{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 18.
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ ﴿١٨﴾
wa anzalnā minas-samā`i mā`am biqadarin fa askannāhu fil-arḍi wa innā ‘alā żahābim bihī laqādirụn
QS. Al-Mu’minun [23] : 18
Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya.
Kami turunkan hujan dari langit sesuai dengan kebutuhan para makhluk. Dan Kami jadikan air itu menetap di bumi. Sesungguhnya Kami kuasa untuk menghilangkan air yang menetap itu. Di dalam ayat ini ada ancaman kepada orang-orang yang zalim.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang nikmat-nikmat-Nya yang telah Dia limpahkan kepada hamba-hamba-Nya. Nikmat-nikmat tersebut tiada terbilang dan tidak terhitung, antara lain ialah menurunkan hujan dari langit dengan takaran tertentu sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu banyak yang akibatnya dapat merusak tanah dan bangunan, dan tidak terlalu sedikit yang akibatnya tidak mencukupi buat tanam-tanaman dan pohon-pohon yang berbuah, melainkan menurut suatu ukuran sesuai dengan kebutuhannya, baik untuk pengairan, untuk minum maupun untuk manfaat lainnya.
Tanah-tanah yang memerlukan air itu banyak karena banyak tanamannya, tetapi tanah-tanah tersebut tidak dapat menampung air hujan karena terdiri atas padang pasir. Maka air didatangkan kepadanya dari negeri lain, seperti yang terjadi di negeri Mesir. Menurut kisahnya, tanah mesir dahulunya adalah tanah yang tandus. Allah mengalirkan kepadanya Sungai Nil yang membawa lumpur merah yang hanyut bersama alirannya dari negeri Habsyah di musim penghujannya. Maka air datang dengan membawa tanah merah dan menyirami negeri Mesir, sedangkan tanah merah itu menetap di negeri Mesir pada kedua.tepinya, sehingga tanah mesir menjadi subur dan dapat ditanami oleh penduduknya, karena sesungguhnya sebagian besar tanah Mesir terdiri atas pasir. Mahasuci Allah Yang Mahalembut, Mahawaspada, Maha Penyayang lagi Maha Pemaaf.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi.
Artinya, Kami jadikan air itu —bila telah diturunkan dari awan— menetap di bumi dan Kami jadikan bumi dapat menerimanya dan menyerapnya sehingga semua bebijian dan bibit-bibit yang ada padanya dapat beroleh makanan dari air itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
Yakni seandainya Kami menghendaki bahwa langit tidak menurunkan hujan, tentulah Kami dapat melakukannya. Seandainya Kami bermaksud menimpakan musibah, tentulah Kami dapat melakukannya, yaitu dengan memalingkan air hujan dari kalian dan mengarahkannya ke tempat-tempat yang tandus, hutan belantara, dan tempat-tempat lainnya yang tak berpenghuni. Dan seandainya Kami menghendaki, tentulah Kami dapat mengubah rasanya menjadi asin sehingga tidak dapat diminum dan tidak dapat dijadikan pengairan, dan Kami dapat melakukannya. Seandainya Kami menghendaki tidak sekali-kali air hujan di turunkan ke bumi melainkan menggenang di permukaannya, tentulah Kami dapat melakukannya. Dan seandainya Kami menghendakinya tidak sekali-kali turun ke bumi melainkan masuk ke dalam perut bumi sampai jarak yang tidak terjangkau oleh kalian sehingga kalian tidak dapat memanfaatkannya, tentulah Kami dapat melakukannya. Tetapi berkat kelembutan dan rahmat Allah, Dia menurunkan air hujan dari langit berupa air yang tawar, menyegarkan, dan mudah diminum. Lalu Dia menempatkannya di bumi dan mengalirkannya menjadi sumber-sumber air yang pada akhirnya terbentuklah mata air-mata air dan sungai-sungai yang mengalir, sehingga dapat dijadikan sebagai pengairan tanam-tanaman dan pohon-pohonan yang berbuah. Dari air itu kalian minum, demikian pula hewan ternak serta hewan peliharaan kalian, kalian mandi, bersuci, dan membersihkan diri dengan air tersebut. Akhirnya segala puji bagi Allah atas semua karunia-Nya.
{وَأَنزلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً} “Dan Kami turunkan air dari langit,” yang menjadi sumber rizki bagi kalian dan binatang-binatang piaraan kalian sesuai dengan ukuran yang memadai bagi kalian. Dia tidak menguranginya [di mana tidak mencukupi bagi tanah dan pepohonan. Akibatnya, tujuannya tidak terwujud, dan tidak pula me-nambahi dengan kadar yang tidak bisa tertampung], sampai melu-luhlantakkan pemukiman, lalu tumbuh-tumbuhan dan pepohonan pun tidak bisa hidup. Bahkan Allah menurunkannya pada waktu yang diperlukan dan kemudian mengalihkannya manakala timbul gangguan akibat kontinyuitasnya. {فَأَسْكَنَّاهُ فِي الأرْضِ} “Lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi,” maksudnya, Kami menurunkannya di per-mukaan bumi, lalu air itu diam dan menetap, mengeluarkan ber-bagai pasangan tanaman dengan kekuasaan Dzat Yang menurun-kannya. Allah juga mendiamkannya untuk dipersiapkan menjadi simpanan air tanah, tidak menggelontor ke bawah hingga tidak bisa dicapai dan tidak bisa dijangkau dasarnya. {وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ} “Dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya,” baik dengan cara Kami tidak menurunkannya atau menurunkannya kemudian langsung lenyap ke tempat yang tidak bisa dicapai, mau-pun tidak terwujud tujuan penurunannya.
Ini merupakan peringatan dariNya kepada para hambaNya, supaya mereka bersyukur atas nikmat-nikmatNya dan membayang-kan musibah apa yang terjadi bila tidak ada, seperti Firman Allah,
{قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ}
“Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku jika sumber air kalian menjadi kering, maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagi kalian?'” (Al-Mulk: 30).
Dan di antara bentuk pemeliharaan kami adalah bahwa kami turunkan air tawar dalam berbagai bentuk, dari yang cair hingga butir-an es, dari langit dengan suatu ukuran bagi makhluk ciptaan kami; lalu untuk memudahkan pemanfaatannya kami jadikan air itu menetap dan tersimpan di bumi, dan pasti kami berkuasa pula untuk melenyapkannya, namun kami tidak melakukannya karena rahmat kami kepada para makhluk. 19. Kami jadikan air itu tersimpan di bumi, lalu dengan air itu kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur serta kebun-kebun yang lain; di sana, yakni dalam kebun-kebun tersebut, kamu memperoleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kamu makan, dan menjadi salah satu jenis makanan yang baik dan menyehatkan.
Al-Mu’minun Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 18, Makna Al-Mu’minun Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 18, Al-Mu’minun Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 18
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)