{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 69.
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ ﴿٦٩﴾
qulnā yā nāru kụnī bardaw wa salāman ‘alā ibrāhīm
QS. Al-Anbiya [21] : 69
Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!”
Maka Allah menolong Rasul-Nya dan berkata kepada api: Jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim. Karena itu, Ibrahim tidak mendapat suatu hal yang menyakitkan dan tidak pula terkena suatu yang dibenci di dalamnya.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan, telah diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, bahwa ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam nyala api, malaikat penjaga hujan berkata, “Bilamana aku diperintahkan untuk menurunkan hujan, aku akan menurunkannya.” Akan tetapi, perintah Allah lebih cepat daripada perintah malaikat itu. Allah berfirman:
Hai api,, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa tiada suatu apa pun di bumi ini melainkan pasti padam.
Ka’bul Ahbar mengatakan, tiada seorang pun pada hari itu yang menggunakan api (karena api tidak panas), dan api tidak membakar kecuali hanya tali-tali yang mengikat tubuh Nabi Ibrahim a.s.
As-Sauri telah meriwayatkan dari Al-A’masy, dari seorang syekh, dari Ali ibnu Abu Talib sehubungan dengan makna firman-Nya: Kami berfirman, “Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (Al Anbiyaa:69 ) Yaitu api tidak membahayakannya.
Ibnu Abbas dan Abul Aliyah mengatakan bahwa seandainya Allah tidak berfirman:
…dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim.
tentulah dinginnya api itu akan menyakiti Ibrahim.
Juwaibir telah meriwayatkan dari Ad-Dahhak, sehubungan dengan makna firman-Nya:
…menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”
Mereka membuat tumpukan kayu yang sangat besar, lalu dinyalakan api padanya dari semua sisinya, tetapi api tidak membakar tubuhnya barang sedikit pun hingga Allah memadamkannya.
Mereka menceritakan pula bahwa Jibril ada bersama dengan Ibrahim seraya mengusapi keringat dari wajah Ibrahim, tiada sesuatu pun yang mengenai tubuh Ibrahim kecuali hanya keringat itu.
As-Saddi mengatakan, Nabi Ibrahim di dalam api itu ditemani oleh malaikat penjaga awan.
Ali ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Yusuf ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Mahran, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abu Khalid, dari Al-Minhal ibnu Amr yang mengatakan, “Saya pernah mendengar kisah Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam nyala api, bahwa ia berada dalam api itu selama kurang lebih lima puluh atau empat puluh hari. Ibrahim mengatakan, “Tiada suatu hari atau suatu malam pun yang lebih menyenangkan bagiku selain saat-saat aku berada di dalam api. Aku menginginkan jika semua kehidupanku seperti ketika aku berada di dalam api itu.”
Abu Zar’ah ibnu Amr ibnu Jarir telah meriwayatkan melalui Abu Hurairah yang mengatakan bahwa sesungguhnya kalimat yang paling indah yang pernah dikatakan oleh ayah Nabi Ibrahim ialah perkataannya saat diperlihatkan kepadanya keadaan Ibrahim di dalam api. Ia melihat Ibrahim sedang mengusap keningnya, lalu ayah Ibrahim berkata, “Sebaik-baik Tuhan adalah Tuhanmu, hai Ibrahim.”
Qatadah mengatakan bahwa pada hari itu tiada suatu hewan pun yang datang, melainkan berupaya memadamkan api agar tidak membakar Nabi Ibrahim, terkecuali tokek. Az-Zuhri mengatakan, Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memerintahkan agar tokek dibunuh dan beliau memberinya nama fuwaisiq.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah anak saudara Ibnu Wahb, bahwa telah menceritakan kepadaku pamanku, telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Hazm, Nafi’ pernah menceritakan kepadanya bahwa budak perempuan Al-Fakih ibnul Mugirah Al-Makhzumi pernah bercerita kepadanya, bahwa ia masuk ke dalam rumah Siti Aisyah, lalu ia melihat sebuah tombak di dalam rumahnya itu. Maka ia bertanya, “Wahai Ummul Mu’minin, untuk apakah tombak ini?” Siti Aisyah menjawab, “Saya gunakan untuk membunuh tokek-tokek ini, karena sesungguhnya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Bahwa sesungguhnya Ibrahim saat dilemparkan ke dalam nyala api, tiada seekor hewan melata pun melainkan berupaya memadamkan api itu, selain tokek, karena sesungguhnya tokek meniup api itu agar membakar Ibrahim. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memerintahkan kepada kami untuk membunuhnya?”
Berikutnya, Allah جَلَّ جَلالُهُ menolong kekasihNya saat dilemparkan ke dalam kobaran api. Allah جَلَّ جَلالُهُ berkata kepadanya كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” Api tersebut menjadi dingin dan menyelamatkannya. Tidak ada rasa kesakitan pada beliau saat berada di dalamnya, dan tidak merasakan sesuatu yang dibenci.
Orang-orang kafir di kota ur dan kaldea melemparkan ibrahim ke dalam api yang menyala, namun Allah hendak meyelamatkan ibrahim dengan mengubah sifat api. Kami, berfirman kepada api, ‘wahai api! jadilah kamu dingin, ‘ api dikecualikan dari sifatnya yang alamiah, panas dan membakar, tetapi bukan dingin yang membahayakan. Allah melanjutkan firman-Nya kepada api, ‘dan jadilah kamu penyelamat bagi ibrahim dengan menjadi sejuk!’70. Raja namrud dan seluruh rakyat babilonia, mesopotamia timur, mengumpulkan kayu bakar dan membakar ibrahim hidup-hidup. Dan mereka hendak berbuat jahat terhadap ibrahim, karena keberanian ibrahim menghancurkan patung dan menyadarkan mereka bahwa menyembah patung itu sesat. Ketahuilah, maka kami, menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi, baik di dunia karena tidak bisa berpikir jernih, mengikuti akal sehat dan nurani, maupun di akhirat karena mendapatkan murka Allah dan kekal di dalam neraka.
Al-Anbiya Ayat 69 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 69, Makna Al-Anbiya Ayat 69, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 69, Al-Anbiya Ayat 69 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 69
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)