{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 17.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَائِقَ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غَافِلِينَ ﴿١٧﴾
wa laqad khalaqnā fauqakum sab’a ṭarā`iqa wa mā kunnā ‘anil-khalqi gāfilīn
QS. Al-Mu’minun [23] : 17
Dan sungguh, Kami telah menciptakan tujuh (lapis) langit di atas kamu, dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).
Sungguh Kami telah menciptakan di atas kalian tujuh langit. Yang satu berada di atas yang lain. Kami tidak akan lalai terhadap yang Kami ciptakan. Kami tidak lengah dan lupa terhadap para makhluk.
Setelah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang kejadian manusia, lalu mengiringinya dengan sebutan penciptaan tujuh lapis langit. Dan banyak di dalam Al-Quran Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang penciptaan langit dan bumi dikaitkan dengan penciptaan manusia. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia. (Al-Mu’min: 57)
Hal yang sama disebutkan pula dalam permulaan surat As-Sajdah yang dibaca oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pada pagi hari jumat, pada permulaannya disebutkan penciptaan langit dan bumi. Kemudian dijelaskan tentang penciptaan manusia yang berasal dari saripati yang berasal dari tanah liat, sebagaimana disebutkan pula di dalam surat As-Sajdah itu tentang hari berbangkit dan masalah-masalah penting lainnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
tujuh buah jalan.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud adalah tujuh lapis langit. Ayat ini sama dengan ayat lain yang mengatakan:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. (Al Israa’:44)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh:15)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pada bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kalian mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Ath Thalaaq:12)
Demikian pula dalam ayat berikut ini disebutkan dalam firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kalian tujuh jalan (tujuh buah langit), dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).
Yakni Allah mengetahui segala sesuatu yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar darinya, dan mengetahui apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke atasnya. Dia selalu bersama kalian di mana pun kalian berada, dan Allah Maha Mengetahui semua yang kalian kerjakan. Dia Yang Mahasuci, tiada terhalang dari pengetahuan-Nya tingginya langit dan tebalnya bumi, juga besarnya gunung, melainkan Dia mengetahui semua yang terdapat di dalamnya. Tiada suatu laut pun, melainkan Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di dasarnya. Dia mengetahui semua bilangan makhluk yang ada di gunung-gunung, lereng-lereng, padang-padang pasir, lautan, hutan-hutan, dan rimba belantara.
dan tiada sehelai daun pun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (Al An’am:59)
Ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan penciptaan anak Adam, maka Dia menyebutkan tempat tinggalnya, serta melimpahnya kenikmatan yang tercurahkan padanya dari segala sisi, Allah ber-firman, {وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ} “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atasmu,” atap bagi bumi dan kebaikan bagi umat manusia, {سَبْعَ طَرَائِقَ} “tujuh buah jalan (tujuh buah langit),” maksudnya, maksudnya tujuh langit yang bertingkat-tingkat. Setiap tingkatan berada di atas tingkatan lainnya. Langit itu telah dihiasi dengan bintang-bintang, matahari dan bulan dan Allah meletakkan kemaslahatan-kemaslahatan di dalamnya. {وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غَافِلِينَ} “Dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami),” sebagaimana penciptaan Kami men-cakup seluruh makhluk, begitu pula ilmu Kami meliputi segala yang Kami ciptakan. Kami tidak melalaikan seorang makhluk pun, dan tidak pula melupakannya. Kami tidaklah menciptakan suatu ciptaan, lantas Kami menjadikannya terbengkalai. Kami tidak me-lupakan langit, hingga berakibat ia roboh ke bumi. Kami tidak me-lupakan partikel kecil yang berada di gulungan ombak lautan dan permukaan padang yang tandus, dan tidak (pula) binatang melata, melainkan (pasti) Kami menganugerahkan rizki baginya,
{وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا}
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiamnya bina-tang itu dan tempat penyimpanannya.” (Hud: 6).
Kerap kali Allah جَلَّ جَلالُهُ memadukan antara sifat penciptaan de-ngan ilmuNya. Misalnya Firman Allah,
{أَلا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ} {بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ}
“Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu tampakkan dan rahasiakan). Dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” (Al-Mulk: 14).
{بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ}
“Benar, Dia Berkuasa. Dan Dia-lah Maha Pencipta lagi Maha Me-ngetahui.” (Yasin: 81).
Karena, penciptaan seluruh makhluk merupakan bukti logis terkuat yang menunjukkan keluasan ilmu dan hikmah Penciptanya.
Demikianlah kuasa Allah untuk menciptakan manusia melalui tahapan-tahapan yang sangat mengagumkan. Begitu besar nikmat yang Allah karuniakan kepada manusia. Dan di antara nikmat itu adalah bahwa sungguh, kami telah menciptakan tujuh lapis langit di atas kamu, dan kami tidaklah lengah terhadap ciptaan kami. Kami akan selalu menjaganya untuk kebaikan manusia dan makhluk hidup lainnya. 18. Dan di antara bentuk pemeliharaan kami adalah bahwa kami turunkan air tawar dalam berbagai bentuk, dari yang cair hingga butir-an es, dari langit dengan suatu ukuran bagi makhluk ciptaan kami; lalu untuk memudahkan pemanfaatannya kami jadikan air itu menetap dan tersimpan di bumi, dan pasti kami berkuasa pula untuk melenyapkannya, namun kami tidak melakukannya karena rahmat kami kepada para makhluk.
Al-Mu’minun Ayat 17 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 17, Makna Al-Mu’minun Ayat 17, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 17, Al-Mu’minun Ayat 17 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 17
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)