{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 59.
لَيُدْخِلَنَّهُمْ مُدْخَلًا يَرْضَوْنَهُ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَعَلِيمٌ حَلِيمٌ ﴿٥٩﴾
layudkhilannahum mudkhalay yarḍaunah, wa innallāha la’alīmun ḥalīm
QS. Al-Hajj [22] : 59
Sungguh, Dia (Allah) pasti akan memasukkan mereka ke tempat masuk (surga) yang mereka sukai. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Penyantun.
Sungguh Allah akan memasukkan mereka ke tempat masuk yang mereka sukai, yaitu surga. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui siapa yang keluar di jalan-Nya dan siapa yang keluar karena mencari dunia, lagi Maha Penyantun kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya, sehingga Dia tidak menyegerakan hukuman terhadap mereka.
Yakni Maha Mengetahui orang-orang yang berhijrah dan berj ihad di jalanNya serta siapa saja yang berhak mendapat pahala tersebut. Maha Penyantun, Maha Pemaaf lagi Maha Mengampuni dosa-dosa mereka, Allah menghapus semua dosa mereka berkat hijrah kepada-Nya dan tawakal mereka kepada-Nya. Adapun mengenai orang-orang yang gugur di jalan Allah dari kalangan kaum muhajir dan bukan muhajir, sesungguhnya dia hidup di sisi Tuhannya dalam keadaan diberi rezeki, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Ali Imran:169)
hadis-hadis yang membicarakan hal ini cukup banyak, seperti yang telah disebutkan dalam pembahasan terdahulu.
Adapun orang-orang yang wafat di jalan Allah dari kalangan kaum muhajir dan bukan muhajir, termasuk pula ke dalam pengertian ayat ini di samping hadis-hadis sahih yang menguatkannya, yang menyebutkan bahwa mereka diberi rezeki dan mendapat kebaikan yang besar dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Musayyab ibnu Wadih, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, dari Abdur Rahman ibnu Syuraih, dari Ibnul Haris (yakni Abdul Karim), dari Ibnu Uqbah (yakni Abu Ubaidah ibnu Uqbah) yang mengatakan bahwa Syurahbil ibnus Simt pernah mengatakan, “Kami bertugas dalam dinas kemiliteran dalam waktu yang cukup lama di sebuah benteng yang ada di negeri Romawi. Kemudian mampirlah kepada kami Salman Al-Farisi r.a., lalu ia berkata bahwa sesungguhnya ia pernah mendengar Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: ‘Barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan sedang bertugas di medan jihad, maka Allah mengalirkan kepadanya pahala tersebut dan memberinya rezeki serta menyelamatkannya dari dua fitnah.’ Bacalah oleh kalian jika kalian suka akan firman-Nya: ‘Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (surga) yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.’ (Al Hajj:58-59)
Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu Bisyr, telah menceritakan kepadaku Hammam, bahwa dia pernah mendengar Abu Qubail dan Rabi’ah ibnu Yusuf Al-Mu’afiri berkata, “Ketika kami berada di Rodes bersama Fudalah ibnu Ubaid Al-Ansari (seorang sahabat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), tiba-tiba lewatlah di hadapan kami dua iringan jenazah, salah satunya gugur di medan perang, sedangkan yang lainnya meninggal dunia. Kemudian orang-orang berkumpul, ikut mengantarkan jenazah yang gugur di medan perang itu. Maka Fudalah berkata, “Mengapa kulihat orang-orang berdatangan kepada jenazah yang satu itu dan meninggalkan jenazah lainnya?” Mereka menjawab, ‘Jenazah ini matinya karena gugur di jalan Allah.’ Maka Fudalah berkata, ‘Demi Allah, saya tidak mempedulikan dari liang lahad manakah keduanya kelak akan dibangkitkan (di hari kiamat). Tetapi dengarkanlah oleh kalian firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berikut’ (yaitu): ‘Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati.’ (Al Hajj:58), hingga akhir ayat.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdah ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Ibnu Luhai’ah, telah menceritakan kepada kami Salaman ibnu Amir Asy-Syaibani, Abdur Rahman ibnu Jahdam Al-Khaulani pernah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah bersama Fudalah ibnu Ubaid di laut (armada laut) yang saat itu ada dua jenazah, salah satunya mati karena terkena manjaniq, sedangkan yang lainnya mati biasa. Sesudah keduanya dikubur, maka Fudalah ibnu Ubaid duduk di dekat kuburan orang yang mati biasa, lalu dikatakan kepadanya, “Mengapa engkau tinggalkan orang yang mati syahid dan tidak duduk di dekat kuburnya?” Fudalah menjawab, “Saya tidak peduli dari liang manakah keduanya dibangkitkan oleh Allah nanti, karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: ‘Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga)’ (Al Hajj:58), hingga akhir ayat berikutnya. Lalu apalagi yang engkau harapkan, hai hamba Allah, jika engkau dimasukkan ke dalam tempat yang kamu sukai dan kamu mendapat rezeki yang baik di dalamnya. Demi Allah, aku tidak mempedulikan dari liang manakah engkau dibangkitkan.”
Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Yunus ibnu Abdul A’la, dari Ibnu Wahb, bahwa telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Syuraih, dari Salaman ibnu Amir yang mengatakan bahwa Fudalah saat menjadi amir di Rodes yang menguasai kawasan lautan tersebut, pada suatu hari diiringkan jenazah dua orang lelaki ke tempat pengebumiannya, salah satunya gugur di medan perang, sedangkan yang lainnya mati karena ajalnya. Kemudian disebutkan kisah yang semisal.
Berdasarkan pernyataan ini, Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ, لَيُدْخِلَنَّهُمْ مُدْخَلا يَرْضَوْنَهُ “Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (surga) yang mereka menyukainya,” baik bermakna Allah جَلَّ جَلالُهُ menaklukkan negeri-negeri bagi mereka, terutama penaklukan kota Makkah yang dimuliakan. Mereka memasukinya dengan diliputi rasa ridha dan suka cita. Atau yang dimaksudkan adalah rizki di akhirat yang berbentuk masuk ke dalam surga. Sehingga ayat ini memadukan antara dua jenis limpahan rizki; rizki di dunia dan rizki di akhirat. Lafazh (yang dipakai) sejalan dengan seluruh makna ini. Dan maknanya tetap benar. Maka, tidak ada salahnya ditujukan pada semua makna itu. وَإِنَّ اللَّهَ لَعَلِيمٌ “Dan sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ Maha Mengetahui,” segala urusan, yang zahir maupun batin, yang terdahulu dan yang terjadi belakangan حَلِيمٌ “lagi Maha Penyantun,” para makhluk mendurhakaiNya dan menentangNya dengan berbagai macam dosa besar, akan tetapi Dia tidak menyegerakan siksaan atas mereka, kendatipun sangat mampu melakukannya. Justru tetap mencurahkan rizki bagi mereka dan mengucurkan kebaikan untuk mereka.
Rezeki yang baik yang disebut ayat di atas adalah surga. Sungguh, dia, Allah, pasti akan memasukkan mereka, orang beriman yang ber-hijrah pada jalan Allah, ke tempat masuk, yakni surga dengan segala kenikmatannya yang mereka sukai. Dan sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu, maha penyantun kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. 60. Orang beriman boleh melakukan perlawanan atau pembelaan diri jika dizalimi. Demikianlah, Allah mengizinkan kepada orang-orang beriman untuk membela diri dengan adil, dan barang siapa membalas perlakuan zalim sebanding dengan kezaliman atau penganiayaan yang pernah dia derita di masa lalu, kemudian dia dizalimi lagi, karena mempertahankan hak, pasti Allah akan menolongnya di dunia maupun di akhirat. Sungguh, Allah maha pemaaf kepada hamba-hamba-Nya yang memaafkan kesalahan orang lain, maha pengampun kepada mereka yang bertobat.
Al-Hajj Ayat 59 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 59, Makna Al-Hajj Ayat 59, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 59, Al-Hajj Ayat 59 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 59
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)