{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 56.
قَالَ بَلْ رَبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ ﴿٥٦﴾
qāla bar rabbukum rabbus-samāwāti wal-arḍillażī faṭarahunna wa ana ‘alā żālikum minasy-syāhidīn
QS. Al-Anbiya [21] : 56
Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi; (Dialah) yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu.”
Ibrahim berkata kepada mereka: Bahkan Rabb kalian yang aku serukan kalian kepada-Nya adalah Rabb langit dan bumi yang telah menciptakannya, dan aku termasuk orang-orang yang bersaksi atas hal itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu.
Artinya, dan saya bersaksi bahwa Dia adalah Tuhan yang tiada Tuhan selain Dia.
Maka Ibrahim menyanggahnya dengan tajam, sembari memaparkan sisi kebodohan dan kedangkalan akal mereka. Beliau berkata, بَل رَبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَى ذَلِكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ “Sesungguhnya Rabb kamu ialah Rabb langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu,” beliau memadukan antara argumentasi logis dan argumentasi wahyu terhadap mereka. Mengenai argumentasi logika yang beliau kemukakan, maka sesungguhnya setiap manusia mengetahui, hingga termasuk juga orang-orang yang didebat oleh Ibrahim bahwa Allahlah Dzat Pencipta bagi seluruh makhluk; dari kalangan bani Adam, malaikat, jin, hewan-hewan, langit dan bumi, Dzat yang mengatur mereka semua dengan beragam cara pengaturan. Sehingga setiap makhluk itu merupakan ciptaan, berada di bawah aturan dan ketetapan (Allah). Termasuk juga, segenap makhluk yang disembah selain Allah. Apakah selayaknya, orang yang mempunyai daya pikir dan analisa, menyembah satu makhluk yang berada di bawah pengaturan (Allah), tidak mempunyai kemampuan memberikan manfaat atau mendatangkan bahaya, (tidak memiliki kemampuan) mematikan, menghidupkan, membangkitkan (dari kematian), dengan meninggalkan peribadahan kepada Allah, Sang Pencipta, Pemberi rizki dan Pengatur alam semesta ini?
Adapun tentang dalil sam’i (dari wahyu), yaitu yang berasal dari para rasul ‘alaihimsalam, sesungguhnya risalah yang mereka bawa merupakan perkara yang ma’shum (terpelihara), tidak salah dan tidak mengabarkan perkara yang menyalahi kebenaran. Termasuk jenis ini, persaksian salah seorang dari kalangan rasul terhadap perkara tersebut. Oleh karenanya, Ibrahim berkata, وَأَنَا عَلَى ذَلِكُمْ “Dan aku atas yang demikian itu,” maksudnya hanya Allahlah yang berhak disembah, dan peribadahan kepada selainNya adalah tindakan yang batil مِنَ الشَّاهِدِينَ “termasuk orang-orang yang dapat memberi bukti.” Setelah persaksian dari Allah, persaksian manakah yang lebih tinggi daripada persaksian para utusan Allah, terlebih lagi persaksian para ulul ‘azmi dari kalangan para rasul, apalagi dari Khalil ar-Rahman (kekasih ar-Rahman)?
Menanggapi pertanyaan tersebut, dia, ibrahim, menjawab, ‘sebenar-Nya tuhan kamu yang patut disembah ialah tuhan pemilik langit dan bumi, yang menjaga keseimbangan dan keteraturan keduanya. Dialah Allah yang telah menciptakannya. Dan ketahuilah bahwa aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu secara rasional dan empiris bahwa Allah satu-satunya tuhan yang berhak disembah, yang mengatur langit dan bumi. ‘ 57. Nabi ibrahim tidak hanya berkata lugas kepada ayah dan kaumnya yang terus menerus menyembah patung-patung itu dengan menyatakan, ‘sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata, ‘ tetapi juga bersumpah dalam hatinya bahwa beliau akan menghancurkan berhala itu, setelah mereka me-ninggalkan tempat itu. ‘dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya, tindakan yang membongkar kepalsuan, terhadap berhala-berhalamu dengan menghancurkannya guna menyadarkan mereka bahwa penyembahan patung-patung itu perbuatan keliru, setelah kamu pergi meninggalkannya. “.
Al-Anbiya Ayat 56 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 56, Makna Al-Anbiya Ayat 56, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 56, Al-Anbiya Ayat 56 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 56
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)