{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 89.
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ ﴿٨٩﴾
wa zakariyyā iż nādā rabbahụ rabbi lā tażarnī fardaw wa anta khairul-wāriṡīn
QS. Al-Anbiya [21] : 89
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik.
Ingatlah, wahai Rasul, kisah hamba Allah, Zakaria, tatkala berdoa kepada Rabb-nya agar mengaruniakan keturunan kepadanya, ketika usianya sudah tua renta, dengan mengucapkan: Wahai Rabb-ku, janganlah Engkau biarkan aku seorang diri tanpa memiliki pengganti. Berikanlah kepadaku seorang pewaris yang akan menegakkan perkara agama di tengah manusia sepeninggalku, dan Engkaulah sebaik-baik yang kekal, dan sebaik-baik yang menggantikanku dengan kebaikan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang hamba-Nya (yaitu Zakaria) ketika ia meminta kepada Allah agar dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi nabi sesudah ia tiada. Kisah ini telah disebutkan dengan panjang lebar dalam permulaan tafsir surat Maryam dan surat Ali Imran, tetapi dalam surat ini lebih singkat.
…tatkala ia menyeru Tuhannya.
dengan sembunyi-sembunyi dari penglihatan kaumnya.
Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri.
Yakni tidak beranak dan tidak ada ahli waris yang akan menduduki jabatan kenabian sesudahnya untuk mengatur manusia.
…dan Engkaulah waris yang paling baik.
Hal ini merupakan doa dan sanjungan yang sesuai dengan permintaan yang diajukan.
Maksudnya, ingatlah hamba dan rasul Kami Zakariya, dengan maksud untuk menyinggung namanya dan menyebarluaskan tentang kebaikan-kebaikan dan keutamaannya. Termasuk di dalamnya adalah keutamaan besar ini, yang mencakup ketekunan beliau menasihati (memperbaiki) manusia dan curahan rahmat Allah جَلَّ جَلالُهُ kepadanya. Beliau memanggil Rabbnya, رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا “Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri,” maksudnya permohonan beliau,
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
“Dia berkata, ‘Ya Rabbku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya Rabbku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisiMu seorang putra. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub dan jadikanlah dia ya Rabbku seorang yang diridhai’.” (Maryam: 4-6).
Melalui ayat-ayat ini, kita menjadi mengerti bahwa perkataannya, رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا “Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup sendiri,” adalah ketika ajalnya sudah mendekat, beliau mengkhawatirkan tidak adanya orang yang menggantikan posisinya sepeninggal beliau untuk berdakwah kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan menasihati para hambaNya (dan mengkhawatirkan) keberadaannya yang sendirian tanpa keturunan yang akan mendukung dan membantunya dalam menjalankan misinya وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ “dan Engkau Waris Yang Paling Baik,” maksudnya sebaik-baik Dzat yang abadi dan sebaik-baik Dzat yang memberikan keturunan bagiku dengan baik. Dan Engkau lebih menyayangi hamba-hambaMu dibandingkan diriku (menyayangi mereka). Akan tetapi, saya ingin agar hatiku menjadi tentram, jiwaku tenang dan pahalaku tetap mengalir pada timbangan (kebaikan)ku.
Dan ingatlah kisah zakaria, seorang rasul yang terus berusaha dan berdoa agar diberi keturunan, ketika dia berdoa kepada tuhannya dengan khusyuk, ‘ya tuhanku, janganlah engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan yang akan melanjutkan tugasku membimbing umat; dan aku yakin, sekiranya engkau tidak memberikan keturunan kepadaku, engkaulah ahli waris yang terbaik yang akan memelihara agama ini setelah aku wafat. 90. Karena zakaria terus berusaha dan tekun berdoa memohon keturunan, maka kami kabulkan doa-Nya, meskipun istrinya sudah tua dan mandul. Dan kami pun menganugerahkan kepadanya yahya, seorang anak yang cerdas dan saleh; dan kami jadikan istrinya yang tua dan mandul itu dapat mengandung. Sungguh, mereka, zakaria dan istrinya, senantiasa bersegera dalam mengerjakan berbagai kebaikan yang menyebabkan doanya dikabulkan; dan mereka senantiasa berdoa kepada kami untuk mendapatkan keturunan dengan penuh harap akan dikabulkan dan cemas karena menyadari istrinya tua dan mandul. Dan mereka orang-orang yang khusyuk, dalam beribadah dan berdoa kepada kami.
Al-Anbiya Ayat 89 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 89, Makna Al-Anbiya Ayat 89, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 89, Al-Anbiya Ayat 89 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 89
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)