{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 76.
وَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ ﴿٧٦﴾
wa nụḥan iż nādā ming qablu fastajabnā lahụ fa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-‘aẓīm
QS. Al-Anbiya [21] : 76
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar.
Ingatlah, wahai Rasul, kisah Nuh, ketika ia berseru kepada Rabb-nya sebelummu, dan sebelum Ibrahim dan Luth. Maka Kami mengabulkan doanya, lalu Kami menyelamatkannya beserta keluarganya yang beriman dari azab yang keras.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang perkenaan-Nya kepada hamba-Nya dan Rasul-Nya (yaitu Nuh a.s.) saat Nuh berdoa memohon kepada-Nya untuk kebinasaan kaumnya karena telah mendustakannya, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Maka dia mengadu kepada Tuhannya, bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku). (Al Qamar:10)
Dan ucapan Nuh yang disebutkan dalam firman-Nya:
Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. (Nuh:26-27)
Karena itulah dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
…ketika dia berdoa sebelum itu, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya.
Yang dimaksud dengan ahlihi ialah orang-orang yang beriman kepadanya, seperti yang dijelaskan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Huud:40)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dari bencana yang besar.
Yakni dari kesengsaraan, pendustaan, dan gangguan, karena sesungguhnya Nabi Nuh tinggal di kalangan kaumnya selama seribu tahun kurang lima puluh tahun seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Akan tetapi, tidak ada yang beriman dari mereka kecuali hanya sedikit orang saja. Mereka juga selalu menimpakan gangguan yang menyakitkan kepada.Nuh, dan saling mewasiatkan kepada generasi pelanjut mereka —generasi demi generasi— untuk bersikap menentang Nuh.
Maksudnya, ingatlah hamba dan rasul Kami, Nuh ‘alaihissalam sambil menyanjung dan memujinya, ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ mengirimnya sebagai rasul kepada kaumnya. Beliau tinggal selama sembilan ratus lima puluh tahun. Menyeru mereka agar beribadah kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan melarang mereka dari praktik syirik denganNya. Beliau menyampaikan nasihat kepada mereka dan mengulang-ulangnya. Mendakwahi mereka secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, siang dan malam. Ketika beliau memandang nasihat tidak mempan untuk mereka, larangan tidak bermanfaat bagi mereka, maka beliau memanggil Rabbnya dengan memanjatkan,
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا (26) إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا (27)
“Ya Rabbku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.” (Nuh: 26-27).
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabulkan permohonannya. Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menenggelamkan mereka tanpa menyisakan satu pun dari mereka. Allah جَلَّ جَلالُهُ menyelamatkan Nuh dan keluarganya serta orang-orang beriman yang bersama beliau dengan kapal yang penuh muatan. Allah جَلَّ جَلالُهُ menjadikan keturunan Nuh sebagai orang-orang yang menikmati kehidupan selanjutnya dan menolong beliau terhadap bahaya kaumnya yang mengolok-olok.
Dan ingat serta jadikanlah pelajaran kisah nuh, sebelum ibrahim dan lut, ketika dia berdoa, ‘ya tuhanku, janganlah engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi, ‘ (lihat surah n’h/71: 26) karena mereka menolak beriman kepada Allah. Kami mengabulkan doa-Nya, dengan menurunkan hujan dan banjir besar hingga orang-orang kafir itu tenggelam. Lalu kami menyelamatkan dia bersama pengikutnya, orang-orang beriman yang bersama beliau dalam kapal, dari bencana, banjir, yang besar, kecuali istri dan seorang anaknya. 77. Dan kami telah menolongnya, nuh dan orang-orang beriman yang setia kepada beliau, dari orang-orang kafir yang telah mendustakan ayat-ayat kami yang diwahyukan kepada nuh dan disampaikan kepada mereka. Sesungguhnya mereka dengan menolak beriman kepada Allah, menghina utusan Allah, dan mengancamnya adalah orang-orang yang berbuat jahat kepada sesama manusia, maka kami menenggelamkan me-reka semuanya termasuk istri dan anak nabi nuh.
Al-Anbiya Ayat 76 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 76, Makna Al-Anbiya Ayat 76, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 76, Al-Anbiya Ayat 76 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 76
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)