{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 7.
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ ﴿٧﴾
wa annas-sā’ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab’aṡu man fil-qubụr
QS. Al-Hajj [22] : 7
Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.
Hari kebangkitan itu pasti akan datang, tidak ada keraguan di dalamnya. Dan Allah akan membangkitkan semua orang yang sudah mati dari kubur mereka untuk dihisab dan diberi balasan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya.
Yakni kejadian hari kiamat itu pasti, tiada keraguan padanya.
dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
Maksudnya, Allah mengembalikan mereka menjadi hidup sesudah tubuh mereka hancur, dan menciptakan kembali mereka sesudah tiada. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya. Ia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah, “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, yaitu Tuhan yang menjadikan untuk kalian api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.” (Yaa Siin:78-80)
Ayat-ayat lain yang semakna cukup banyak.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bahz, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah yang mengatakan bahwa Ya’la ibnu Ata telah menceritakan kepada kami dari Waki’, dari Addi, dari pamannya Abu Razin Al-Uqaili yang nama aslinya ialah Laqit ibnu Amir, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan melihat Tuhan kita kelak di hari kiamat, dan apakah perumpamaan hal tersebut pada makhluk-Nya?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Bukankah kalian semua dapat melihat bulan tanpa berdesak-desakan?” Kami (para sahabat) menjawab, “Ya, benar.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Allah lebih besar lagi.” Laqit ibnu Amir melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah Allah menghidupkan orang-orang yang telah mati? Berilah perumpamaan hal itu pada makhluk-Nya.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Bukankah kamu pernah melewati lembah tempat keluargamu yang tandus itu?” Ia menjawab, “Ya, benar.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda lagi, “Kemudian kamu melewatinya lagi (di lain waktu) yang ternyata tampak hijau lagi subur?” Ia menjawab, “Ya, benar.” Rasulullah berkata, “Demikian pula Allah menghidupkan orang-orang mati. Itulah tanda kekuasaan-Nya pada makhluk-Nya.”
Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkannya melalui hadis Hammad ibnu Salamah dengan sanad yang sama.
Imam Ahmad telah meriwayatkan pula telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Yazid ibnu Jabir, dari Sulaiman ibnu Musa, dari Abu Razin Al-Uqaili yang mengatakan bahwa ia datang kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah Allah menghidupkan orang-orang yang telah mati?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Bukankah kamu pernah melewati suatu daerah dari kawasan tempat tinggal kaummu yang tampak tandus, kemudian di lain waktu kamu melewatinya dalam keadaan subur?” Ia menjawab, “Benar.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Demikianlah caranya kejadian di hari berbangkit nanti.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Marhum, telah menceritakan kepada kami Bukair ibnus Samit, dari Qatadah, dari Abul Hajjaj, dari Mu’az ibnu Jabal yang mengatakan, “Barang siapa yang meyakini bahwa Allah adalah Hak yang Jelas, dan bahwa hari kiamat pasti terjadi tiada keraguan padanya, dan bahwa Allah akan membangkitkan orang-orang yang mati dari dalam kuburnya, tentulah ia masuk surga.”
6-7. Dua bukti kuat di atas menunjukkan lima perkara penting. Yaitu, berikut ini: “Yang demikian itu.” Dzat yang menciptakan manusia dari bahan yang sudah Allah sebutkan cirinya, dan menghidupkan bumi setelah kekeringannya “karena Allah, Dia-lah yang haq,” Rabb yang berhak diibadahi yang tidak sepantasnya ibadah diarahkan kepada selainNya. Ibadah kepadaNyalah yang merupakan tindakan benar. Sementara beribadah kepada selainNya merupakan bentuk kebatilan. “Dan bahwa Dia-lah yang menghidupkan segala yang mati,” sebagaimana Allah memulai penciptaan makhluk-makhlukNya dan menghidupkan bumi pasca kekeringannya “dan bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu,” sebagaimana Allah telah mempertontonkan kepada kalian bentuk kekuasaanNya yang special, dan ciptaanNya yang agung yang sudah kalian saksikan “dan bahwa Hari KIamat itu pastilah datang, taka da keraguan padanya.” Tidak ada alasan untuk menganggapnya musthil “dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang didalam kubur.” Dia akan membalasi kalian berdasarkan amalan-amalan kalian, yang baik dan yang buruk.
Dan ketahuilah, wahai manusia, sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, meskipun Allah merahasiakan waktunya. Oleh karena itu, tidak ada keraguan padanya, karena kiamat itu ketetapan Allah; dan sungguh, pada hari kiamat itu Allah akan membangkitkan semua yang berada di dalam kubur untuk dikumpulkan di mahsyar. 8. Manusia ada yang bertindak melampaui batas. Allah menegaskan, bahwa di antara manusia ada yang berbantah tentang Allah, mengingkari agama-Nya, tidak meyakini kehidupan sesudah mati, dan tidak meyakini adanya akhirat tanpa ilmu yang benar dan meyakinkan, juga tanpa petunjuk dari Allah, dan tanpa sumber dari kitab wahyu yang disampaikan kepada para rasul yang memberi penerangan dari kegelapan.
Al-Hajj Ayat 7 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 7, Makna Al-Hajj Ayat 7, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 7, Al-Hajj Ayat 7 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 7
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)