{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 49.
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ ﴿٤٩﴾
allażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi wa hum minas-sā’ati musyfiqụn
QS. Al-Anbiya [21] : 49
(Yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat.
Yaitu orang-orang yang takut kepada azab Rabb mereka, dan mereka takut terhadap waktu kedatangan Hari Kiamat.
Kemudian Allah menyifati mereka yang bertakwa melalui firman-Nya, yaitu:
orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedangkan mereka tidak melihat-Nya.
Sama halnya dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, sedangkan Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat. (Qaaf:33)
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (Al Mulk:12)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.
Maksudnya, takut dan gentar terhadapnya.
Selanjutnya, Allah جَلَّ جَلالُهُ menerangkan siapa orang-orang yang bertakwa itu. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ “(Yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Rabb mereka sedang mereka tidak melihatNya,” maksudnya mereka takut kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ saat mereka sendirian, tidak ada pandangan orang lain yang mengarah kepada mereka, sehingga pasti saat bersama orang lain, akan lebih takut kepada Allah. Mereka menahan diri (wara`) dari apa yang diharamkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ dan melaksanakan perkara-perkara yang harus dikerjakan. وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ “Dan mereka merasa takut akan (tibanya) Hari Kiamat,” maksudnya, mereka takut lagi khawatir. Hal ini muncul karena kesempurnaan ma’rifat (pengetahuan) mereka tentang Rabb mereka. Sehingga mereka memadukan sikap untuk berbuat baik dan merasa takut kepadaNya. Bentuk ‘athaf (kata sambung “dan”) di sini untuk menghubungkan sifat-sifat yang berbeda-beda yang diperuntukkan bagi sesuatu yang (berjumlah) satu dan obyek yang satu.
Baik taurat maupun Al-Qur’an berfungsi sebagai pembeda (al-furq’n), penerangan dan pelajaran berharga bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang takut terhadap azab tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, tetapi meyakini dan meresapkan ke dalam kalbunya; dan mereka merasa takut akan tibanya hari kiamat yang berlangsung cepat dan dahsyat. 50. Bani israil, umat nabi musa dan harun, sebagian besar mengingkari taurat yang berisi pembeda, penerangan dan pelajaran bagi yang bertakwa. Dan Al-Qur’an ini bagi kamu sekalian, umat nabi Muhammad adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan untuk umat akhir zaman. Maka apakah kamu mengingkarinya sebagaimana bani israil mengingkari taurat’.
Al-Anbiya Ayat 49 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 49, Makna Al-Anbiya Ayat 49, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 49, Al-Anbiya Ayat 49 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 49
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)