{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 97.
وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَـٰذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ ﴿٩٧﴾
waqtarabal-wa’dul-ḥaqqu fa iżā hiya syākhiṣatun abṣārullażīna kafarụ, yā wailanā qad kunnā fī gaflatim min hāżā bal kunnā ẓālimīn
QS. Al-Anbiya [21] : 97
Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), ”Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim.”
Berarti Hari Kiamat sudah dekat dan kedahsyatannya mulai tampak. Ketika itulah, penglihatan orang-orang kafir terbelalak nyaris tidak bisa berkedip, karena melihat ketakutan yang mencekam, seraya mengtuk diri mereka dalam penyesalan: Duhai celakalah kami, sesungguhnya kami lalai terhadap hari ini dan menyiapkan diri untuknya, sedangkan kami adalah orang-orang yang zalim dengan hal itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar.
Yakni hari kiamat. Bilamana telah terjadi huru-hara, keguncangan dan kekacauan tersebut, maka hari kiamat telah dekat. Dan bilamana hari kiamat terjadi, maka orang-orang kafir yang hidup di masa itu berkata, “Ini adalah hari yang sangat sulit.” Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir.
karena kengerian mereka yang sangat saat menyaksikan peristiwa-peristiwa yang besar di hari kiamat itu.
Aduhai, celakalah kami.
Yaitu mereka berkata, “Aduhai, celakalah kami,”
Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini.
Maksudnya, saat mereka di dunia melalaikan adanya hari kiamat.
…bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.
Mereka mengakui kezaliman mereka terhadap dirinya sendiri. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, hal itu tidak dapat menolong mereka.
وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ “Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari Kebangkitan),” yaitu pada Hari Kiamat yang sudah Allah جَلَّ جَلالُهُ janjikan kedatanganNya. Janji Allah جَلَّ جَلالُهُ sungguh-sungguh akan terwujud dan benar. Pada hari itu, engkau akan menyaksikan pandangan orang-orang kafir terbelalak karena dahsyatnya kekagetan mereka, prahara-prahara yang memiriskan hati dan kegaduhan yang mencekam. Mereka tidak menyadari kejahatan dan dosa-dosa mereka. Mereka meneriakkan kecelakaan, kebinasaan, dan penyesalan, serta kesedihan atas kesempatan yang telah terlewatkan. Mereka berkata, قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا “Sesungguhnya kami dahulu dalam kelalaian tentang ini,” tentang hari yang agung ini. Kami di dunia terlenakan, asyik dalam permainan dunia sampai saat datangnya keyakinan (ajal), dan kami memasuki Hari Kiamat. Seandainya ada orang yang bisa meninggal gara-gara penyesalan dan kesedihan, niscaya mereka akan mati (karenanya). بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ “Bahkan kami dahulu adalah orang-orang yang zhalim,” mereka mengakui tindak aniaya yang mereka perbuat dan keadilan Allah جَلَّ جَلالُهُ mengenai mereka. Pada hari itu, diperintahkan agar mereka dan sesembahan-sesembahan mereka dicampakkan ke dalam neraka.
Allah menjanjikan bahwa kehidupan dunia ini akan binasa dengan terjadinya kiamat. Dan apabila janji yang benar, kiamat itu telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak karena panik, terkejut, dan bingung apa yang harus dilakukan. Mereka berkata dengan jujur, ‘alangkah celakanya kami! kami benar-benar lengah tentang ini, tidak percaya akan terjadi kiamat dan tidak mempersiapkan diri dengan beriman dan beramal saleh, bahkan kami benar-benar orang yang zalim, karena kami mendustakan kiamat dan terus berbuat maksiat. ’98. Ayat sebelumnya menggambarkan keadaan orang kafir yang terbe-lalak, panik, terkejut, dan bingung menyaksikan kiamat. Ayat ini men-jelaskan keadaan orang yang menyekutukan Allah. Sungguh, kamu’orang yang menyekutukan Allah’dan apa yang kamu sembah selain Allah, baik berupa manusia, patung, setan, jin maupun roh leluhur adalah bahan bakar jahanam yang menyebabkan api jahanam terus me-Nyala. Kamu, karena menyekutukan Allah, pasti akan masuk ke dalamnya dan menjadi bahan bakarnya.
Al-Anbiya Ayat 97 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 97, Makna Al-Anbiya Ayat 97, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 97, Al-Anbiya Ayat 97 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 97
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)