{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 1.
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ ﴿١﴾
qad aflaḥal-mu`minụn
QS. Al-Mu’minun [23] : 1
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman,
Sungguh beruntung orang-orang yang yakin kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan syariat-Nya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepadaku Yunus ibnu Sulaim yang mengatakan bahwa ia telah mencatat apa yang dikatakan oleh Yunus ibnu Yazid Al-Aili, dari Ibnu Syihab, dari Urwah ibnuzZubair, dari Abdur Rahman ibnu Abdul Qari yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Khalifah Umar ibnul Khattab mengatakan, “Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ apabila diturunkan wahyu kepadanya terdengar suara seperti suara lebah di dekat wajahnya. Maka kami diam sesaat, dan beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menghadap ke arah kiblat, lalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa, ‘Ya Allah, berilah kami tambahan dan janganlah Engkau kurangi kami, berilah kami kemuliaan dan janganlah Engkau hinakan kami, berilah kami dan janganlah Engkau menghalangi kami dari pemberian-Mu, pilihlah kami dan janganlah Engkau ke sampingkan kami, dan ridailah kami dan jadikanlah kami puas (dengan keputusan-Mu)’.” Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku sepuluh ayat, barang siapa yang mengamalkannya, niscaya ia masuk surga. Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca firman-Nya: Sesungguhnya telah beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al Mu’minun: 1) hingga akhir ayat kesepuluh.
Imam Turmuzi meriwayatkannya di dalam kitab tafsir dan Imam Nasai di dalam kitab salat melalui hadis Abdur Razzaq dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat munkar, kami tidak mengenal ada seseorang yang meriwayatkannya dari Yunus ibnu Sulaim, sedangkan Yunus sendiri orangnya tidak kami kenal.
Imam Nasai mengatakan di dalam kitab tafsirnya, telah menceritakan kepada kami Qutaibah ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Ja’far, dari Abu Imran, dari Yazid ibnu Babanus yang mengatakan, “Kami pernah bertanya kepada Siti Aisyah Ummul Mu’minin, ‘Bagaimanakah akhlak Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ’?” SitAisyah r.a. menjawab: Akhlak Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah Al-Qur’an. Kemudian Siti Aisyah r.a. membaca firman-Nya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al Mu’minun: 1) sampai dengan firman-Nya: dan orang-orang yang memelihara salatnya. (Al Mu’minun: 9) Kemudian Siti Aisyah r.a. berkata, “Demikianlah akhlak Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”
Telah diriwayatkan dari Ka’bul Ahbar, Mujahid, dan Abul Aliyah serta lain-lainnya, bahwa setelah Allah menciptakan surga ‘Adn dan memberinya tanaman dengan tangan (kekuasaan)-Nya sendiri, lalu Allah memandangnya dan berfirman kepadanya, “Berbicaralah kamu !” Maka surga ‘Adn mengucapkan: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al Mu’minun: 1) Ka’bul Ahbar mengatakan, surga ‘Adn berkata demikian karena mengingat semua kehormatan yang disediakan oleh Allah di dalamnya bagi orang-orang mukmin. Abul Aliyah mengatakan, bahwa lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyitirkan kalimat tersebut di dalam Kitab (Al-Qur’an)-Nya.
Hal tersebut telah diriwayatkan melalui Abu Sa’id Al-Khudri secara marfu’. Untuk itu Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Al-Mugirah ibnu Maslamah, telah menceritakan kepada kami Wuhaib, dari Al-Jariri, dari Abu Nadrah, dari Abu Sa’id yang mengatakan bahwa Allah menciptakan surga yang bangunannya terbuat dari batu bata emas dan batu bata perak, serta Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberinya tanam-tanaman. Lalu Allah berfirman kepadanya, “Berbicaralah kamu!” Lalu surga mengatakan: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al Mu’minun: 1) Maka para malaikat memasukinya dan mereka berkata, “Beruntunglah engkau sebagai tempat para raja.”
