{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 54.
وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ﴿٥٤﴾
wa liya’lamallażīna ụtul-‘ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu`minụ bihī fa tukhbita lahụ qulụbuhum, wa innallāha lahādillażīna āmanū ilā ṣirāṭim mustaqīm
QS. Al-Hajj [22] : 54
dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur’an) itu benar dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
Hendaklah orang-orang berilmu yang bisa membedakan dengan ilmunya antara kebenaran dan kebatilan mengetahui bahwa Al Qur’an yang mulia adalah kebenaran yang turun dari sisi Allah kepadamu, wahai Rasul. Tidak ada syubhat di dalamnya dan tiada jalan bagi setan menuju kepadanya, sehingga iman mereka akan bertambah dengannya, dan hati mereka tunduk kepadanya. Sesungguhnya Allah benar-benar menunjukkan orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya kepada jalan kebenaran yang jelas, yaitu Islam yang menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam permusuhan yang sangat. (Al Hajj:53)
Yakni dalam kesesatan dan pertentangan serta keingkaran. Sedangkan yang dimaksud oleh firman-Nya, “Ba’id, ” artinya jauh dari perkara yang hak dan nilai-nilai kebenaran.
dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa Al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu, lalu mereka beriman kepadanya.
Yaitu agar orang-orang yang telah diberi ilmu yang bermanfaat yang dengan ilmunya itu mereka dapat membedakan antara perkara yang hak dengan perkara yang batil, juga orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-nya. Mereka semuanya mengetahui bahwa apa yang Kami wahyukan kepadamu adalah benar dari sisi Tuhanmu. Dialah yang menurunkannya dengan sepengetahuan-Nya, Dia pula yang memelihara dan menjaganya agar tidak bercampur dengan yang lain, bahkan Al-Qur’an itu adalah Kitab yang mulia.
Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji. (Al Fushilat:42)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
lalu mereka beriman kepadanya.
Maksudnya, membenarkan dan mengikutinya.
dan tunduk hati mereka kepadanya.
Yaitu tunduk dan patuh hati mereka kepadanya.
dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
Yakni memberi petunjuk kepada mereka di dunia dan di akhirat. Di dunia mereka mendapat petunjuk ke jalan yang’hak dan mengikutinya, serta memberi mereka kemampuan menjauhi kebatilan dan menentangnya. Sedangkan di akhirat Allah memberi mereka petunjuk menempuhsirdtal mustaalm yang menghantarkan mereka menaiki tangga-tangga surga dan menjauhkan mereka dari azab yang pedih dan jatuh ke dasar neraka.
Sementara golongan ketiga, hal itu menjadi pancaran rahmat bagi mereka. Mereka itulah yang disebutkan pada FirmanNya, وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya al-Qur`an itulah yang haq dari Rabbmu.” Allah جَلَّ جَلالُهُ mencurahkan anugerah ilmu bagi mereka yang menjadi (piranti) mereka untuk mengetahui antara kebenaran dan kebatilan, hidayah dan kesesatan, dan mereka pun membedakan antara dua hal itu, antara kebenaran yang kokoh yang Allah جَلَّ جَلالُهُ teguhkan dan kebatilan yang timbul yang Allah جَلَّ جَلالُهُ hapuskan, dengan dasar bukti-bukti dari masing-masing. Dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahabijaksana, Dia mendatangkan beberapa ujian yang dengan itu, tersibak rahasia-rahasia jiwa-jiwa yang baik dan jelek. فَيُؤْمِنُوا بِهِ “Lalu mereka beriman kepadanya,” dengan sebab tersebut, dan keimanan mereka terderek naik manakala halangan dan syubhat-syubhat telah terhindarkan. فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ “Dan hati mereka tunduk kepadanya,” maksudnya khusyu’ tunduk dan berserah diri terhadap kandungan hikmahNya. Ini termasuk (pertanda) limpahan hidayah Allah جَلَّ جَلالُهُ pada mereka. وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا “Dan sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman,” karena keimanan mereka إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ “kepada jalan yang lurus,” mengetahui kebenaran dan mengamalkan tuntutannya. Maka, Allah جَلَّ جَلالُهُ meneguhkan orang-orang yang beriman melalui perkataan yang teguh di kehidupan dunia dan akhirat. Ini salah satu macam peneguhan Allah جَلَّ جَلالُهُ bagi hambaNya.
Ayat-ayat ini memuat penjelasan bahwa Rasulullah mempunyai sumber teladan dari rekan-rekan beliau dari kalangan para rasul, lantaran apa yang terjadi pada beliau ketika membaca ﮋﭑﮊ “Demi bintang,” ketika sampai pada ayat,
أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّى (19) وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى (20)
“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al-Latta dan al-‘Uzza dan Manah yang ketiga, yang paling terakhir (seba-gai anak perempuan Allah جَلَّ جَلالُهُ)?” (An-Najm: 19-20).
Setan melontarkan godaannya pada bacaan beliau, “Itu adalah burung-burung yang tinggi, dan sesungguhnya syafa’at mereka benar-benar diharapkan.” Maka, dengan peristiwa itu, timbullah kesedihan pada diri Rasulullah dan fitnah bagi umat manusia. Sebagaimana telah dipaparkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ. Maka, Allah جَلَّ جَلالُهُ menurunkan ayat-ayat ini.
Penjelasan Allah di dua ayat di atas bertujuan agar orang-orang yang telah diberi ilmu akal dan ilmu kalbu meyakini bahwa Al-Qur’an itu benar dari tuhanmu, tidak akan pernah bisa disusupi kata-kata setan; lalu mereka beriman kepada Al-Qur’an dengan mantap; dan hati mereka pun tunduk kepadanya tanpa ada keraguan sedikit pun. Dan sungguh, Allah adalah maha pemberi petunjuk bagi orang-orang beriman kepada jalan yang lurus, agama islam yang hanif, karena pikiran, perasaan, dan ruhaninya tercerahkan dengan cahaya Allah. 55. Berbeda dengan orang-orang yang diberi ilmu, lalu beriman kepada Al-Qur’an dengan mantap, bahwa orang-orang kafir itu senantiasa ragu mengenai Al-Qur’an dengan keraguan yang terus-menerus hingga saat kematian datang kepada mereka dengan tiba-tiba, atau bahkan keraguan mereka itu terbawa hingga merasakan azab hari kiamat yang datang kepada mereka dengan cepat.
Al-Hajj Ayat 54 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 54, Makna Al-Hajj Ayat 54, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 54, Al-Hajj Ayat 54 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 54
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)