{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 50.
وَهَـٰذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ ۚ أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ ﴿٥٠﴾
wa hāżā żikrum mubārakun anzalnāh, a fa antum lahụ mungkirụn
QS. Al-Anbiya [21] : 50
Dan ini (Al-Qur’an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?
Al-Qur’an ini yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad sallallahu alaihi wa sallam , adalah peringatan bagi siapa yang mengingatnya, mengamalkan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya, banyak kebaikannya, besar manfaatnya. Apakah kalian mengingkarinya, padahal Al Qur’an sangat terang dan jelas?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Al-Qur’an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan.
Yaitu Al-Qur’an yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji.
Maka mengapakah kalian mengingkarinya?
Yakni apakah kalian mengingkari kebenaran Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an begitu jelas dan gamblang?
وَهَذَا “Dan ini,” yaitu al-Qur`an ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنزلْنَاهُ “adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan.” Allah جَلَّ جَلالُهُ menyifatinya dengan dua sifat agung. (Pertama) sebagai pengingat, dengan itu semua tuntutan agama menjadi tidak terlupakan, seperti mengenal Allah جَلَّ جَلالُهُ melalui nama-nama dan sifat-sifat dan perbuatan-perbuatanNya, mengenal sifat-sifat para rasul, para wali, dan seluk-beluk tentang mereka, mengetahui hukum-hukum syariat, dalam bentuk peribadahan, muamalah dan lain sebagainya, mengetahui pula kepastian pembalasan amalan, surga dan neraka. Dengannya (al-Qur`an), berbagai masalah, petunjuk-petunjuk logika, dan dalil-dalil naqli dapat diingat. Allah جَلَّ جَلالُهُ menamakannya sebagai dzikr (pengingat) karena akan mengingatkan perkara-perkara yang telah Allah جَلَّ جَلالُهُ tanamkan pada akal-akal dan fitrah manusia berupa pembenaran terhadap berita-berita yang haq, perintah melakukan hal-hal yang baik, dan larangan dari perkara-perkara buruk menurut nalar manusia.
(Kedua) bersifat penuh berkah. Sifat ini menuntut makna banyaknya kebaikannya dan pertumbuhan serta pertambahannya. Tidak ada sesuatu pun yang lebih besar nilai keberkahannya dari pada al-Qur`an ini. Sesungguhnya setiap kebaikan, kenikmatan, dan tambahan nikmat agama, duniawi ataupun ukhrawi, berasal darinya dan efek dari pengamalannya. Jika ia bersifat sebagai pemberi peringatan yang mengandung berkah, maka wajib menerimanya dengan tulus, tunduk dan penyerahan diri, serta bersyukur kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ atas karunia besar ini dan mengamalkannya, menggali keberkahannya, melalui mempelajari kata-kata dan makna-maknanya.
Sementara sikap menyikapinya dengan sifat-sifat yang berlawanan dengan keadaan ini, seperti berpaling darinya, mengabaikannya, mengingkarinya dan tidak mengimaninya merupakan bentuk kekufuran yang sangat besar, kebodohan dan tindakan aniaya yang sangat fatal. Oleh sebab itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ mengingkari orang-orang yang mengingkari al-Qur`an. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ “Maka mengapakah kamu mengingkarinya?”
Bani israil, umat nabi musa dan harun, sebagian besar mengingkari taurat yang berisi pembeda, penerangan dan pelajaran bagi yang bertakwa. Dan Al-Qur’an ini bagi kamu sekalian, umat nabi Muhammad adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan untuk umat akhir zaman. Maka apakah kamu mengingkarinya sebagaimana bani israil mengingkari taurat’51. Pada surah al-anbiy’ ayat 48 dijelaskan bahwa Allah telah memberikan furq’n, yang membedakan hak dan batil, sebagai penerangan, dan pelajaran kepada musa dan harun. Sementara pada ayat ini, Allah menjelaskan ketokohan ibrahim, pejuang tauhid dan ayahanda para nabi dan rasul. Dan sungguh, sebelum dia, musa dan harun yang diutus menghadapi fir’aun guna membebaskan bani israil, telah kami berikan kepada ibrahim petunjuk, sejak remaja; dan kami telah mengetahui sifat, karakter, dan kegigihan dia, ibrahim, dalam menghapuskan penyem-bahan kepada patung dan berhala guna menegakkan ajaran tauhid.
Al-Anbiya Ayat 50 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 50, Makna Al-Anbiya Ayat 50, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 50, Al-Anbiya Ayat 50 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 50
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)