{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 92.
إِنَّ هَـٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ ﴿٩٢﴾
inna hāżihī ummatukum ummataw wāḥidataw wa ana rabbukum fa’budụn
QS. Al-Anbiya [21] : 92
Sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.
Semua Nabi itu agamanya satu, Islam, yaitu berserah diri kepada Allah dengan ketaatan dan hanya beribadah kepada-Nya. Allah adalah Rabb semua makhluk, maka sembahlah Dia semata, wahai manusia, tiada sekutu bagi-Nya.
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Qatadah, dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu. (Al Anbiyaa:92) Yaitu agama kalian yang satu.
Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa Allah menjelaskan kepada mereka hal-hal yang harus mereka hindari dan hal-hal yang harus mereka kerjakan. kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu.
Yakni sesungguhnya tuntunan agama Islam ini adalah tuntunan bagi kamu sekalian.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya (agama tauhid) ini.
Terdiri atas inna dan isim-nya, sedangkan firman-Nya:
…agama kalian ini.
berkedudukan menjadi khabar-nya inna, yakni sesungguhnya agama ini adalah syariat kalian yang Kujelaskan dan Kuterangkan kepada kalian. Firman-Nya, “Ummatan wdhidatan” (sebagai satu agama) di-nasab-kan menjadi hal atau kata keterangan keadaan. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang saleh. (Al Mu’minun:51)
sampai dengan firman-Nya:
dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (Al Mu’minun:52)
Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Kami golongan para nabi adalah saudara-saudara lain ibu, sedangkan agama kami adalah satu.
Makna yang dimaksud ialah menyembah kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, melalui syariat yang berbeda-beda yang dibawa oleh para rasul. Seperti yang dijelaskan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. (Al Maidah:48)
Saat Allah جَلَّ جَلالُهُ mengisahkan tentang para nabi k, Dia mengajak komunikasi kepada manusia, إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu,” para rasul yang telah disebutkan itu, mereka juga bangsa kalian dan tokoh-tokoh panutan kalian yang kalian ikut berjalan di belakang mereka dan menelusuri petunjuk mereka. Mereka semua berpegang teguh pada agama yang satu dan jalan yang satu, juga mempunyai satu Rabb. Karenanya, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَأَنَا رَبُّكُمْ “Dan Aku adalah Rabbmu.”Akulah yang menciptakan kalian dan merawat kalian dengan nikmatKu yang berkaitan dengan agama ataupun kehidupan duniawi. Jika Rabb (kalian) satu, dan nabi (kalian) satu, agama (kalian) satu, yaitu penyembahan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ semata, tidak ada sekutu bagiNya dalam seluruh ragam ibadah, maka tugas dan kewajiban yang mesti kalian tunaikan adalah melaksanakan tugas itu (beribadah kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ semata). Oleh sebab itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, فَاعْبُدُونِ “Maka sembahlah Aku.” Allah جَلَّ جَلالُهُ menempatkan urutan perintah beribadah kepadaNya berdasarkan keterangan sebelumnya dengan huruf fa`, yaitu mengurutkan sebuah sebab masalah berdasarkan faktor penyebabnya.
Pada ayat sebelumnya dijelaskan kisah para nabi seperti nabi ibrahim, lut, ishak, yakub, nuh, dawud, sulaiman, ayub, ismail, idris, zulkifli, yunus, zakaria, dan yahya. Mereka mengajarkan prinsip tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Sungguh, agama tauhid yang diajarkan oleh para nabi inilah agama kamu, agama yang sama dengan yang diajarkan rasulullah berdasarkan Al-Qur’an, yaitu agama yang satu untuk seluruh umat, agama penyerahan diri kepada Allah. Dan aku, Allah, adalah tuhanmu, yang menciptakan langit dan bumi; maka sembahlah aku sepanjang hayat kamu, tuhan yang menghidupkan dan mematikan kamu. 93. Meskipun misi para nabi itu mengajarkan satu agama kepada manusia, yaitu agama tauhid, tetapi mereka terpecah belah dalam urusan agama mereka di antara mereka ke dalam berbagai agama. Ada yang lurus memegang prinsip tauhid dan ada pula yang menyimpang. Masing-masing golongan itu semua akan kembali kepada kami di akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka selama hidup di dunia.
Al-Anbiya Ayat 92 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 92, Makna Al-Anbiya Ayat 92, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 92, Al-Anbiya Ayat 92 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 92
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)