{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 63.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَتُصْبِحُ الْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ ﴿٦٣﴾
a lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa tuṣbiḥul-arḍu mukhḍarrah, innallāha laṭīfun khabīr
QS. Al-Hajj [22] : 63
Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh, Allah Mahahalus, Maha Mengetahui.
Apakah kamu tiada melihat, wahai Rasul, bahwa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu bumi menjadi menghijau dengan tumbuhan-tumbuhan yang tumbuh di permukaannya? Sesunggyuhnya Allah Mahahalus kepada para hamba-Nya dengan mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dari bumi dengan air itu, lagi Maha Mengetahui segala kemaslahatan mereka.
Hal ini pun menunjukkan kekuasaan-Nya dan kebesaran pengaruh-Nya, yaitu bahwa Dia mengirimkan angin, lalu menggerakkan awan, dan awan itu menurunkan hujan ke bumi yang tandus, tiada bertanaman, lagi kering.
kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah. (Al Hajj:5)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
lalu jadilah bumi itu hijau.
Huruf fa dalam ayat ini menunjukkan makna ta’gib atau urutan, dan pengertian urijtan itu bersifat nisbi yang disesuaikan dengan proses tahapannya secara alamiah. Sama pengertiannya dengan apa yang terdapat di dalam firman-Nya:
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging. (Al Mu’minun:14), hingga akhir ayat.
Di dalam sebuah hadis yang termaktub di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa di antara dua fase itu terdapat jarak masa empat puluh hari. Sekalipun demikian, ia diungkapkan dengan memakai fa ta’qib, begitu pula pengertiannya dalam ayat surat ini, yaitu firman-Nya: lalu jadilah bumi itu hijau. (Al Hajj:63) Yakni menjadi hijau sesudah kering dan tandus.
Sebagian ahli Hijaz mengatakan bahwa setiap selesai hujan, tanah mereka menjadi hijau, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui.
Artinya, tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi pengetahuan-Nya. Karena itu, Dia memberikan kepada tiap-tiap daerah air yang diperlukannya sehingga daerah itu dapat menumbuhkan tetumbuhannya. Pengertian ayat ini sama dengan firman-Nya:
(Luqman berkata), “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui. (Luqman:16)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
agar mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi. (An Naml:25)
dan tiada sehelai daun pun. yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Al An’am:59)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. (Yunus:61)
Ini adalah himbauan dariNya dan anjuran untuk menyaksikan tanda-tanda kekuasaanNya yang menandakan keesaan dan kesempurnaanNya. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, أَلَمْ تَرَ “Apakah kamu tidak melihat,” maksudnya tidakkah engkau menyaksikan dengan pandanganmu dan mata hatimu أَنَّ اللَّهَ أَنزلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً “bahwasanya Allah جَلَّ جَلالُهُ menurunkan air dari langit,” yaitu hujan. Ia turun di tanah keras lagi tandus, seluruh sisinya telah tertutupi oleh debu, tanaman dan pepohonan yang berada di atasnya telah mengering sehingga menjadi kehijau-hijauan. Telah terhiasi dengan segala tanaman yang berpasangan lagi menarik. Maka, muncullah panorama yang memikat darinya. Sesungguhnya Dzat yang menghidupkannya setelah kematian dan kegersangannya adalah Dzat yang benar-benar berkuasa menghidupkan orang-orang yang mati pasca perubahan mereka menjadi debu-debu. إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ “Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahahalus lagi Maha Mengetahui,” yang mengetahui kandungan-kandungan segala sesuatu yang tersembunyi, rinciannya dan rahasia-rahasianya yang mendatangkan kebaikan kepada para hambaNya, mengenyahkan kejelekan dari mereka melalui cara-cara yang lembut yang tidak terdeteksi oleh manusia. Di antara tanda kelembutanNya bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ memperlihatkan kekuatanNya saat melakukan pembalasan (kepada para hambaNya yang durhaka), dan kesempurnaan kekuasaanNya, selanjutnya mempertontonkan kelembutanNya setelah seorang hamba merasa berada di ujung kebinasaan. Tanda kelembutan Allah جَلَّ جَلالُهُ (lainnya) bahwa Dia menge-tahui tempat-tempat sumber hujan di bumi ini dan benih-benih yang tertanam di dalamnya. Maka Dia mengarahkan air ke tempat benih-benih itu yang tidak terjangkau oleh makhluk-makhluk. Dari situ, tumbuhlah berbagai macam tumbuh-tumbuhan. خَبِيرٌ “Maha Mengetahui,” rahasia-rahasia dari berbagai perkara, misteri-misteri hati dan teka-teki permasalahan-permasalahan.
Tidakkah engkau memperhatikan fenomena alam semesta, termasuk siklus air yang terjadi dalam kehidupan kita, bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, kemudian sebagian air itu tersimpan pada pepohonan sehingga bumi menjadi hijau’ sungguh, Allah mahahalus, kasih sayang-Nya dengan menyediakan oksigen dan protein nabati yang diperlukan seluruh makhluk hidup, maha mengetahui segala sesuatu, termasuk yang paling dibutuhkan mereka. 64. Oleh karena itu, Allah benar-benar tuhan yang mengelola dan maha berkuasa atas jagat raya. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi sehingga tidak satu pun peristiwa yang terjadi di keduanya di luar kekuasaan-Nya. Dan Allah benar-benar mahakaya, karena dia pemilik mutlak langit dan bumi dengan segala isinya, maha terpuji, karena dia sangat lembut kepada makhluk-Nya dan sangat teratur ciptaan-Nya.
Al-Hajj Ayat 63 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 63, Makna Al-Hajj Ayat 63, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 63, Al-Hajj Ayat 63 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 63
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)