengan Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ beserta kitabnya masing-masing. Maka dalam ayat ini pun disebutkan oleh firman-Nya:
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun kitab Taurat.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Al-Furqdn dalam ayat ini ialah Kitab.
Abu Saleh mengatakan, makna yang dimaksud ialah kitab Taurat.
Menurut Qatadah yaitu kitab Taurat yang di dalamnya diterangkan halal dan haram, serta dibedakan antara perkara yang hak dan perkara yang batil.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah pertolongan.
Kesimpulan dari semua pendapat mengenai hal ini ialah bahwa semua Kitab samawi di dalamnya terkandung pemisah antara perkara yang hak dan perkara yang batil, jalan hidayah dan jalan sesat, kekeliruan dan kebenaran, halal dan haram. Sebagaimana kitab samawi pun mengandung cahaya penerang bagi hati, hidayah, membangkitkan rasa takut, dan berserah diri kepada Allah. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Yakni sebagai peringatan dan pengajaran buat mereka.
Kerapkali Allah جَلَّ جَلالُهُ memadukan antara dua kitab agung ini, yang mana alam semesta ini tidak pernah menunjukkan kitab yang lebih utama, lebih agung penyebutannya, lebih mengandung berkah dan lebih besar muatan hidayah dan penjelasannya (bagi umat manusia) dari pada keduanya. Dua kitab tersebut yakni Taurat dan al-Qur`an. Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitahukan bahwa Dia memberi al-Furqan (kitab yang membedakan) kepada Musa sebagai orang inti dan Harun sebagai pengikut. Yaitu Taurat yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan, petunjuk dan kesesatan. Ia merupakan, ﮋﯛﮊ “penerangan,” yaitu cahaya yang menjadi obor bagi orang-orang yang mencari hidayah, menjadi pemandu bagi orang-orang yang berjalan serta piranti untuk mengetahui hukum-hukum Allah جَلَّ جَلالُهُ dan alat yang membedakan antara hal-hal yang halal dan haram, menyebarkan penerangan dalam kegelapan kebodohan, bid’ah, dan kesesatan, serta berfungsi sebagai pengingat bagi orang-orang yang bertakwa. Dengan itu, mereka mengingat hal-hal yang bermanfaat dan hal-hal yang berbahaya bagi mereka, dan mengingat-ingat kebaikan dan kejelekan. Allah جَلَّ جَلالُهُ mengkhususkan penyebutan orang-orang bertakwa dalam konteks ini, karena mereka itulah pihak-pihak yang meraup manfaat darinya dalam bentuk ilmu maupun amalan.
Allah telah menurunkan kitab taurat kepada nabi musa dan nabi harun sebagaimana Allah menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad. Dan sungguh, kami telah memberikan kepada musa dan harun, furqan, kitab taurat yang berisi syariah (hukum-hukum) yang memisahkan salah dan benar; dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa sehingga kita memahami tiga pokok ajaran taurat, hukum yang memisahkan salah dan benar, penerangan dan pelajaran yang menjadi pedoman hidup bagi orang-orang yang bertakwa. 49. Baik taurat maupun Al-Qur’an berfungsi sebagai pembeda (al-furq’n), penerangan dan pelajaran berharga bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang takut terhadap azab tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, tetapi meyakini dan meresapkan ke dalam kalbunya; dan mereka merasa takut akan tibanya hari kiamat yang berlangsung cepat dan dahsyat.
Al-Anbiya Ayat 48 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 48, Makna Al-Anbiya Ayat 48, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 48, Al-Anbiya Ayat 48 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 48
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)