{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 19.
۞ هَـٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ ۖ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ ﴿١٩﴾
hāżāni khaṣmānikhtaṣamụ fī rabbihim fallażīna kafarụ quṭṭi’at lahum ṡiyābum min nār, yuṣabbu min fauqi ru`ụsihimul-ḥamīm
QS. Al-Hajj [22] : 19
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan kafir) yang bertengkar, mereka bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih.
Ini adalah dua golongan yang berselisih tentang Rabb mereka, yaitu golongan Mukmin dan golongan kafir. Masing-masing golongan mengklaim bahwa merekalah yang benar. Maka orang-orang kafir akan diliputi azab dalam bentuk pakaian yang dibuat untuk mereka dari api neraka yang akan mereka pakai, lalu pakaian itu menghanguskan tubuh mereka. Dan disiramkan air yang sangat panas di kepala mereka,
Di dalam kitab Sahihain telah disebutkan melalui hadis Abu Mijlaz, dari Qais ibnu Abbad, dari Abu Zar, bahwa Abu Zar pernah bersumpah sehubungan dengan ayat ini, yaitu firman-Nya: Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. (Al Hajj:19) Bahwa sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan Hamzah dan kedua temannya, serta Atabah dan kedua temannya (di pihak yang lain), saat mereka perang tanding dalam Perang Badar.
Lafaz Imam Bukhari disebutkan dalam tafsir ayat ini, kemudian Imam Bukhari mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Al-Hajjaj ibnul Minhal, telah menceritakan kepada kami Al-Mu’tamir ibnu Sulaiman, ia pernah mendengar ayahnya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Mijlaz, dari Qais ibnu Abbad, dari Ali ibnu Talib yang mengatakan, “Aku adalah orang yang mula-mula berlutut di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah kelak di hari kiamat untuk bertengkar (dengan orang-orang kafir).” Qais mengatakan bahwa berkenaan dengan merekalah ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya: Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. (Al Hajj:19) Qais mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang perang tanding dalam Perang Badar, yaitu Ali, Hamzah, dan Ubaidah dari satu pihak, sedangkan dari pihak lain (kafir) ialah Syaibah ibnu Rabi’ah, Atabah ibnu Rabi’ah, dan Al-Walid ibnu Atabah. Imam Bukhari meriwayatkan hadis ini secara tunggal.
Sa’id ibnu Abu Arubah telah mengatakan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka.
Bahwa kaum muslim bertengkar dengan kaum Ahli Kitab. Ahli Kitab mengatakan, “Nabi kami sebelum nabi kalian, dan kitab kami sebelum kitab kalian, maka kami lebih utama kepada Allah daripada kalian.” Kaum muslim berkata, “Kitab kami memutuskan terhadap kitab kalian semuanya, nabi kami adalah penutup para nabi, maka kami lebih utama kepada Allah daripada kalian.” Kemudian Allah memenangkan agama Islam atas semua agama yang menentangnya. Dan Allah menurunkan firman-Nya:
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka.
Syu’bah telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka.
Bahwa yang bertengkar itu adalah golongan yang membenarkan dan golongan yang mendustakan.
Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan ayat ini, bahwa ayat ini merupakan tamsil yang mengumpamakan pertengkaran di antara orang kafir dan orang mukmin mengenai hari berbangkit. Mujahid dalam riwayat lain —juga Ata— mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa kedua golongan yang bertengkar itu adalah orang-orang mukmin dan orang-orang kafir.
Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka.
Makna yang dimaksud adalah surga dan neraka. Neraka berkata, “Jadikanlah diriku untuk siksaan.” Sedangkan surga mengatakan, “Jadikanlah aku untuk rahmat.”
Pendapat Mujahid dan Ata yang mengatakan bahwa sesungguhnya makna ayat ini berkenaan dengan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin merupakan pendapat yang mencakup pengertian semua pendapat lainnya. Termasuk pula pendapat yang mengatakan bahwa kisah ini berkenaan dengan Perang Badar dan perang lainnya, karena sesungguhnya orang-orang mukmin bermaksud menolong agama Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, sedangkan orang-orang kafir bermaksud memadamkan cahaya iman, mengalahkan kebenaran, dan memenangkan kebatilan.
Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir, dan ini merupakan pilihan yang baik. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka.
Maksudnya, dibuatkan bagi mereka pakaian yang terdiri atas lembaran-lembaran api neraka.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa pakaian itu terbuat dari tembaga, sebab tembaga adalah suatu benda yang menjadi sangat panas bila dipanaskan.
Setelah itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan penetapan keputusan ini dengan berfirman, هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ “Inilah dua golongan (golongan Mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka.” Setiap pihak mengklaim berada di atas jalan kebenaran. فَالَّذِينَ كَفَرُوا “Maka orang kafir.” Lafazh ini meliputi setiap orang kafir dari bangsa Yahudi, Nasrani, Majusi, Shabi`in dan kaum musyrikin قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ “akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka,” maksudnya dibuatkan baju bagi mereka yang terbuat dari cairan ter, dinyalakan api padanya, supaya siksaan mengenai mereka secara merata dari semua sisi. يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ “Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka,” yaitu air yang sangat panas sekali. يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ “Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka),” seperti daging, lemak serta usus-usus, karena dahsyatnya panas dan kengerian peristiwanya. وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ “Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi,” yang berada di tangan para malaikat yang kasar lagi keras. Para malaikat memukuli dan menghantam mereka dengannya. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. Sehingga siksaan tidak diredakan dari mereka, dan mereka tidak mendapatkan tempo. Dikatakan kepada mereka sebagai pencelaan وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ “Rasakanlah azab yang membakar ini,” yakni siksaan yang akan membakar hati dan tubuh-tubuh mereka.
Pada ayat 17 surah al-‘ajj disebutkan enam golongan manusia, orang beriman, yahudi, nasrani, sabiin, majusi, dan orang-orang musyrik. Mereka sebenarnya terbagi dua. Inilah dua golongan, mukmin dan kafir, yang bertengkar tentang keyakinan. Mereka bertengkar mengenai tuhan mereka. Maka bagi orang kafir yang menolak prinsip tauhid dari lima golongan di atas, akan dibuatkan untuk mereka di akhirat pa-kaian-pakaian dari api neraka yang membalut tubuh mereka. Selain itu, ke atas kepala mereka di dalam neraka itu akan disiramkan air yang mendidih hingga tubuh mereka terkelupas. 20-21. Dengan air mendidih yang disiramkan ke atas kepala orang-orang kafir itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka; kemudian setiap kulit mereka hancur, maka Allah memperbaruinya agar mereka terus merasakan azab Allah. Dan juga azab untuk mereka adalah cambuk-cambuk dari besi untuk memukuli mereka hingga hancur luluh.
Al-Hajj Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 19, Makna Al-Hajj Ayat 19, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 19, Al-Hajj Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 19
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)