{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 75.
اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ ﴿٧٥﴾
allāhu yaṣṭafī minal-malā`ikati rusulaw wa minan-nās, innallāha samī’um baṣīr
QS. Al-Hajj [22] : 75
Allah memilih para utusan(-Nya) dari malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
Allah memilih utusan-utusan dari kalangan malaikat untuk diutus kepada para Nabi-Nabi-Nya, dan memilih Rasul-Rasul dari kalangan manusia; untuk menyampaikan risalah-Nya kepada makhluk. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan para hamba-Nya, lagi Maha Melihat segala sesuatu, dan orang-orang yang dipilih-Nya dari makhluk-Nya untuk mengemban risalah-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa Dia memilih rasul-rasul-Nya dari kalangan malaikat menurut apa yang dikehendaki-Nya untuk menyampaikan syariat dan takdir-Nya (kepada para rasul), juga dari kalangan manusia untuk menyampaikan risalah itu (kepada umat manusia).
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,
Yakni Maha Mendengar semua perkataan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Melihat mereka dan Maha Mengetahui siapa yang paling berhak untuk menerima tugas ini di antara mereka, sama dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Al An’am:124)
Usai menerangkan kesempurnaanNya dan kelemahan berhala-berhala itu, dan Dialah Dzat yang berhak disembah dengan sebenarnya, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan sifat-sifat para rasul dan keistimewaan mereka yang membedakan mereka dari para makhluk yang lain, dengan keutamaan-keutamaan yang (melekat) pada mereka. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلائِكَةِ رُسُلا وَمِنَ النَّاسِ “Allah جَلَّ جَلالُهُ memilih utusan-utusan(Nya) dari malaikat dan dari manusia,” maksudnya memilih dan menyeleksi utusan-utusan dari kalangan malaikat dan dari kalangan manusia. Mereka (utusan-utusan pilihan ini) menjadi elemen-elemen yang paling suci dari kalangannya dan paling sarat dengan sifat-sifat kemuliaan dan paling berhak untuk menjadi (duta) pilihan. Para utusan ini tidak lain merupakan sekumpulan makhluk terpilih secara mutlak. Dzat yang memilih dan menyeleksi mereka tidak buta terhadap seluk-beluk semua perkara atau (hanya) mengetahui secuil pengetahuan saja. Dzat yang memilih adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Yang ilmu, pendengaran, dan pandanganNya telah meliputi segala sesuatu. Jadi, pemilihan mereka olehNya berdasarkan ilmu dariNya bahwa mereka memang pantas mengembannya dan bahwa wahyu cocok dengan mereka. Sebagaimana Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ
“Allah جَلَّ جَلالُهُ lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan.” (Al-An’am: 124).
وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ “Dan hanya kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dikembalikan semua urusan,” maksudnya Dia mengutus para rasul untuk mendakwahi umat manusia kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ. Di antara mereka ada yang menyambut seruan, ada pula yang menolak dakwah para rasul itu. Ada yang merespon positif, dan ada pula yang berbelok arah. Itulah tugas para rasul. Mengenai balasan atas amal perbuatan itu, maka dikembalikan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ. Janganlah engkau meniadakan kemurahan maupun keadilan dariNya.
Allah memilih para utusan-Nya dari malaikat untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul, dan juga memilih dari manusia, sejak nabi adam hingga nabi Muhammad, karena kasih sayang-Nya kepada manusia untuk menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan tidak layak beribadah kecuali kepada-Nya. Sesungguhnya Allah maha mendengar semua pembi-caraan makhluk, baik yang terucap maupun yang tersimpan dalam hati; maha melihat seluruh ciptaan-Nya, baik yang di langit maupun di perut bumi. 76. Allah tidak hanya maha mendengar dan maha melihat, tetapi dia juga mengetahui apa yang di hadapan mereka, yang belum terjadi, karena pengetahuan Allah tidak terikat oleh ruang dan waktu, dan mengetahui pula apa yang di belakang mereka, yang sudah terjadi di masa silam. Oleh karena itu, manusia harus meyakini dengan penuh keinsafan bahwa hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan, karena sesungguhnya Allah yang mengurus seluruh alam dan seluruh manusia akan kembali menghadap Allah di akhirat.
Al-Hajj Ayat 75 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 75, Makna Al-Hajj Ayat 75, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 75, Al-Hajj Ayat 75 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 75
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)