{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 20.
وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُورِ سَيْنَاءَ تَنْبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِلْآكِلِينَ ﴿٢٠﴾
wa syajaratan takhruju min ṭụri sainā`a tambutu bid-duhni wa ṣibgil lil-ākilīn
QS. Al-Mu’minun [23] : 20
dan (Kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh dari gunung Sinai, yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan.
Dan Kami tumbuhkan untuk kalian pohon zaitun yang tumbuh di sekitar gunung Thur (Sina’). Kemudian diperas menjadi minyak untuk minyak wangi dan bumbu makanan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan pohon kayu yang keluar dari Tursina (pohon zaitun).
Yang dimaksud adalah pohon zaitun, sedangkan tur artinya bukit. Sebagian ulama mengatakan, sesungguhnya bukit dinamakan tur bila padanya terdapat pohon-pohonan, tetapi jika tidak ada pohon-pohonan, maka disebut bukit atau gunung, bukan tur. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Tursina alias Tur Sinin adalah nama bukit yang padanya Musa diajak bicara langsung oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى begitu pula semua bukit yang ada di sekitarnya yang padanya terdapat pohon zaitun.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
yang menghasilkan minyak.
Sebagian ulama mengatakan bahwa huruf ba yang ada dalan lafaz ayat ini adalah zaidah, bentuk aslinya ialah tanbutudduhna (tanpa memakai ba). Seperti halnya yang terdapat di dalam ucapan orang-orang Arab, “Alqa Fulanun Biyadihi,” artinya si Fulan memukulkan tangannya, yakni yadahu (tanpa memakai ba).
Sedangkan menurut pendapat ulama yang mengatakan bahwa ia mengandung fi’il yang tidak disebutkan, maka bentuk lengkapnya ialah yang menghasilkan minyak atau yang dapat menghasilkan minyak. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
dan pelezat makanan bagi orang-orang yang makan.
Yakni dapat dijadikan lauk pauk, menurut Qatadah.
Dengan kata lain, buah zaitun itu mengandung manfaat, darinya dapat dihasilkan minyak dan juga dapat dijadikan pelezat makanan. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad, bahwa:
telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Isa, dari Ata Asy-Syami dari Abu Usaid yang nama aslinya Malik ibnu Rabi’ah As-Sa’idi Al-Ansari r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Makanlah minyak zaitun dan jadikanlah sebagai minyak, karena sesungguhnya buah zaitun itu berasal dari pohon yang diberkati.
Abdur Rahman ibnu Humaid mengatakan di dalam kitab musnad dan kitab tafsirnya:
telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Zaid ibnu Aslam, dari ayahnya, dari Umar, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Jadikanlah zaitun sebagai lauk pauk dan berminyaklah dengannya, karena sesungguhnya buah zaitun itu berasal dari pohon yang diberkati.
Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkannya melalui berbagai jalur dari Abdur Razzaq. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini tidak dikenal melainkan hanya melaluinya, sedangkan dia (Mudtarib) dalam periwayatannya adakalanya menyebut Umar dalam sanadnya, adakalanya tidak menyebutkannya.
Abul Qasim At-Tabrani mengatakan telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hambal, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, telah menceritakan kepadaku As-Sa’b ibnu Hakim ibnu Syarik ibnu Namilah, dari ayahnya, dari kakeknya yang menceritakan bahwa ia bertamu kepada Umar ibnul Khattab r.a. di malam ‘Asyura. Maka Umar menjamunya dengan masakan kepala unta yang sudah dingin dan juga minyak zaitun. Lalu Umar berkata, “Inilah minyak yang diberkati yang telah disebutkan di dalam firman Allah kepada Nabi-Nya.”
{وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُورِ سَيْنَاءَ} “Dan pohon kayu yang keluar dari Thur-sina,” yaitu pohon zaitun. Maksudnya yaitu jenis tumbuhan ini. Pohon ini disinggung secara khusus karena hanya tumbuh di wila-yah Syam, dan lantaran kegunaan-kegunaannya yang sebagiannya tertuang pada Firman Allah, {تَنْبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِلآكِلِينَ} “Yang menghasil-kan minyak, dan menjadi kuah bagi orang-orang yang makan,” maksud-nya di dalamnya terdapat az-zait yang artinya minyak, dipakai untuk penerangan dan campuran bagi orang-orang yang makan. Maksudnya menjadi lauk bagi orang-orang yang makan dan ke-gunaan-kegunaan lainnya.
Dan atas rahmat kami pula kami tumbuhkan pohon zaitun yang tumbuh pertama kali dari gunung sinai dengan berbagai manfaatnya; buah yang menghasilkan minyak dan menjadi bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan. 21-22. Dan di samping air serta kebun-kebun yang tumbuh dengannya, sesungguhnya pada hewan-hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagimu. Kami juga memberi minum kamu dari air susu yang penuh nutrisi yang ada dalam perutnya, dan padanya, yakni pada binatang-binatang ternak itu, juga terdapat banyak manfaat untukmu, seperti daging, kulit, bulu, dan tenaganya. Semua itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Dan sebagian darinya kamu makan sebagai makanan yang lezat dan bergizi. Dan di atasnya, yakni hewan-hewan ternak itu, dan juga di atas kapal-kapal kamu diangkut atas izin Allah menuju tempat-tempat yang dituju.
Al-Mu’minun Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 20, Makna Al-Mu’minun Ayat 20, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 20, Al-Mu’minun Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 20
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)