{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 39.
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ ﴿٣٩﴾
użina lillażīna yuqātalụna bi`annahum ẓulimụ, wa innallāha ‘alā naṣrihim laqadīr
QS. Al-Hajj [22] : 39
Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sung-guh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu,
Kaum muslimin pada mulanya dilarang memerangi kaum kafir, diperintahkan bersabar menghadapi segala gangguan yang menimpa mereka. Namun tatkala gangguan kaum kafir telah mencapai puncaknya, dan Nabi telah keluar dari Makkah berhijrah ke Madinah, serta Islam telah memiliki kekuatan, maka Allah mengizinkan kaum muslimin untuk berperang, karena mereka telah dizalimi dan dimusuhi. Dan Allah Mahakuasa menolong mereka dan menaklukkan musuh mereka.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabatnya saat mereka diusir dari Mekah.
Mujahid, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf —seperti Ibnu Abbas, Urwah ibnuz Zubair, Zaid ibnu Aslam, Muqatil ibnu Hayyan, dan Qatadah serta lain-lainnya lagi— mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perintah jihad. Sebagian ulama menyimpulkan dari ayat ini bahwa surat Al-Hajj ini adalah Madaniyah.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Daud Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Yusuf, dari Sufyan, dari Al-A’masy, dari Muslim Al-Batin, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ keluar dari Mekah,
Abu Bakar berkata, “Mereka mengusir nabinya. Inna Lillahi Wainna Ilaihi Raji’un, tentulah mereka pasti binasa.” Ibnu Abbas mengatakan bahwa lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu. (Al Hajj:39) Abu Bakar r.a. berkata, “Maka saya mengetahui bahwa bakal terjadi peperangan.”
Imam Ahmad meriwayatkannya dari Ishaq ibnu Yusuf Al-Azraq dengan lafaz yang sama, dan dia menambahkan, bahwa Ibnu ‘Abbas telah mengatakan bahwa ayat ini merupakan mula-mula ayat yang diturunkan berkenaan dengan peperangan.
Imam Turmuzi dan Imam Nasai telah meriwayatkannya di dalam kitab tafsir, bagian dari kitab sunan masing-masing, juga Ibnu Abu Hatim melalui hadis Ishaq ibnu Yusuf. Imam Turmuzi menambahkan Waki’, keduanya menerima hadis ini dari Sufyan As-Sauri dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan, dan telah diriwayatkan bukan hanya oleh seorang saja dari As-Sauri, tetapi di dalam sanadnya tidak terdapat Ibnu Abbas.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu. (Al Hajj:39)
Yakni Dia mampu menolong hamba-hamba-Nya yang mukmin tanpa melibatkan mereka dalam peperangan, tetapi Dia berkehendak agar hamba-hamba-Nya mencurahkan jerih payah mereka dalam bertaat kepada-Nya, seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat lain melalui firman-Nya:
Apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang), Maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kalian telah mengalahkan mereka, maka tawanlah mereka dan sesudah itu kalian boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka, tetapi Allah hendak menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenal-kan-Nya kepada mereka. (Muhammad:4-6)
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kalian terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman, dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (At Taubah:14-15)
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan dibiarkan (begitu saja), sedangkan Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kalian dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (At Taubah:16)
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kalian dan belum nyata orang-orang yang sabar. (Ali Imran:142)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-prang yang berjihad dan bersabar di antara kalian dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu. (Muhammad:31)
Karena itulah Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu. (Al Hajj:39) bahwa memang Allah telah melakukannya.
Sesungguhnya Allah mensyariatkan jihad hanyalah dalam waktu yang sesuai dengannya, karena sesungguhnya ketika kaum muslim berada di Mekah, jumlah kaum Musyrik jauh lebih banyak. Seandainya kaum muslim diperintahkan untuk memerangi kaum musyrik, tentulah amat berat bagi mereka melakukannya, mengingat jumlah mereka hanya sepersepuluh jumlah kaum musyrik, bahkan kurang dari itu. Karena itulah setelah penduduk Yasrib (Madinah) berbaiat kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di malam ‘Aqabah, yang saat itu jumlah mereka ada delapan puluh orang lebih, mereka berkata, “Wahai Rasulullah, bolehkan kami menyerang penduduk lembah ini?” Mereka bermaksud orang-orang yang ada di Mina di malam-malam Mina. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Sesungguhnya aku belum diperintahkan untuk melakukannya.”
