{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 3.
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ ﴿٣﴾
wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi ‘ilmiw wa yattabi’u kulla syaiṭānim marīd
QS. Al-Hajj [22] : 3
Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu dan hanya mengikuti para setan yang sangat jahat.
Sebagian pemimpin kekafiran membantah dan meragukan kuasa Allah untuk membangkitkan manusia dari kematiannya; karena mereka tidak mengetahui hakikat kekuasaan ini, dan karena mengikuti para pemimpin kesesatan dari setiap setan yang durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, mencela orang-orang yang mendustakan adanya hari berbangkit, ingkar terhadap kekuasaan Allah yang mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati, lagi berpaling dari apa yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi-Nya serta segala ucapannya, sikap ingkar dan kekafirannya mengikuti langkah setan-setan yang jahat, baik setan dari kalangan manusia maupun jin. Itulah ciri khas ahli bid’ah dan kesesatan yang berpaling dari kebenaran lagi mengikuti jalan kebatilan. Mereka berpaling dari perkara hak yang jelas, yang telah diturunkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Rasul-Nya. Mereka juga mengikuti ucapan para pemimpin kesesatan yang menyeru kepada perbuatan bid’ah, menuruti kemauan hawa nafsu dan pendapat mereka sendiri. Karena itulah maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman sehubungan dengan mereka dan orang-orang yang semisal dengan mereka:
Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan.
Yakni pengetahuan yang benar.
Maksudnya, di antara manusia ada satu golongan dan kelompok. Mereka itu menempuh jalan kesesatan dan mulai menyanggah al-haq dengan kebatilan. Mereka bertujuan untuk memantapkan kebatilan dan memberangus al-haq. Padahal, mereka berada pada puncak kebodohan, tidak mempunyai ilmu sedikit pun. Paling-paling, modal yang mereka miliki hanyalah taklid kepada tokoh-tokoh kesesatan, dari kalangan setan yang jahat, membangkang kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan kepada para utusanNya, lagi memusuhi mereka. Sungguh ia telah menentang Allah جَلَّ جَلالُهُ dan RasulNya. Dan akhirnya, menjelma seorang tokoh yang mempropagandakan jalan menuju neraka. كُتِبَ عَلَيْهِ “Yang telah ditetapkan terhadap setan itu,” telah ditakdirkan pada setan yang jahat ini أَنَّهُ مَنْ تَوَلَّاهُ “bahwa barangsiapa yang berkawan dengannya,” maksudnya barangsiapa mengikutinya فَأَنَّهُ يُضِلُّهُ “tentu dia akan menyesatkannya,” dari jalan kebenaran dan menjauhkan dirinya dari shirathal mustaqim (jalan yang lurus) وَيَهْدِيهِ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ “dan membawanya ke dalam azab neraka.” Ini adalah tangan kanan iblis secara nyata. Allah جَلَّ جَلالُهُ telah berfirman tentang orang semacam ini,
إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6).
Orang ini, yang berusaha membantah tentang Allah جَلَّ جَلالُهُ, ia telah memadukan antara kesesatan pribadi dengan upayanya untuk menyesatkan orang-orang. (Dalam melakukannya) ia adalah orang yang hanya mengikuti dan meniru-niru setan yang jahat. Sebuah cerminan berbagai kegelapan yang saling menutupi. Termasuk dalam konteks ini, semua orang-orang kafir dan ahli bid’ah. Sesungguhnya mayoritas mereka hanya mengikuti semata, membantah tanpa dasar ilmu (yang shahih).
Meskipun Allah telah menjelaskan azab yang sangat keras pada hari kiamat bagi orang kafir dan mengajak manusia untuk bertakwa kepada-Nya, tetapi di antara manusia, yang kafir dan keras kepala, ada yang saling membantah tentang Allah, mengingkari agama Allah, tidak meyakini kehidupan sesudah mati, dan tidak meyakini adanya surga dan neraka, tanpa ilmu yang benar; dan mereka mengingkari Allah itu hanya mengikuti bisikan para setan yang sangat jahat membujuk dan menipu manusia. 4. Allah mengingatkan manusia tentang setan, telah ditetapkan di lauh mahfuz, bahwa siapa yang berkawan dengan dia, dengan meng-ikuti bisikannya, maka dia akan menyesatkannya, dari jalan Allah yang lurus, dan membawanya dengan tidak sadar ke dalam azab neraka yang apinya senantiasa menyala.
Al-Hajj Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 3, Makna Al-Hajj Ayat 3, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 3, Al-Hajj Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 3
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)