{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 31.
حُنَفَاءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ ﴿٣١﴾
hunafā`a lillāhi gaira musyrikīna bih, wa may yusyrik billāhi fa ka`annamā kharra minas-samā`i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīq
QS. Al-Hajj [22] : 31
(Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah, tanpa mempersekutukan-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
Lurus karena Allah dalam keikhlasan beramal karena-Nya, menuju ke haribaan-Nya dengan beribadah kepada-Nya semata dan mengesakan-Nya dengan ketaatan, lagi berpaling dari selain-Nya dengan mencampakkan kemusyrikan. Karena barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka permisalannya (dalam hal jauhnya dari petunjuk, kebinasaannya, kejatuhannya dari keluhuran iman menuju kehinaan kekafiran, dan disambar setan dari berbagai penjuru) adalah seperti orang yang jatuh dari langit, lalu ada dua kemungkinan: ia disambar burung lalu memotong-motong anggota tubuhnya, atau diterbangkan angin yang sangat kencang lalu melemparkannya ke tempat yang sangat jauh.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dengan ikhlas kepada Allah.
Yakni dengan mengikhlaskan niat dalam beragama karena Allah, menyimpang dari kebatilan menuju ke jalan yang hak. Karena itulah dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى selanjutnya disebutkan:
tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membuatkan tamsil (perumpamaan) perihal orang musyrik dalam hal kesesatannya dan kebinasaannya dan kejauhannya dari jalan hidayah. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung.
Maksudnya, terjatuh dari ketinggian, lalu disambar oleh burung selagi masih di udara.
atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
Yaitu jauh lagi membinasakan setiap orang yang terjatuh padanya. Karena itu, telah disebutkan di dalam hadis Al-Barra yang menyebutkan bahwa sesungguhnya orang kafir itu apabila dimatikan oleh malaikat pencabut nyawa, mereka langsung membawa naik rohnya ke langit. Akan tetapi, semua pintu langit tidak dibukakan untuknya. Akhirnya rohnya dilemparkan dari langit (ke tempat yang jauh). Kemudian Al-Barra membaca ayat ini. Hadis ini telah disebutkan berikut semua teks dan jalur-jalur periwayatannya di dalam tafsir surat Ibrahim.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah membuat perumpamaan lainnya bagi orang-orang musyrik di dalam surat Al-An’am, yaitu melalui firman-Nya:
Katakanlah, “Apakah kita akan menyeru selain dari Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudaratan kepada kita dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di pesawangan yang menakutkan, dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan), ‘Marilah ikuti kami, Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk’ (Al An’am:71), hingga akhir ayat.”
Dia menetapkan perintah kepada mereka agar menjadi حُنَفَاءَ لِلَّهِ “orang-orang yang ikhlas kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ,” maksudnya orang-orang yang berorientasi kepadaNya dan kepada beribadah untukNya, berpaling dari selainNya. غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ “Tidak mempersekutukan sesuatu pun denganNya, dan barangsiapa mempersekutukan Allah جَلَّ جَلالُهُ,” perumpamaannya فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ “maka dia ia seolah-olah jatuh dari langit,” maksudnya terjatuh darinya, فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ “lalu disambar oleh burung,” dengan cepat, أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ “atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh,” maksudnya nan jauh. Begitu pula kondisi kaum musyrikin. Keimanan itu kedudukannya bagaikan langit, terpelihara dan berada di ketinggian. Orang yang mencampakkan keimanan bak orang yang terjerembab dari langit, menjadi sasaran berbagai macam gangguan dan bencana. Atau akan tersambar oleh seekor burung yang akan mengoyak anggota tubuhnya. Demikian halnya orang musyrik, jika mengenyampingkan berpegang teguh kepada keimanan. Setan akan menyambarnya dari segala sisi, mencabik-cabiknya dan membawa pergi agama dan kehidupan dunianya.
Menunaikan ibadah haji ke baitullah hendaklah dengan landasan tauhid yang lurus, niat beribadah dengan ikhlas kepada Allah, semata-mata mengharapkan keridaan-Nya, tanpa mempersekutukan-Nya de-ngan sesuatu apa pun. Barang siapa mempersekutukan Allah, kapan dan di mana pun, selama menunaikan ibadah haji maupun sebelumnya, maka seakan-akan dia jatuh dari langit, karena terputus dari tali Allah hingga ibadahnya tidak diterima, lalu disambar oleh burung hingga dirinya makin jauh dari Allah, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh seperti layang-layang putus. 32. Demikianlah perintah Allah agar seorang muslim menunaikan ibadah haji dengan landasan tauhid yang lurus. Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah dengan menyempurnakan manasik haji yang dilakukan pada tempat-tempat mengerjakannya dengan hati yang bersih, semata-mata mengharap keridaan-Nya, maka sesungguhnya hal itu, hanya akan terlaksana bila menunaikan ibadah haji timbul dari ketakwaan hati.
Al-Hajj Ayat 31 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 31, Makna Al-Hajj Ayat 31, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 31, Al-Hajj Ayat 31 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 31
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)