Setelah kaum musyrik bersikap kelewat batas dan mengusir Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dari kalangan mereka, bahkan hampir saja mereka membunuhnya, sebagian di antara para sahabatnya berpencar, pergi meninggalkan Mekah, sebagian di antara mereka berhijrah ke Abesinia, dan sebagian lainnya ke Madinah. Setelah mereka semua berada di Madinah, lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ datang kepada mereka. Maka mereka bersatu dibawah pimpinan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan menolong beliau. Sehingga jadilah Madinah merupakan kota Islam dan bentengnya, tempat kaum muslim berlindung. Saat itulah Allah memerintahkan berjihad melawan musuh-musuh mereka. Dan ayat ini merupakan awal ayat jihad yang diturunkan, yaitu firman-Nya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar. (Al Hajj:39-40)
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa mereka diusir dari Mekah ke Madinah tanpa alasan yang benar, yakni Muhammad dan para sahabatnya.
Di masa permulaan Islam, kaum Muslimin dilarang memerangi kaum kafir dan diperintahkan untuk bersabar terhadap (gangguan) mereka atas dasar hikmah ilahi. Ketika mereka telah berhijrah ke Madinah dan tetap ditindas, sementara telah terhimpun ketahanan diri dan kekuatan, maka mereka diperbolehkan melancarkan peperangan. Sebagaimana tertuang dalam Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,, أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi.” Dapat dipahami dari ayat tersebut, bahwasanya sebelumnya, mereka dilarang melakukannya. Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ mengizinkan bagi mereka untuk memerangi kaum yang melancarkan peperangan (kepada mereka). Allah جَلَّ جَلالُهُ memberikan lampu hijau bagi mereka (untuk berperang), karena mereka pihak yang terzhalimi, lantaran dihalang-halangi dari (menjalankan) agama mereka dan disakiti karenanya serta diusir dari kampung-kampung mereka. وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ “Dan sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ, benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu,” maka hendaknya mereka memohon pertolongan kepadaNya dan meminta bantuan kepadaNya.
Selama 13 tahun di mekah Allah membela orang yang beriman dengan menguatkan hati mereka untuk bersabar dalam menghadapi hinaan, boikot, pengusiran dan percobaan pembunuhan yang dilakukan orang-orang kafir. Kini, setelah hijrah ke madinah diizinkan kepada orang-orang yang diperangi untuk berperang guna membela diri dan kehormatan agama dalam perang badar, karena sesungguhnya mereka dizalimi selama di mekah. Dan sungguh, Allah mahakuasa menolong me-reka itu pada perang badar dengan menurunkan para malaikat untuk mengalahkan orang-orang kafir mekah. 40. Orang-orang beriman yang diizinkan untuk berperang itu adalah orang-orang yang diusir dari kampung halamannya di mekah tanpa alasan yang benar, baik menurut akal sehat maupun nurani. Alasan satu-satunya dari tindakan tersebut adalah hanya karena mereka berkata, ‘tuhan kami ialah Allah, ‘ lalu istikamah dalam keyakinannya. Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia kepada sebagian yang lain yang menumpahkan darah dan saling menghancurkan, dengan diizinkan berperang kepada orang-orang beriman guna membela diri dan menyadarkan penyerang untuk menghentikan serangannya dan bersedia hidup berdampingan dengan toleran, tentu telah dirobohkan biara-biara nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang yahudi dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah akibat keganasan perang. Allah pasti akan menolong orang yang menolong agama-Nya dengan mencegah perang dan memperjuangkan perdamaian. Sungguh, Allah mahakuat, mahaperkasa atas segala sesuatu.
Al-Hajj Ayat 39 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 39, Makna Al-Hajj Ayat 39, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 39, Al-Hajj Ayat 39 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 39
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)