Kemudian Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Adam, telah menceritakan pula kepada kami Yunus ibnu Ubaidillah Al-Umri, telah menceritakan kepada kami Addi ibnul Fadl, telah menceritakan kepada kami Al-Jariri, dari Abu Nadrah, dari Abu Sa’id, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda, “Allah menciptakan surga dari batu bata emas dan batu bata perak, sedangkan plesterannya dari minyak kesturi.” Al-Bazzar mengatakan, ia melihat hadis ini di lain tempat yang bunyinya mengatakan, “Tembok surga terbuat dari batu bata emas dan batu bata perak, sedangkan plesterannya terbuat dari minyak kesturi.” Kemudian Allah berfirman kepadanya, “Berbicaralah kamu!” Lalu surga mengatakan: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al Mu’minun: 1) Maka para malaikat berkata, “Beruntunglah engkau menjadi tempat raja-raja.”
Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa ia tidak mengetahui seorang pun yang me-rafa’-kan hadis ini selain Addi ibnul Fadl, sedangkan dia orangnya tidak Hafiz, lagi pula seorang manula yang sudah dekat masa ajalnya.
Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Ibnu Juraij, dari Ata, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Setelah Allah menciptakan surga Adn, Allah menciptakan di dalamnya segala macam apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terdelik di dalam hati seorang manusia pun. Sesudah itu Allah berfirman kepadanya, “Berbicaralah kamu!” Maka. surga berkata: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al Mu’minun: 1)
Baqiyyah menurut ulama Hijaz berpredikat daif (lemah dalam periwayatan hadis).
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Usman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Minjab ibnul Haris, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Isa Al-Absi, dari Ismail As-Saddi, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas yang me-rafa ‘-kannya bahwa setelah Allah menciptakan surga ‘Adn dengan tangan (kekuasaan)-Nya sendiri, dan menjuntaikan buah-buahannya serta membelah sungai-sungainya, lalu Allah memandang kepadanya. Maka surga ‘Adn berkata: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al Mu’minun: 1) Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: Demi keagungan dan kebesaran-Ku, tidak boleh ada seorang bakhilpun bertempat padamu berdampingan dengan-Ku.
Abu Bakar ibnu Abud Dunya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ziyad Al-Kalbi, telah menceritakan kepada kami Ya’isy ibnu Husain, dari Sa’id ibnu Abu Arubah, dari Qatadah, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Pernah bersabda: Allah menciptakan surga ‘Adn dengan tangan (kekuasaan)Nya sendiri memakai batu bata dari intan putih, batu bata yaqut merah, dan batu bata zabarjad hijau, plesterannya dari minyak kesturi, batu bata kerikilnya dari mutiara, dan rerumputannya dari za’faran. Kemudian Allah berfirman kepadanya, “Berbicaralah kamu!” Maka surga ‘Adn mengucapkan, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Demi keagungan dan kebesaran-Ku, tidak boleh ada seorang bakhil pun bertempat padamu berdampingan dengan-Ku.” Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca firman-Nya: Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al Hasyr:9)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
Yakni sungguh telah beruntung, berbahagia, dan beroleh keberhasilan
Ini merupakan sanjungan dari Allah, dengan menyebutkan hamba-hambaNya yang beriman dan menceritakan keberuntung-an dan kebahagiaan mereka serta cara yang menyebabkan mereka memperolehnya. Termasuk dalam hal itu adalah anjuran untuk menyerupakan diri dengan sifat-sifat mereka dan pengarahan untuk menyukainya. Hendaknya, seorang hamba dan orang lain memban-dingkan dirinya dengan kandungan ayat-ayat ini. Melalui metode ini, akan terdeteksi sejauh mana keimanan yang menyertai dirinya dan orang lain, dari sisi peningkatan maupun pengenduran, sema-kin berat maupun semakin ringan.
Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ, {قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ}”Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman itu,” maksudnya mereka telah memperoleh kemenangan, kebahagiaan dan keberuntungan serta telah berhasil menggapai apa yang dicita-citakan. Mereka adalah kaum Mukminin yang telah beriman kepada Allah dan membenarkan para utusan Allah.
1-2. Sungguh, pasti beruntung orang-orang mukmin yang telah mantap imannya dan terbukti dengan mengerjakan amal-amal saleh. Orang yang demikian itu ialah orang yang khusyuk dalam salatnya, yakni tumakninah, rendah hati, fokus, serta menyadari dengan sepenuuhnya bahwa dia sedang menghadap sang penciptanya (lihat juga: al-baqarah/2: 45’46)
Al-Mu’minun Ayat 1 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 1, Makna Al-Mu’minun Ayat 1, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 1, Al-Mu’minun Ayat 1 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 1
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)