{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 4.
كُتِبَ عَلَيْهِ أَنَّهُ مَنْ تَوَلَّاهُ فَأَنَّهُ يُضِلُّهُ وَيَهْدِيهِ إِلَىٰ عَذَابِ السَّعِيرِ ﴿٤﴾
kutiba ‘alaihi annahụ man tawallāhu fa annahụ yuḍilluhụ wa yahdīhi ilā ‘ażābis-sa’īr
QS. Al-Hajj [22] : 4
(Tentang setan), telah ditetapkan bahwa siapa yang berkawan dengan dia, maka dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka.
Allah telah menetapkan dan menakdirkan terhadap setan ini bahwa ia akan menyesatkan setiap orang yang mengikutinya, dan tidak menunjukkannya kepada kebenaran. Bahkan ia membawanya menuju azab Jahanam yang dinyalakan sebagai balasan karena mengikutinya.
Mujahid mengatakan bahwa telah ditetapkan melalui ketetapan takdir,
bahwa barang siapa yang berkawan dengan dia.
Yaitu mengikuti dan menuruti langkah-langkahnya.
tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka.
Artinya, setan akan menyesatkannya di dunia, dan kelak di akhirat akan menjerumuskannya ke dalam azab neraka yang menyala-nyala apinya, sangat panas dan sangat menyakitkan, sangat pedih dan menggelisahkan.
As-Saddi telah meriwayatkan dari Abu Malik, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan An-Nadr ibnul Haris. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Juraij.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Muslim Al-Basri, telah menceritakan kepada kami Amr ibnul Bukhturi Abu Qatadah, telah menceritakan kepada kami Al-Mu’tamir, telah menceritakan kepada kami Abu Ka’b Al-Makki yang mengatakan, bahwa pernah ada seorang yang jahat dari kalangan kaum Quraisy berkata kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Ceritakanlah kepada kami tentang Tuhanmu, apakah Dia dari emas ataukah dari perak ataukah dari tembaga?” Maka langit mengeluarkan suara guntur yang menggelegar, dan tiba-tiba kepala orang itu menggelinding jatuh ke depan.
Lais ibnu Abu Sulaim telah meriwayatkan dari Mujahid, bahwa pernah ada seorang Yahudi datang kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu bertanya, “Hai Muhammad, ceritakanlah kepadaku tentang Tuhanmu, terbuat dari apakah Dia, dari mutiara ataukah dari yaqut?” Maka ada halilintar yang menyambar si Yahudi itu (hingga matilah ia seketika itu juga).
3-4. Maksudnya, di antara manusia ada satu golongan dan kelompok. Mereka itu menempuh jalan kesesatan dan mulai menyanggah al-haq dengan kebatilan. Mereka bertujuan untuk menetapkan kebatilan dan memberangus al-haq. Padahal, mereka berada pada puncak kebodohan, tidak mempunyai ilmu sedikit pun. Paling-paling, modal yang mereka miliki hanyalah taklid kepada tokoh-tokoh kesesatan, dari kalangan setan yang jahat, membangkang kepada Allah dan kepada para utusanNya, lagi memusuhi mereka. Sungguh ia telah menentang Allah dan RasulNYa. Dan akhirnya, menjelma seorang tokoh yang mempropagandakan jalan menuju neraka. “Yang telah ditetapkan terhadap setan itu,” telah ditakdirkan pada setan yang jahat ini “bahwa barangsiapa yang berkawan dengannya,” maksudnya barangsiapa mengikutinya “tentu dia akan menyesatkannya,” dari jalan kebenaran dan menjauhkan dirinya dari shiratal mustaqim (jalan yang lurus) “dan membawanya ke dalam azab neraka.” Ini adalah tangan kanan iblis secara nyata. Allah telah berfirman tentang orang semacam ini,
“karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala ” (Fathir:6).
Orang ini, yang berusaha membantah tentang Allah, ia telah memadukan antara kesesatan pribadi dengan upayanya untuk menyesatkan orang-orang. (Dalam melakukannya) ia adalah orang yang hanya mengikuti dan meniru-niru setan yang jahat. Sebuah cerminan berbagai kegelapan yang saling menutupi. Termasuk dalam konteks ini, semua orang-orang kafir dan ahli bid’ah. Sesungguhnya mayoritas mereka hanya mengikuti semata, membantah tanpa dasar ilmu (yang shahih).
Allah mengingatkan manusia tentang setan, telah ditetapkan di lauh mahfuz, bahwa siapa yang berkawan dengan dia, dengan meng-ikuti bisikannya, maka dia akan menyesatkannya, dari jalan Allah yang lurus, dan membawanya dengan tidak sadar ke dalam azab neraka yang apinya senantiasa menyala. 5. Wahai manusia! hidup sesudah mati itu suatu keniscayaan. Jika kamu meragukan hari kebangkitan dari alam kubur, maka perhatikanlah perkembangan hidup kamu. Sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, yakni saripati makanan yang berasal dari tanah. Kemudian dari setetes mani, yang sudah bercampur antara sperma dan sel telur. Kemudian dari segumpal darah, setelah beberapa minggu. Kemudian dari segumpal daging setelah segumpal darah itu tumbuh-kembang menjadi segumpal daging dengan dua kemungkinan, ada yang sempurna kejadiannya tanpa cacat apa pun, dan yang tidak sempurna, karena ada cacat fisik maupun mental sejak dari kandungan, agar kami jelaskan kepada kamu bahwa kamu berada dalam kekuasaan kami. Dan kami tetapkan kamu sewaktu embrio dalam rahim ibumu menurut kehendak kami hingga tiap orang berbeda rentang waktu berada dalam kandungan ibunya sampai waktu yang sudah ditentukan, biasanya setelah 36 minggu. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibu kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampai kepada usia dewasa. Dan di antara kamu ada yang diwafatkan dalam usia muda, bahkan masih bayi; dan ada pula yang diberi umur panjang, serta dikembalikan kepada usia pikun karena sangat tua, sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya karena penyakit ketuaannya. Dan ada contoh lain betapa mudah bagi Allah membangkitkan manusia dari alam kubur, kamu lihat bumi ini kering, karena kekurangan air di musim kemarau, kemudian apabila telah kami turunkan air hujan di atasnya, maka hidup-lah bumi yang kering kerontang itu dan menjadi subur dan bumi yang subur itu menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah. Demikianlah paparan empiris tentang argumentasi betapa mudah bagi Allah membangkitkan manusia dari alam kubur menuju mahsyar.
Al-Hajj Ayat 4 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 4, Makna Al-Hajj Ayat 4, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 4, Al-Hajj Ayat 4 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 4
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)